Efek kokain bisa menimbulkan kerusakan pada saluran pernapasan dan gangguan kecemasan yang berlebihan. Penggunaan berlebihan pun bisa memicu kematian mendadak.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
13 Des 2022
Banyak organ tubuh yang bisa rusak
Table of Content
Hampir tidak ada hal positif yang bisa terjadi akibat kecanduan narkoba, termasuk kokain. Selain bisa mengganggu kehidupan secara sosial, efek kokain juga bisa menghancurkan tubuh Anda. Efeknya pada tubuh pun akan langsung terasa begitu pertama kali menggunakannya.
Advertisement
Melihat fakta tersebut, tentu istilah hanya coba-coba tidak bisa digunakan dalam hal penggunaan kokain. Efek narkoba jenis narkotika ini juga bisa terasa dalam jangka pendek dan jangka panjang. Tidak hanya fisik, obat terlarang ini juga lama-kelamaan akan merusak kesehatan mental Anda.
Kokain adalah obat yang berasal dari tumbuhan coca (Erythroxylum coca) yang berasal dari Amerika selatan. Obat ini biasanya dijual secara ilegal dalam bentuk bubuk kristal putih. Tumbuhan yang menjadi bahan bakunya bersifat stimulan. Saat dikonsumsi, penggunanya akan merasakan suntikan stimulasi secara besar sehingga membuatnya merasa lebih berstamina dan muncul euforia.
Sebelum ada obat bius, narkotika ini digunakan oleh dokter sebagai obat pereda rasa sakit. Namun, kokain tidak lagi digunakan untuk indikasi medis apa pun karena efeknya jauh lebih berbahaya dari manfaat yang bisa didapatkan.
Saat masuk ke dalam tubuh, narkotika ini menyebabkan produksi dopamin di tubuh jadi meningkat drastis. Dopamin adalah salah satu jenis neurotransmitter di tubuh yang berhubungan dengan rasa kenikmatan dan kesenangan.
Penumpukan dopamin di otak inilah yang menjadi awal mula keburukan penggunaan kokain. Saat digunakan terus-menerus, tubuh akan mulai membiasakan diri dihujani oleh dopamin yang bisa memberikan rasa senang dan euforia.
Akibatnya, saat dopamin dalam jumlah banyak tersebut tidak terpenuhi, tubuh akan mulai merasakan ngidam. Jika berhubungan dengan penggunaan narkoba, kondisi sakau bisa muncul. Penggunaan narkotika ini lalu akan mengubah susunan kimiawi di otak sehingga membuat kecanduan.
Baca juga: Jenis-Jenis Narkoba Berbahaya dan Efek Sampingnya
Efek pemakaian bahan yang digolongkan sebagai NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya) ini bisa langsung terasa sejak penggunaan pertama. Obat ini langsung menyerang sistem saraf pusat. Berikut ini efek samping yang sering terjadi pada penggunaan pertama.
Meski jarang terjadi, kejadian kematian setelah penggunaan kokain untuk pertama kali juga pernah dilaporkan. Hal ini bisa terjadi karena narkotika ini berisiko memicu terjadinya serangan jantung atau kejang.
Baca juga: Cara Menghindari Narkoba yang Efektif untuk Anak
Penyalahgunaan kokain selama kehamilan akan mendatangkan dampak buruk bukan hanya pada ibu hamil, tapi juga bagi janin di dalam kandungan. Narkotika ini yang masuk ke tubuh bisa menembus plasenta dan mengganggu pembentukan jantung pada janin. Hal ini bisa memicu keguguran, kelahiran prematur, serta penyakit jantung bawaan pada bayi.
Kokain juga bisa mempengaruhi saraf dan kadar dopamin di otak ibu, bahkan setelah melahirkan dan menyebabkan ibu lebih rentan terkena gejala postpartum, seperti:
Risiko efek sampingnya bisa menurun pada Ibu hamil jika menghentikan penggunaannya pada trimester pertama. Hal ini meningkatkan potensi bayi lahir dalam keadaan sehat.
Penggunaan kokain dalam jangka pendek dapat menimbulkan peningkatkan energi secara berlebihan. Kondisi ini seringkali disebut dengan high. Kokain juga bisa menimbulkan efek samping jangka pendek lainnya, seperti:
Efek kokain di atas membuat beberapa orang merasa jadi lebih mudah menjalankan tugas atau pekerjaan mereka. Namun, sebagian besar justru merasa sebaliknya dan akan kesulitan untuk menjalani kehidupan sebagai manusia normal.
Kokain yang digunakan dalam jumlah yang terlalu banyak akan memicu penggunanya berperilaku aneh. Tidak jarang, penggunaan kokain menyebabkan seseorang jadi berperilaku kasar dan tidak diduga-duga. Efek euforia kokain juga hanya akan bertahan sebentar, mulai dari hitungan menit hingga beberapa jam.
Baca juga: Ciri-Ciri Pengguna Narkoba
Penggunaan kokain dalam jangka panjang, bisa menyebabkan kerusakan di tubuh yang tidak bisa disembuhkan. Berikut ini efek kokain dalam jangka panjang yang bisa terjadi.
Masuknya kokain ke tubuh bisa menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan meningkatkan detak jantung. Beberapa orang juga mengalami peningkatan tekanan darah. Hal inilah yang juga memicu perasaan stres, gangguan kecemasan, dan paranoia pada pengguna kokain. Dalam jangka panjang, kokain akan merusak jantung dengan cara:
Menghirup kokain melalui hidung akan merusak jaringan yang ada di rongga hidung dan berujung pada kematian jaringan. Lama-kelamaan, kondisi ini akan menyebabkan struktur hidung menjadi hancur dan menyebabkan pengguna kokain sulit bernapas.
Kokain yang dikonsumsi dengan cara dihisap seperti rokok, akan menyebabkan kerusakan pada sistem pernapasan atas. Kondisi ini dapat mengakibatkan batuk kronis dan meningkatkan risiko terjadinya TBC, pneumonia, asma, ISPA, dan edema paru.
Ada satu penyakit khas yang timbul akibat kerusakan pernapasan pada para pengguna kokain, yaitu crack lung atau kerusakan paru-paru pengguna kokain. Gejala kondisi ini antara lain:
Kokain juga bisa merusak otak dan menimbulkan berbagai gangguan seperti:
Penggunaan kokain jangka bisa menyebabkan kerusakan di sistem pencernaan. Zat tersebut bisa membuat usus besar cedera dan meradang. Kondisi ini disebut sebagai kolitis iskemik dan berisiko mengakibatkan gangguan pencernaan serius bahkan kematian.
Racun dari kokain yang masuk ke tubuh mau tidak mau harus disaring oleh hati. Penggunaan kokain berlebihan dalam jangka waktu lama akan menyebabkan kerja hati jadi semakin berat hingga rusak.
Pada kondisi paling parahnya, penggunaan kokain bisa menyebabkan terjadinya gagal ginjal. Obat terlarang ini akan menyebabkan kerusakan ginjal karena meningkatkan aliran darah secara signifikan ke ginjal dan merusak otot yang ada di ginjal.
Para pengguna kokain akan berisiko lebih tinggi tertular penyakit infeksi berbahaya seperti HIV dan hepatitis. Karena obat ini menyebabkan perubahan perilaku, penggunanya juga umumnya cenderung untuk melakukan hubungan seksual secara tidak aman. Hal ini tentu berisiko terkena infeksi menular seksual pun akan meningkat.
Efek kokain baik dalam jangka pendek maupun panjang sama-sama bisa merusak tubuh. Dampak yang sudah terjadi bisa saja tidak bisa disembuhkan dan akan merusak tubuh Anda selamanya. Para pecandu harus segera menjalani rehabilitasi sebelum kerusakan yang terjadi di tubuh semakin parah.
Anda yang mengalami kecanduan bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi SehatQ. Dapatkan aplikasi SehatQ secara gratis dari Play Store dan App Store sekaran
Advertisement
Ditulis oleh Ade Irawan
Referensi
Artikel Terkait
Cara meningkatkan stamina salah satunya bisa dengan beberapa jenis makanan penambah tenaga seperti alpukat, tuna, salmon, dan kopi. Selain itu bisa juga dengan melakukan yoga.
5 Apr 2023
Withdrawal syndrome adalah gejala yang terjadi saat seseorang berhenti menggunakan zat tertentu, umumnya obat-obatan terlarang (NAPZA). Kondisi ini bisa bahaya dan memerlukan penanganan medis.
2 Agt 2020
Ganja sintetis atau synthetic cannabinoids adalah zat kimia buatan yang kerap dijadikan alternatif mariyuana. Efek samping dari penggunaannya sangat berbahaya.
11 Agt 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved