Risiko komplikasi yang paling umum terjadi setelah cabut gigi adalah dry socket, yaitu ketika gusi bolong dan mengalami peradangan dan tidak bisa melindungi saraf dan tulang. Jika terjadi, pasien akan mengalami nyeri hebat beberapa hari setelah gigi dicabut.
2023-03-24 16:22:13
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Dry socket dapat terjadi setelah cabut gigi
Table of Content
Ketika cabut gigi sudah tuntas dilakukan, di situlah saatnya perawatan harus dilakukan sebaik mungkin. Risiko komplikasi yang paling umum terjadi adalah dry socket, yaitu ketika gusi bolong setelah cabut gigi mengalami peradangan. Padahal seharusnya, gusi bolong terisi gumpalan darah untuk melindungi saraf dan tulang.
Advertisement
Meskipun termasuk komplikasi yang paling umum terjadi, dry socket adalah kasus yang langka. Kemungkinan terjadinya dry socket lebih besar setelah cabut gigi wisdom teeth atau operasi odontektomi.
Baca Juga
Setelah gigi dicabut, tentu akan ada ruang kosong di gusi. Dikutip dari Mayo Clinic, idealnya, akan terbentuk gumpalan darah pada gusi bolong setelah cabut gigi. Gumpalan darah ini akan melindungi lubang ini selama proses pemulihan.
Namun ketika gumpalan darah setelah cabut gigi tidak terbentuk sempurna atau terlepas dari gusi, dry socket akan terjadi. Dry socket atau alveolar osteitis adalah nyeri hebat setelah proses pencabutan gigi karena peradangan di tulang rahang.
Konsekuensinya, saraf dan tulang di gusi akan terekspos atau terbuka. Tulang dan saraf akan terpapar udara, cairan, atau makanan yang masuk ke dalam mulut.
Akibatnya, akan menimbulkan rasa nyeri hebat, hingga memicu terjadinya infeksi. Untuk mengidentifikasi dry socket, bisa dilakukan dengan membuka mulut di depan kaca. Apabila terlihat tulang di lokasi cabut gigi, besar kemungkinan mengalami dry socket.
Selain itu, ada anggapan bahwa rasa nyeri terus menerus di rahang merupakan tanda terjadinya dry socket. Rasa nyeri ini bisa menyebar dari tempat cabut gigi ke telinga, mata, pelipis, dan leher.
Selain itu, nyeri akibat dry socket umumnya muncul tiga hari setelah cabut gigi. Gejala lainnya adalah bau mulut dan rasa tidak enak yang tertinggal di mulut.
Bila mengalami infeksi setelah cabut gigi, gejala dry socket akan mulai muncul, seperti:
Jika hal ini terjadi, penting untuk segera memeriksakan kepada dokter gigi agar segera ditangani.
Tidak jelas apa penyebab pasti terjadinya lubang bekas cabut gigi tidak menutup atau dry socket. Para peneliti menganggap ada faktor kontaminasi bakteri yang berpengaruh. Sumbernya bisa dari makanan, cairan, atau partikel lain yang masuk ke mulut sehingga terjadi respons itu.
Selain itu, trauma pada area yang dicabut giginya juga dapat menyebabkan dry socket. Ini rentan terjadi apabila proses cabut gigi mengalami komplikasi. Contohnya ketika seseorang tanpa sengaja menyenggol area bekas cabut gigi saat menggosok gigi.
Baca juga: Penting! Lakukan Hal-hal Berikut Sebelum Anda Cabut Gigi
Orang yang pernah mengalami dry socket sebelumnya memiliki kecenderungan lebih besar mengalaminya kembali. Jadi, pastikan sudah menyampaikan tentang riwayat ini kepada dokter gigi spesialis bedah mulut sebelum melakukan cabut gigi.
Selain itu, ada beberapa faktor risiko pemicu dry socket bisa terjadi, seperti:
Seseorang yang merokok punya kemungkinan lebih besar mengalami komplikasi pada gusi bolong setelah cabut gigi. Zat kimia dari tembakau membuat proses pemulihan lebih lambat serta rentan menimbulkan kontaminasi pada luka. Tak hanya itu, gerakan menghisap saat merokok juga dapat menyebabkan gumpalan darah lepas.
Beberapa jenis pil KB mengandung level hormon estrogen cukup tinggi. Ini juga dapat mengganggu proses pemulihan.
Mengabaikan instruksi dari dokter gigi untuk proses penanganan luka juga dapat mengganggu proses pemulihan. Utamanya, jika tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Jika Anda mengalami nyeri luar biasa setelah cabut gigi, segera hubungi dokter gigi. Setelah itu, dokter akan melihat area gusi bolong setelah cabut gigi untuk memastikan apakah terjadi dry socket.
Pada beberapa kasus, dokter akan melakukan X-ray atau rontgen gigi panoramik untuk mengetahui kondisinya secara pasti. Ada kemungkinan terjadi infeksi tulang atau tertinggalnya akar gigi di gusi.
Apakah dry socket berbahaya? Dry socket jarang menyebabkan infeksi atau komplikasi serius. Namun, mengendalikan rasa sakit akan menjadi prioritas utama.
Jika dry socket yang terjadi, dokter gigi akan membersihkan area itu dari makanan atau partikel lain. Hal ini akan meredakan rasa nyeri sekaligus mencegah terbentuknya infeksi.
Selain itu, dokter gigi juga akan mengisi lubang di gusi dengan kain kasa dan gel medis untuk meredakan rasa nyeri. Setiap kali kain kasa diganti, lubang gigi harus dibersihkan.
Untuk perawatan di rumah, dokter biasanya akan meresepkan cairan khusus atau berkumur dengan air garam.
Agar terhindari dari komplikasi setelah pencabutan gigi, pasien akan diminta untuk:
Pasien yang mengonsumsi pil KB disarankan untuk berdiskusi kembali dengan dokter gigi mengenai konsumsi alat kontrasepsi saat cabut gigi.
Baca juga: Jenis Makanan Setelah Cabut Gigi yang Aman Dikonsumsi dan Pantangannya
Segera melakukan penanganan akan mengurangi risiko terjadinya komplikasi. Sangat jarang dry socket menyebabkan komplikasi, namun jika terjadi bisa menyebabkan infeksi di gusi bahkan menyebar ke tulang.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar cara mengatasi dry socket di rumah, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Demensia adalah istilah untuk mendeskripsikan perubahan signifikan pada otak yang menyebabkan seseorang hilang ingatan. Setidaknya ada 10 jenis demensia yang sangat berkaitan dengan penyakit pemicunya.
Dalam jangka panjang, ankylosing spondylitis adalah penyakit yang dapat menyebabkan tulang-tulang kecil di tulang punggung menjadi lengket. Konsekuensinya, tulang belakang menjadi tidak fleksibel dan postur tubuh pun membungkuk.
Mengetahui ciri-ciri kucing rabies bisa menyelamatkan Anda dari penularan penyakit rabies. Sebab, rabies yang diderita hewan peliharaan, dapat dengan mudah menyebar ke manusia dan menimbulkan gejala merugikan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved