Efek begadang tidak hanya menimbulkan kantuk dan kelelahan, tetapi juga menyebabkan depresi, melemahnya sistem imun, dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Maka dari itu, kebiasaan begadang sebaiknya Anda tinggalkan agar kesehatan tetap terjaga.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
30 Agt 2022
Efek begadang lebih dari sekadar menyebabkan kantuk dan lelah, tapi juga berpotensi meningkatkan risiko penyakit tertentu.
Table of Content
Begadang adalah kebiasaan yang sebaiknya dihindari. Selain menimbulkan rasa kantuk dan lelah, efek begadang bagi kesehatan dapat membawa banyak dampak buruk.
Advertisement
Bagi Anda yang masih sering melakukannya, sebaiknya simak sederet bahaya begadang bagi kesehatan berikut ini.
Mulai dari meningkatkan risiko kecelakaan hingga mengganggu fungsi kognitif, berikut adalah dampak buruk akibat sering begadang yang tak boleh disepelekan.
Kurang tidur akibat begadang dapat meningkatkan risiko berbagai bentuk musibah.
Sebagai informasi, kurang tidur bahkan menjadi salah satu penyebab beberapa bencana besar dalam sejarah, seperti Chernobyl hingga tumpahan minyak Exxon Valdez.
Tidak hanya itu, rasa kantuk juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan saat mengemudi di jalan raya.
Ditambah lagi, kurang tidur dan rendahnya kualitas tidur pun bisa mengakibatkan kecelakaan dan cedera di tempat kerja.
Efek samping begadang disebut bisa mengganggu proses kognitif.
Tidur memiliki peran penting dalam proses kognitif, seperti berpikir dan belajar. Jika Anda kurang tidur, proses ini tentunya bisa terganggu.
Terlebih lagi, kurang tidur berpotensi mengganggu perhatian, kewaspadaan, konsentrasi, penalaran, hingga kemampuan memecahkan masalah. Ini bisa membuat Anda sulit belajar dengan efisien.
Selain itu, tidur mempunyai peran dalam memperkuat ingatan. Jika tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup, sulit bagi Anda untuk mengingat apa yang dipelajari dan dialami sepanjang hari.
Gangguan tidur dan kekurangan tidur kronis dapat meningkatkan risiko penyakit-penyakit berikut ini.
Berbagai penyakit akibat begadang di atas tentunya tidak boleh Anda remehkan karena bisa merugikan kesehatan atau bahkan mengancam nyawa.
Salah satu efek begadang bagi pria dan wanita adalah menurunkan gairah seksual alias libido.
Alasannya, waktu tidur yang kurang bisa menyebabkan terkurasnya energi, mengantuk, dan ketegangan pada tubuh.
Selama tidur, sistem imun akan memproduksi senyawa antibodi dan sitokin yang bertugas melawan bakteri serta virus.
Bahkan, beberapa sitokin tertentu berperan untuk membantu Anda tertidur dan meningkatkan efisiensi sistem imun dalam menjaga tubuh dari penyakit.
Jadi, tidak mengherankan jika begadang menyebabkan sistem imun melemah.
Selanjutnya, bahaya begadang bagi kesehatan adalah meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental.
Menurut sebuah studi di dalam jurnal BMJ Open, tidur dan kesehatan mental memiliki kaitan yang erat.
Faktanya, kurang tidur kerap dikaitkan dengan beberapa gangguan kesehatan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, dan gangguan bipolar.
Tahukah Anda bahwa bahaya begadang dapat mengakibatkan obesitas dan kesulitan mengontrol berat badan?
Ini dibuktikan lewat sebuah penelitian yang dirilis dalam jurnal Nature Communications.
Di dalam studi itu, partisipan yang kekurangan tidur cenderung mengonsumsi kalori dan karbohidrat lebih banyak sehingga berisiko mengalami obesitas dan kesulitan menjaga berat badan ideal.
Tidur membantu tubuh memproduksi dan mengontrol kadar dari beberapa hormon di dalam tubuh dengan benar.
Itulah mengapa efek keseringan begadang dapat membuat seseorang lebih rentan mengidap masalah hormon.
Salah satu masalah hormon yang dapat terjadi akibat begadang adalah ketidakseimbangan hormon.
Hati-hati, masalah ini dapat memperparah kondisi kurang tidur yang Anda alami.
Efek begadang bagi wajah dapat menyebabkan kulit kendur, munculnya garis-garis halus di kulit, dan lingkaran hitam di bawah mata pada banyak orang.
Pasalnya, kurang tidur membuat tubuh memproduksi hormon kortisol dalam jumlah berlebih dan menyebabkan tubuh memecah kolagen pada kulit.
Akibatnya, fungsi kolagen untuk membuat kulit halus dan elastis menjadi terganggu.
Dampak begadang juga membuat tubuh melepas hormon pertumbuhan yang terlalu sedikit. Padahal, hormon pertumbuhan membantu meningkatkan massa otot, menebalkan kulit, hingga memperkuat tulang.
Menurut sebuah literatur yang dimuat dalam jurnal Healthcare pada tahun 2018, sering begadang menyebabkan peningkatan risiko kematian dini.
Beberapa ahli menemukan bahwa durasi tidur kurang dari 6 jam setiap malam dapat meningkatkan risiko kematian dini 10 kali lipat, dibandingkan dengan tidur selama 7-9 jam setiap malam.
Akan tetapi, risiko kematian dini akibat kurang tidur kemungkinan terjadi secara tidak langsung.
Sebab, begadang dapat meningkatan risiko kecelakaan lalu lintas, terjatuh, dan sejumlah penyakit serius; contohnya stroke, tekanan darah tinggi, sampai diabetes tipe 2.
Tak terbatas pada gaya hidup, berikut adalah beberapa hal lain yang bisa meningkatkan risiko begadang.
Supaya terhindar dari berbagai dampak negatif begadang, Anda perlu memenuhi kebutuhan jam tidur dengan baik setiap harinya.
Berikut adalah jam tidur yang baik berdasarkan usia.
Untuk memenuhi jam tidur di atas, sebaiknya Anda jangan begadang jika memang tidak ada keperluan mendesak.
Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai efek begadang, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Perhatikan frekuensi dan durasi bayi tidur sejak baru lahir hingga usia 12 bulan untuk menunjang tumbuh kembangnya, karena kekurangan tidur bisa berdampak buruk terhadap fisik dan mentalnya.
12 Jun 2020
Penyebab susah tidur bisa terjadi akibat menstruasi, sleep apnea, atau mengalami mimpi buruk. Kenali gejalanya dan temukan cara mengatasinya.
20 Apr 2023
Cara menghilangkan ngantuk saat puasa bisa dengan bergerak atau melakukan stretching ringan. Coba juga mengatur napas untuk melancarkan darah ke seluruh tubuh.
31 Mar 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved