Hipertermia, dehidrasi berat, hingga pembengkakan otak adalah segelintir dari efek ekstasi yang berbahaya. Parahnya lagi, ekstasi yang dijual secara ilegal kerap dicampur dengan senyawa lain yang bisa berakibat fatal bagi penggunanya.
2023-03-22 01:05:34
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Efek ekstasi bagi kesehatan sangatlah berbahaya.
Ekstasi adalah salah satu jenis narkoba yang peredarannya semakin meresahkan di kalangan remaja atau pelajar.
Advertisement
Jika disalahgunakan, terdapat sejumlah efek ekstasi yang sangat berbahaya dan berpotensi mengancam nyawa penggunanya.
Supaya anak, anggota keluarga, atau kerabat Anda terhindar dari barang haram ini, berikut adalah pengertian dan bahaya ekstasi yang bisa Anda pelajari.
Ekstasi adalah obat stimulan yang dapat menyebabkan halusinasi. Maka dari itu, barang haram ini kerap diciptakan untuk membuat penggunanya merasa 'tinggi' dan mabuk.
Narkoba yang juga dikenal dengan sebutan inex ini cukup populer di kalangan remaja, khususnya mereka yang sering pergi ke klub malam, konser, atau pesta.
Para pengguna pil ekstasi beranggapan bahwa narkoba ini akan membuat mereka merasa bahagia dan kuat menjalani aktivitas selama berhari-hari tanpa istirahat. Namun, mereka tidak menyadari betapa bahayanya inex.
Faktanya, dalam beberapa tahun terakhir, ekstasi telah mengakibatkan banyak orang dibawa ke ruang gawat darurat akibat efek sampingnya yang sangat berbahaya.
Sesaat setelah mengonsumsi ekstasi, seseorang dapat mengalami rangkaian efek samping akibat kombinasi stimulan dan senyawa halusinogen yang dikandung narkotika tersebut.
Perlu diketahui, efek akut dari ekstasi dapat bertahan mulai dari 3 hingga 8 jam.
Efek yang dimaksud dapat berupa euforia, emosi yang meningkat, halusinasi, serta menurunnya nafsu makan maupun rasa haus.
Selain itu, bahaya penggunaan ekstasi bagi kesehatan juga terbagi dalam beberapa kategori, seperti jangka pendek hingga jangka panjang.
Berikut adalah beberapa efek jangka pendek dari ekstasi.
Salah satu dampak ekstasi pada fisik penggunanya adalah menggertakkan atau menggesekkan gigi yang terjadi tanpa disadari.
Ditambah lagi, efek-efek berbahaya lainnya juga dapat bermunculan apabila pil ekstasi dikombinasikan dengan senyawa lain, misalnya metamfetamin, kafein, atau ketamin.
Sayangnya, banyak orang yang tidak mengetahui bahwa jenis ekstasi yang dijual secara ilegal kerap dicampurkan dengan senyawa lain yang bisa membahayakan kesehatan mereka.
Jika digunakan secara rutin dan dalam jangka panjang, ekstasi dapat menimbulkan efek samping sebagai berikut.
Overdosis ekstasi dapat menyebabkan kematian akibat hipertermia atau gagal jantung, hati, serta ginjal.
Ekstasi mampu menutupi kebutuhan akan makanan, air, dan istirahat, sekaligus meningkatkan suhu tubuh dan tingkat aktivitas fisik. Alhasil, pengguna obat terlarang ini bisa mengalami dehidrasi berat.
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit yang serius atau pembengkakan otak akibat retensi cairan juga bisa terjadi karena pemakai ekstasi bisa minum secara berlebihan akibat dehidrasi.
Baca Juga
Ketika pengguna ekstasi berhenti mengonsumsi obat-obatan terlarang tersebut, berikut adalah beberapa efek putus obat yang bisa mereka alami.
Berbagai efek ini pada akhirnya bisa menggoda pengguna ekstasi untuk kembali mengonsumsi obat-obatan terlarang ini.
Berikut adalah beberapa tanda umum dari pengguna ekstasi.
Jika Anda atau anggota keluarga punya masalah kecanduan obat-obatan terlarang, segera minta bantuan dari orang-orang terdekat supaya bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Punya pertanyaan seputar kesehatan? Anda bisa konsultasi langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Perbedaan akut dan kronis adalah pada durasi munculnya gejala dan terjadinya penyakit. Keduanya bisa saja berkembang menjadi parah, atau malah tidak. Penyakit akut umumnya dapat langsung disembuhkan, sedangkan penyakit kronis tidak bisa disembuhkan meski bisa dikontrol.
Selain paparan panas, bahan kimia di sekitar Anda dapat menimbulkan luka bakar. Jika hal tersebut terjadi maka penanganan luka bakar harus segera dilakukan. Bagaimana caranya?
Sebagai bagian dari sistem endokrin, kelenjar tiroid berperan dalam memproduksi hormon yang mengendalikan metabolisme tubuh seseorang. Ketika tiroid memproduksi hormon dengan tidak seimbang, bisa terjadi gangguan seperti gondok, penyakit Graves, hingga Hashimoto.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved