logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Masalah Tidur

10 Efek Begadang Bagi Kesehatan yang Perlu Diwaspadai

open-summary

Efek begadang tidak hanya menimbulkan kantuk dan kelelahan, tetapi juga menyebabkan depresi, melemahnya sistem imun, dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Maka dari itu, kebiasaan begadang sebaiknya Anda tinggalkan agar kesehatan tetap terjaga.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

30 Agt 2022

Efek begadang yang berbahaya bagi kesehatan

Efek begadang lebih dari sekadar menyebabkan kantuk dan lelah, tapi juga berpotensi meningkatkan risiko penyakit tertentu.

Table of Content

  • 10 efek begadang yang perlu diwaspadai
  • Penyebab begadang
  • Jam tidur yang baik sesuai kelompok usia

Begadang adalah kebiasaan yang sebaiknya dihindari. Selain menimbulkan rasa kantuk dan lelah, efek begadang bagi kesehatan dapat membawa banyak dampak buruk.

Advertisement

Bagi Anda yang masih sering melakukannya, sebaiknya simak sederet bahaya begadang bagi kesehatan berikut ini.

10 efek begadang yang perlu diwaspadai

Mulai dari meningkatkan risiko kecelakaan hingga mengganggu fungsi kognitif, berikut adalah dampak buruk akibat sering begadang yang tak boleh disepelekan.

1. Meningkatkan risiko kecelakaan

efek begadang dapat meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas
Waspadalah, begadang bisa meningkatkan risiko kecelakaan.

Kurang tidur akibat begadang dapat meningkatkan risiko berbagai bentuk musibah.

Sebagai informasi, kurang tidur bahkan menjadi salah satu penyebab beberapa bencana besar dalam sejarah, seperti Chernobyl hingga tumpahan minyak Exxon Valdez.

Tidak hanya itu, rasa kantuk juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan saat mengemudi di jalan raya.

Ditambah lagi, kurang tidur dan rendahnya kualitas tidur pun bisa mengakibatkan kecelakaan dan cedera di tempat kerja.

2. Mengganggu proses kognitif

Efek samping begadang disebut bisa mengganggu proses kognitif.

Tidur memiliki peran penting dalam proses kognitif, seperti berpikir dan belajar. Jika Anda kurang tidur, proses ini tentunya bisa terganggu.

Terlebih lagi, kurang tidur berpotensi mengganggu perhatian, kewaspadaan, konsentrasi, penalaran, hingga kemampuan memecahkan masalah. Ini bisa membuat Anda sulit belajar dengan efisien.

Selain itu, tidur mempunyai peran dalam memperkuat ingatan. Jika tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup, sulit bagi Anda untuk mengingat apa yang dipelajari dan dialami sepanjang hari.

3. Meningkatkan risiko penyakit tertentu

Gangguan tidur dan kekurangan tidur kronis dapat meningkatkan risiko penyakit-penyakit berikut ini.

  • Penyakit jantung
  • Serangan jantung
  • Gagal jantung
  • Detak jantung tak beraturan
  • Tekanan darah tinggi
  • Stroke
  • Diabetes.

Berbagai penyakit akibat begadang di atas tentunya tidak boleh Anda remehkan karena bisa merugikan kesehatan atau bahkan mengancam nyawa.

4. Menurunkan gairah seksual

Salah satu efek begadang bagi pria dan wanita adalah menurunkan gairah seksual alias libido.

Alasannya, waktu tidur yang kurang bisa menyebabkan terkurasnya energi, mengantuk, dan ketegangan pada tubuh.

5. Melemahkan sistem imun

Selama tidur, sistem imun akan memproduksi senyawa antibodi dan sitokin yang bertugas melawan bakteri serta virus.

Bahkan, beberapa sitokin tertentu berperan untuk membantu Anda tertidur dan meningkatkan efisiensi sistem imun dalam menjaga tubuh dari penyakit.

Jadi, tidak mengherankan jika begadang menyebabkan sistem imun melemah.

6. Menimbulkan gangguan kesehatan mental

Selanjutnya, bahaya begadang bagi kesehatan adalah meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental.

Menurut sebuah studi di dalam jurnal BMJ Open, tidur dan kesehatan mental memiliki kaitan yang erat.

Faktanya, kurang tidur kerap dikaitkan dengan beberapa gangguan kesehatan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, dan gangguan bipolar.

7. Mengakibatkan obesitas

Tahukah Anda bahwa bahaya begadang dapat mengakibatkan obesitas dan kesulitan mengontrol berat badan?

Ini dibuktikan lewat sebuah penelitian yang dirilis dalam jurnal Nature Communications.

Di dalam studi itu, partisipan yang kekurangan tidur cenderung mengonsumsi kalori dan karbohidrat lebih banyak sehingga berisiko mengalami obesitas dan kesulitan menjaga berat badan ideal.

8. Menyebabkan masalah hormon

efek begadang bisa menyebabkan masalah hormon
Begadang disebut bisa menyebabkan masalah hormon.

Tidur membantu tubuh memproduksi dan mengontrol kadar dari beberapa hormon di dalam tubuh dengan benar.

Itulah mengapa efek keseringan begadang dapat membuat seseorang lebih rentan mengidap masalah hormon.

Salah satu masalah hormon yang dapat terjadi akibat begadang adalah ketidakseimbangan hormon.

Hati-hati, masalah ini dapat memperparah kondisi kurang tidur yang Anda alami.

9. Kulit tampak lebih kusam dan menua

Efek begadang bagi wajah dapat menyebabkan kulit kendur, munculnya garis-garis halus di kulit, dan lingkaran hitam di bawah mata pada banyak orang.

Pasalnya, kurang tidur membuat tubuh memproduksi hormon kortisol dalam jumlah berlebih dan menyebabkan tubuh memecah kolagen pada kulit.

Akibatnya, fungsi kolagen untuk membuat kulit halus dan elastis menjadi terganggu.

Dampak begadang juga membuat tubuh melepas hormon pertumbuhan yang terlalu sedikit. Padahal, hormon pertumbuhan membantu meningkatkan massa otot, menebalkan kulit, hingga memperkuat tulang.

10. Meningkatkan risiko kematian dini

Menurut sebuah literatur yang dimuat dalam jurnal Healthcare pada tahun 2018, sering begadang menyebabkan peningkatan risiko kematian dini.

Beberapa ahli menemukan bahwa durasi tidur kurang dari 6 jam setiap malam dapat meningkatkan risiko kematian dini 10 kali lipat, dibandingkan dengan tidur selama 7-9 jam setiap malam.    

Akan tetapi, risiko kematian dini akibat kurang tidur kemungkinan terjadi secara tidak langsung.

Sebab, begadang dapat meningkatan risiko kecelakaan lalu lintas, terjatuh, dan sejumlah penyakit serius; contohnya stroke, tekanan darah tinggi, sampai diabetes tipe 2.

Penyebab begadang

Tak terbatas pada gaya hidup, berikut adalah beberapa hal lain yang bisa meningkatkan risiko begadang.

  • Gangguan tidur: Insomnia, sleep apnea, narkolepsi, dan sindrom kaki gelisah (restless legs syndrome) dapat menyebabkan seseorang kurang tidur.
  • Faktor usia: Orang yang sudah tua (65 tahun ke atas) dapat mengalami kurang tidur karena faktor usia, obat yang dikonsumsi, atau kondisi medis yang diderita.
  • Kondisi medis: Kekurangan tidur cukup umum dialami penderita depresi, skizofrenia, sindrom nyeri kronis (chronic pain syndrome), kanker, stroke, dan penyakit Alzheimer.
  • Faktor lain: Terkadang, begadang bisa disebabkan stres dan perubahan jadwal. Ibu yang baru melahirkan juga bisa kurang tidur karena kehadiran bayi mengubah jadwal tidurnya.

Jam tidur yang baik sesuai kelompok usia

Supaya terhindar dari berbagai dampak negatif begadang, Anda perlu memenuhi kebutuhan jam tidur dengan baik setiap harinya.

Berikut adalah jam tidur yang baik berdasarkan usia.

  • Prasekolah (3-5 tahun): 10-13 jam setiap hari, termasuk tidur siang.
  • Usia sekolah (6-12 tahun): 9-12 jam setiap hari.
  • Remaja (13-18 tahun): 8-10 jam setiap hari.
  • Orang dewasa (18-60 tahun): 7 jam atau lebih setiap hari.

Untuk memenuhi jam tidur di atas, sebaiknya Anda jangan begadang jika memang tidak ada keperluan mendesak.

Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai efek begadang, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.

Advertisement

tidurgangguan tidurmasalah tidurkurang tidur

Ditulis oleh Fadli Adzani

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved