Gas air mata sering digunakan oleh aparat kepolisian untuk mengendalikan massa demonstrasi yang agresif. Meski tidak menyebabkan hal yang fatal, ada efek gas air mata yang patut diwaspadai. Lantas, bagaimana cara mengatasi efek gas air mata saat demo?
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
26 Sep 2019
Gas air mata kerap digunakan untuk membubarkan massa yang berpotensi ricuh saat demonstrasi
Table of Content
Aksi demo ribuan mahasiswa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, yang berlangsung Selasa, 24 September 2019, dikabarkan berakhir ricuh. Para aparat kepolisian terpaksa memukul mundur mahasiswa menggunakan semprotan gas air mata.
Advertisement
Demikian pula dengan long march ratusan siswa STM di Rabu, 25 September 2019, kemarin. Untuk menghalau mereka, pihak kepolisian beberapa kali melepaskan tembakan gas air mata ke arah massa.
Efek gas air mata memang tidak langsung berakibat fatal atau menyebabkan kematian. Namun pertolongan pertama jika terkena gas air mata patut diketahui agar dampaknya bisa segera dikurangi.
Gas air mata adalah bahan kimia yang sering digunakan oleh para aparat penegak hukum untuk mengendalikan kerusuhan atau membubarkan kerumunan yang berpotensi ricuh saat aksi demonstrasi. Berdasarkan kandungan gas air mata, berikut tiga jenis gas air mata yang biasa digunakan:
CN merupakan gas air mata yang paling beracun. Bila konsentrasinya tinggi, gas air mata ini bahkan bisa memicu kerusakan lapisan mata.
CS adalah gas air mata yang 10 kali lipat lebih ampuh dibandingkan CN, tapi lebih tidak beracun.
Jenis CR adalah gas air mata paling ampuh. Namun bahan kimianya sangat stabil dan sifat beracunnya paling rendah.
Umumnya, para aparat kepolisian menggunakan gas air mata jenis CS dan CN untuk menghadapi massa demonstrasi yang agresif. Kedua jenis gas air mata ini dilepaskan dalam bentuk granat atau kaleng aerosol.
Baca Juga
Efek gas air mata tersebut merupakan lakrimator dan bersifat iritan. Lakrimator berarti kelompok zat kimia yang bisa memicu mata berair. Sementara iritan berarti gas dapat mengiritasi selaput lendir pada mata, hidung, mulut, dan paru-paru. Meski bersifat tidak mematikan, beberapa kandungan dalam gas air mata bisa beracun.
Dampak akan mulai timbul sekitar 30 detik setelah kontak pertama dengan gas air mata. Beberapa gejala yang muncul saat terkena gas ini meliputi:
Baca Juga
Umumnya, gas air mata dilepaskan dalam bentuk granat yang ditembakkan dengan selongsong peluru kosong. Inilah alasan kenapa ada suara tembakan ketika gas air mata dikeluarkan.
Jika mendengar suara tembakan tersebut, segera mendongak dan menjauhlah dari jalur granat gas air mata. Gas air mata juga sering meledak di udara dan melepas wadah logam yang akan memuntahkan gas.
Wadah tersebut sangat panas, jadi jangan pernah menyentuhnya. Bila ada tabung gas air mata yang tidak meledak, Anda juga dilarang untuk mendekati, menyentuh, atau mengambilnya. Pasalnya, kaleng ini bisa saja meledak sewaktu-waktu dan menyebabkan cedera.
Anda juga bisa memperhatikan dan mengingat langkah-langkah di bawah ini apabila terkena gas air mata:
Cara mengatasi efek gas air mata yang perlu Anda lakukan pertama kali adalah menjauh dari titik pelepasan gas air mata. Jika Anda berada di luar ruangan, hindarilah asap gas yang mengepul.
Apabila Anda berbaring di tanah, segera bangkit dan bergerak karena gas air mata dapat mengendap dalam lapisan permukaan yang tebal. Sementara jika Anda berada di dalam gedung ketika gas air mata ditembakkan, keluarlah secepat mungkin untuk mencari udara segar.
Segera bersihkan mata dengan air bersih setidaknya selama 15 menit. Khusus bagi pengguna lensa kontak, lepaskan lensa kontak dan jangan memakainya lagi.
Bagi Anda yang memakai kacamata, lepaskan dan cuci kacamata dengan air bersih dan sabun sebelum kembali menggunakannya.
Jika Anda tidak memiliki kacamata khusus pelindung bahan kimia atau masker gas, Anda dapat menghirup udara di dalam pakaian Anda. Misalnya, mengangkat bagian baju depan hingga menutupi hidung dan bernapaslah seperti biasa. Dengan ini, konsentrasi gas yang terhirup akan lebih rendah.
Namun jangan lakukan langkah tersebut apabila pakaian Anda sudah terkontaminasi partikel gas air mata. Gunakan kain lain untuk menutupi hidung Anda.
Pada korban gas air mata dengan gejala yang parah (seperti kesulitan bernapas), Anda mungkin membutuhkan pemberian oksigen. Dalam beberapa kasus, Anda juga bisa saja membutuhkan obat asma untuk membantu pernapasan.
Jika Anda tidak sengaja menelan senyawa iritan dari gas air mata, minumlah air sebanyak-banyaknya agar Anda bisa muntah. Kemudian, cari bantuan medis secepatnya.
Cara mengatasi efek gas air mata yang selanjutnya adalah dengan melepaskan pakaian yang sudah terkontaminasi gas air mata. Bila Anda memakai kaus atau atasan yang tidak berkancing, potong bagian depan baju Anda agar Anda tidak perlu melepasnya lewat kepala.
Pasalnya, gas yang menempel pada baju Anda bisa menambah iritasi bila terhirup ketika pakaian dilepaskan.
Jika kondisi tidak memungkinkan Anda untuk melepas pakaian, tepuk-tepuk pakaian Anda sambil berdiri menghadap arah angin. Dengan begitu, partikel gas air mata yang menempel pada pakaian tidak terkena wajah dan mata Anda.
Ketika sudah berada di tempat yang aman, Anda bisa membasuh wajah dan kulit dengan air bersih. Apabila tersedia sabun, gunakan untuk membersihkan wajah dan kulit dari partikel gas air mata yang masih menempel.
Anda juga bisa melakukan tindakan pencegahan dengan merendam kain atau handuk kecil dalam jus lemon atau cuka. Lalu Anda cukup menyimpannya dalam kantong plastik dan membawanya ketika demonstrasi.
Bila menghadapi situasi penuh gas air mata, Anda dapat bernapas melalui kain tersebut selama beberapa menit. Langkah ini bisa menghalangi efek gas air mata untuk sementara agar Anda bisa menjauh dari titik lokasi atau mencapai tempat yang lebih tinggi.
Sebelum Anda harus terkena gas air mata dan merasakan dampaknya yang sangat mengganggu tersebut, baiknya terapkan sejumlah cara melindungi diri dari gas air mata berikut ini:
Baca Juga
Menjauh dari titik lokasi pelepasan gas air mata, membasuh mata, wajah, dan kulit merupakan langkah pertolongan pertama yang perlu Anda catat saat terkena efek gas air mata. Jika memungkinkan, Anda dapat mempersiapkan dan menggunakan masker atau alat pelindung lainnya.
Bila gejala terus berlangsung atau bertambah parah meski Anda sudah menerapkan langkah-langkah pertolongan pertama, segera cari bantuan medis.
Punya pertanyaan seputar kesehatan? Anda bisa chat dokter langsung di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ, lebih mudah dan cepat! Download aplikasi SehatQ di App Store dan Google Play sekarang juga.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Amalia Ikhsania
Referensi
Artikel Terkait
Istilah lidah tertelan sering dikaitkan dengan penyakit epilepsi atau ayan. Disebut bahwa keluhan kejang epilepsi dapat menyebabkan lidah seseorang tertelan. Benarkah pendapat ini?
19 Feb 2020
Sesak napas adalah gejala kehamilan yang bisa dirasakan bumil. Namun tenang, ada banyak cara mengatasi sesak napas saat hamil, seperti memperbaiki postur hingga berolahraga ringan.
2 Feb 2021
Ada banyak penyebab dada terasa berat yang perlu diwaspadai untuk ambil tindakan yang tepat. Bisa terjadi akibat kecemasan, GERD, ketegangan otot, hingga terjadinya depresi.
7 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved