logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Mental

Eating disorder Tidak Boleh Disepelekan! Kenali Jenisnya dan Tangani Segera

open-summary

Eating disorder bisa jadi masalah kesehatan mental yang kompleks. Pada kasus yang parah, eating disorders bisa menyebabkan gangguan kesehatan atau bahkan hingga kematian.


close-summary

2023-03-29 06:53:15

| Nenti Resna

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Eating disorders atau gangguan makan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius

Eating disorder dapat membuat penderitanya makan terlalu sedikit

Table of Content

  • Jenis-jenis eating disorder
  • Cara mengatasi eating disorder

Eating disorder atau gangguan makan merupakan serangkaian kondisi psikologis yang menyebabkan munculnya kebiasaan makan tidak sehat. Gangguan ini dapat dimulai dengan obsesi terhadap makanan, berat badan, atau bentuk tubuh.

Advertisement

Dalam kasus yang parah, eating disorder yang tidak ditangani bisa menyebabkan gangguan kesehatan serius atau bahkan kematian. Ada sejumlah gejala yang ditimbulkan oleh gangguan mental ini, tetapi beberapa tanda yang paling umum meliputi:

  • Pembatasan konsumsi makanan secara berlebihan
  • Makan berlebihan secara cepat, bahkan di saat tidak lapar
  • Memuntahkan makanan dengan sengaja
  • Olahraga secara berlebihan.

Jenis-jenis eating disorder

Seluruh bentuk eating disorder dapat memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan tubuh Anda. Beberapa jenis eating diorder yang paling sering ditemukan kasusnya, yakni:

1. Anoreksia nervosa

Penderita anorexia nervosa selalu merasa bahwa berat badannya berlebihan, walaupun orang lain melihat mereka sangat kurus.

Mereka cenderung terus-menerus memantau berat badannya, meskipun sudah jauh di bawah batas berat ideal. Penderita gangguan makan ini sangat membatasi kalori dan menghindari jenis-jenis makanan tertentu.

Ada dua tipe anoreksia nervosa, di antaranya:

  • Anoreksia tipe restriksi, yakni tipe anoreksia yang penderitanya membatasi berat badan dengan diet ketat, puasa, atau olahraga berlebihan.
  • Anoreksia tipe binge eating/purging, yakni tipe anoreksia dengan karakteristik makan berlebihan dalam waktu singkat dan “membasmi” makanan yang baru saja dimakan melalui beberapa cara, seperti memuntahkan makanan, konsumsi obat pencahar, atau berolahraga berlebihan.

Anoreksia dapat menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan berbahaya, seperti penipisan tulang, gangguan kesuburan, gagal jantung, hingga kematian.

2. Bulimia nervosa

Penderita bulimia nervosa cenderung makan berlebihan dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, saat pesta atau perayaan, penderita mengonsumsi sebanyak-banyaknya makanan yang biasa dihindarinya.

Setelah selesai, penderita eating disorder ini berusaha membuang makanan yang sudah dikonsumsi. Cara-cara yang biasanya dilakukan adalah memuntahkan makanan secara paksa, puasa, minum obat-obatan pencahar, atau olahraga berlebihan.

Penderita bulimia nervosa biasanya memiliki berat badan relatif normal dan tidak terlalu kurus seperti penderita anoreksia.

Bulimia dapat menyebabkan radang tenggorokan, refluks asam lambung, gigi berlubang, dehidrasi, hingga ketidakseimbangan elektrolit yang menyebabkan stroke dan serangan jantung.

3. Gangguan makan berlebihan (binge eating disorder)

Binge eating disorder menyebabkan penderitanya makan dalam jumlah luar biasa banyak dan tidak terkontrol dalam waktu relatif singkat. Mereka bisa tetap makan berlebihan bahkan saat tidak merasa lapar tanpa membatasi kalori yang masuk.

Penderita binge eating disorder cenderung merasa bersalah, malu, dan rendah diri dengan perilakunya. Namun, mereka tidak bisa mengontrol dirinya. Eating disorder ini bisa menyebabkan obesitas sehingga meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti gangguan jantung dan stroke.

4. Pica

Pica adalah jenis eating disorder di mana penderitanya mengonsumsi sesuatu yang tidak dianggap makanan, seperti tanah, sabun, kertas, rambut, dan sebagainya.

Akibat mengonsumsi hal-hal yang bukan makanan dan berbahaya, penderita pica sangat berisiko mengalami keracunan makanan, cedera usus, kekurangan nutrisi, bahkan hingga kematian.

5. Avoidant/Restrictive Food Intake Disorder (ARFID)

ARFID, yang juga di kenal sebagai selective eating disorder, adalah gangguan makanan di mana penderitanya memilih-milih makanan secara berlebihan. Sebelumnya kondisi ini hanya ditujukan bagi anak di bawah 7 tahun. Namun, walaupun diawali saat masih bayi dan anak-anak, kondisi ini bisa bertahan hingga usia dewasa dan tidak mengenal jenis kelamin.

Penderita ARFID menghindari jenis makanan tertentu karena tidak suka dengan aroma, rasa, tekstur, warna, suhu, atau lainnya. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa mengganggu kesehatan fisik, mental, bahkan membatasi kehidupan sosial seseorang.

Selain kelima jenis eating disorder di atas, masih banyak jenis gangguan makan lainnya yang tidak begitu umum. Jika tidak segera ditangani, eating disorder berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan fisik atau mental.

Baca Juga

  • Cara Berani Mengakui Kesalahan, Bagaimana Memulainya?
  • Terobsesi dengan Berat Badan Jadi Penyebab Anoreksia Nervosa
  • Ciri-Ciri Gangguan Mental pada Remaja yang Perlu Diwaspadai Orangtua

Cara mengatasi eating disorder

Terapi psikologi untuk eating disorder
Terapi psikologi dibutuhkan untuk menangani eating disorder

Untuk mengatasi eating disorder, diperlukan bantuan medis dan psikolog. Setiap kasus eating disorder harus ditangani secara khusus sesuai kondisi masing-masing penderitanya.

Memulihkan kondisi penderita eating disorder memerlukan waktu jangka panjang. Oleh sebab itu, dukungan orang-orang terdekat sangat diperlukan.

Setidaknya ada beberapa tahapan yang harus dilalui untuk menangani eating disorder, yakni:

1. Prakontemplasi

Penderita eating disorder biasanya menyangkal bahwa mereka mengalami gangguan ini. Walaupun orang terdekat telah menyadari gejala pada kebiasaan makannya, penderitanya masih tidak mengakui atau bahkan menghindari untuk membicarakannya.

2. Kontemplasi

Fase kontempasi ditandai dengan penderita eating disorder mulai mengakui gangguan yang dialami sekaligus membuka diri untuk mendapatkan perawatan dan penanganan yang dibutuhkan.

3. Persiapan

Penderita eating disorder bersiap untuk melakukan pengobatan. Tim ahli (psikolog, ahli gizi, dan dokter) dapat membuat rencana perawatan yang sesuai.

4. Tindakan

Penderita eating disorder mulai melakukan perubahan dan perawatan sesuai dengan arahan tim medis. Mereka juga harus belajar menghadapi berbagai ketidaknyamanan yang ditimbulkan dalam proses pengobatan.

5. Pemeliharaan

Penderita eating diorder telah berhasil menjalankan perawatan setidaknya selama 6 bulan. Mereka telah menjalankan kebiasaan baru yang lebih sehat bagi fisik dan mentalnya.

Walaupun demikian, pasien dan orang-orang terdekat harus terus waspada akan kemungkinan terjadinya kemunduran atau bahkan terulangnya eating disorder yang sama.

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut soal eating disorder, jangan ragu untuk tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store maupun Google Play.

Advertisement

gangguan mentalgangguan makan

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved