Durasi bercinta satu ronde rata-rata berlangsung antara 3 sampai 7 menit. Namun durasi bercinta yang diharapkan berkisar antara 7 hingga 13 menit. Jika durasi satu ronde berlangsung kurang dari 3 menit, maka bisa dikatakan sebagai ejakulasi dini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
22 Sep 2022
Durasi bercinta rata-rata adalah 3-7 menit
Table of Content
Ada banyak mitos terkait hubungan intim, salah satunya soal durasi bercinta. Anda mungkin pernah mendengar informasi yang berbeda tentang mengenai pengertian satu ronde dalam berhubungan intim. Tahukah Anda bahwa faktanya, durasi 1 ronde dalam bercinta yang ideal tidak selama kabar-kabar yang beredar.
Advertisement
Satu ronde saat bercinta terhitung sejak periode penetrasi hingga mencapai klimaks. Sebagian orang mengatakan beberapa menit sudah cukup untuk mencapai ejakulasi, tetapi sebagian lainnya mengklaim butuh waktu hingga berjam-jam untuk menyelesaikan satu ronde.
Melansir dari Healthline, sebuah survey pada tahun 2005 menunjukkan bahwa hubungan seks antara penis-vagina biasanya memiliki durasi bercinta antara 3 sampai 7 menit.
Jadi, jika waktu yang Anda butuhkan untuk mencapai ejakulasi masih dalam kisaran waktu tersebut, bisa dikatakan itu masih termasuk durasi normal berhubungan seks.
Seks melalui vagina yang berlangsung satu hingga dua menit dianggap termasuk "terlalu singkat”, sedangkan hubungan seks vaginal yang berlangsung 10 hingga 30 menit dianggap "terlalu lama."
Jadi, anggapan bahwa semakin lama durasi bercinta semakin baik, tidak sepenuhnya benar. Jika durasi bercinta satu ronde yang normal rata-rata adalah 3 hingga 7 menit, maka perlu diketahui bahwa durasi bercinta yang biasanya diharapkan berkisar antara 7 hingga 13 menit.
Perlu diperhatikan bahwa durasi bercinta yang disebutkan di atas hanya memperhitungkan periode hubungan seksual dengan penis dan vagina, tanpa memperhitungkan foreplay atau jenis hubungan intim lainnya.
Baca Juga: Tips Tahan Lama di Ranjang Tanpa Obat
Ada banyak hal yang dapat memengaruhi durasi bercinta bagi setiap orang, baik yang bersifat objektif maupun subjektif, seperti:
Kebanyakan studi menghitung durasi 1 ronde sebagai waktu yang diperlukan sejak penis mulai penetrasi ke dalam vagina hingga mengalami ejakulasi. Meskipun demikian, setiap orang mungkin saja menganggap hubungan seks dengan cara berbeda.
Beberapa orang mungkin akan mendefinisikan setiap kontak yang merangsang secara seksual, seperti meraba, sebagai seks. Sebagian juga mungkin menganggap hubungan seks baru selesai setelah semua orang mencapai klimaks.
Dengan demikian, orang yang memiliki definisi lebih luas tentang hubungan seks mungkin menganggap seks mereka bertahan lebih lama.
Seiring bertambahnya usia, maka durasi bercinta juga dapat menurun karena faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan dan stamina. Semakin tua, seseorang mungkin saja membutuhkan waktu yang lebih lama untuk merasa bergairah.
Beberapa pria juga mungkin akan lebih sulit mengalami atau mempertahankan ereksi. Sementara itu, kekeringan pada vagina yang terjadi akibat perubahan hormon juga dapat menyebabkan durasi seks tidak bertahan lama karena rasa nyeri yang ditimbulkan.
Setiap pasangan dapat memiliki praktik, tujuan, dan norma yang berbeda dalam menjalani hubungan seksual. Misalnya, satu pasangan lebih menikmati hubungan seks yang lambat namun intim, namun pasangan lain lebih menyukai hubungan yang cepat dan agresif.
Kedua pasangan tersebut tentu memiliki durasi bercinta ideal yang berbeda.
Gangguan fungsi seksual dan kesehatan secara keseluruhan juga dapat mempengaruhi durasi bercinta dalam 1 ronde. Wanita yang merasa kesakitan saat berhubungan seks atau pria dengan ejakulasi dini adalah beberapa contoh masalah yang dapat mempengaruhi durasi seks menjadi lebih singkat.
Durasi bercinta juga dapat dipengaruhi oleh hal-hal di luar pasangan. Misalnya, karena ada anak yang harus diurus atau ada pekerjaan yang menanti yang membuat durasi bercinta menjadi lebih singkat.
Ternyata geografi juga dapat berperan menentukan durasi bercinta. Mengutip dari Medical News Today, sebuah studi multinasional pada tahun 2005 menemukan bahwa pasangan heteroseksual di Turki memiliki durasi bercinta yang paling pendek dengan rata-rata berlangsung selama 3,7 menit.
Hal ini menunjukkan bahwa durasi bercinta tersebut dianggap normal di Turki namun dianggap singkat di negara lain. Hal ini mungkin berkaitan dengan norma budaya, pengkondisian ataupun studi tentang seks yang sangat terbatas di suatu negara.
Baca Juga: Waktu Paling Baik untuk Berhubungan Seksual Ternyata Bukan Malam Hari
Durasi bercinta dikatakan terlalu cepat apabila satu ronde hanya berlangsung 1 menit. Kondisi ini disebut sebagai ejakulasi dini. Namun, seorang pria baru bisa dianggap mengalami ejakulasi dini apabila secara konstan selalu ejakulasi dalam waktu satumenit.
Ada dua jenis ejakulasi dini, yaitu:
Ejakulasi dini adalah kondisi yang dapat dirawat dengan obat-obatan, latihan dasar panggul, konseling, serta berlatih teknik menunda ejakulasi yang dapat membantu meningkatkan kualitas hubungan seks Anda dan pasangan.
Meskipun secara medis seseorang dapat dikatakan mengalami ejakulasi dini, namun ini mungkin tidak menjadi masalah saat Anda dan pasangan masih merasa senang dengan durasi bercinta yang dibutuhkan.
Baca Juga
Jika Anda atau pasangan masih memiliki pertanyaan seputar masalah durasi bercinta dan seksualitas lainnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Anda bisa berkonsultasi secara online lewat aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Tipe orgasme yang bisa didapat berbeda-beda, mulai dari orgasme vaginal hingga klitoris. Untuk mencapainya, Anda perlu melakukan cara yang berbeda-beda pula.
5 Mei 2023
Faktor usia sering jadi ‘kambing hitam’ penyebab gairah pria menurun. Selain itu, gaya hidup tidak sehat juga dapat menjadi penyebab turunnya libido pria.
2 Mar 2021
Meski konsepnya belum familiar, robot seks atau sexbot terus berkembang begitu nyata. Seperti halnya boneka seks, hanya saja sex robot atau sexbot ini penampakannya benar-benar realistis. Namuh kehadirannya dapat memberikan efek negatif terhadap mental manusia
7 Jun 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved