2023-03-23 00:40:33
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Ada sejumlah potensi bahaya dry ice yang perlu diwaspadai
Pernahkah Anda memainkan dry ice atau es kering sewaktu kecil? Meski umumnya aman, dry ice dalam jumlah besar bisa berbahaya jika tidak disimpan atau digunakan dengan benar. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda tidak menaruh es kering sembarangan di rumah.
Advertisement
Es kering adalah bentuk padat dari karbon dioksida yang memiliki titik beku pada suhu -75 derajat Celcius. Ketika meleleh, es kering mengalami proses subliminasi yang mengubah benda padat menjadi gas.
Apabila dry ice disimpan pada ruangan yang ventilasinya buruk atau tanpa ventilasi, orang-orang yang berada di ruangan tersebut dapat menghirup karbon dioksida dalam jumlah besar.
Dilansir dari Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat, karbon dioksida ini dapat menggantikan oksigen di dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan sejumlah dampak buruk, mulai dari sakit kepala, kebingungan, disorientasi, hingga kematian.
Berikut adalah sejumlah dampak berbahaya yang bisa terjadi jika Anda menggunakan atau menyimpan dry ice sembarangan.
Es kering adalah benda yang sangat dingin sehingga Anda perlu berhati-hati saat menggunakannya. Anak-anak juga tidak boleh sembarangan memainkan benda ini.
Kontak berlebihan dengan es kering dapat membekukan air di dalam sel-sel kulit Anda. Alhasil, Anda bisa mengalami ice burn atau terbakar es.
Kondisi ini dapat merusak struktur sel-sel kulit dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah di sekitar kulit. Sebagai konsekuensinya, sirkulasi darah di area yang mengalami ice burn jadi terganggu sehingga bisa memperparah kondisi yang Anda alami.
Ice burn memiliki gejala yang mirip dengan sunburn (terbakar sinar matahari). Sebab, bagian kulit yang terdampak dapat terbakar dan berubah warna menjadi merah terang, putih, atau abu-abu kekuningan.
Anda juga dapat mengalami sejumlah gejala lainnya, seperti gatal, mati rasa, nyeri, lesi, sensasi ditusuk-tusuk, hingga kulit terasa kencang atau berlilin.
Anda bisa mengalami ice burn hanya dengan melakukan kontak singkat dengan dry ice. Oleh karena itu, sebaiknya Anda memakai alat bantu, misalnya penjepit atau sarung tangan, saat menggunakan es kering.
Jika Anda ingin mendinginkan minuman dengan es kering, berhati-hatilah supaya tidak menyangkut di mulut dan lidah atau tertelan.
Es kering dibuat dari bahan gas karbon dioksida. Gas ini umumnya tidak berbahaya, tetapi dapat menurunkan jumlah oksigen di udara jika berada di dalam ruangan dengan ventilasi buruk dan jumlahnya yang besar. Karbon dioksida juga bisa masuk ke dalam lantai ruangan.
Peningkatan kadar karbon dioksida di dalam ruangan cenderung lebih berbahaya bagi anak-anak dan hewan peliharaan karena golongan ini mempunyai metabolisme yang lebih tinggi dan lebih dekat dengan lantai yang memiliki konsentrasi karbon dioksida tertinggi.
Dalam konteks ini, asfiksia terjadi karena tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen akibat kadar karbon dioksida yang meningkat di dalam ruangan sebagai konsekuensi dari proses subliminasi es kering. Menghirup karbon dioksida secara berlebihan dapat menyebabkan Anda pingsan, dan jika terjadi dalam waktu yang lama, dapat menyebabkan kematian.
Dilansir dari Livescience, pada tahun 2018 silam, seorang wanita berusia 77 tahun di Washington DC, Amerika Serikat, tewas karena paparan berlebihan terhadap uap dry ice.
Pihak kepolisian setempat menyatakan bahwa uap dry ice keluar dari lemari pendingin, lalu masuk ke truk es krim yang ditempati korban dan menantunya.
Kematian ini kemungkinan disebabkan oleh kadar karbon dioksida yang meningkat dalam truk sehingga menyebabkan korbannya tidak bisa bernapas dan meninggal dunia.
Meskipun penyebabnya adalah kecelakaan, sebaiknya kasus ini tetap menjadi pelajaran supaya Anda senantiasa berhati-hati dalam menyimpan es kering, apalagi dalam jumlah besar.
Sebaiknya simpan es kering dalam ruangan yang ventilasinya bagus sehingga karbon dioksida tidak menumpuk dalam ruangan.
Meskipun es kering tidak mudah terbakar atau meledak, gas karbon dioksida yang dihasilkan proses subliminasinya dapat memberikan tekanan.
Jika es kering disimpan dalam wadah tertutup, ada risiko wadah tersebut pecah atau tutup wadahnya terpental ketika Anda membukanya. 'Bom' es kering ini dapat menciptakan suara yang sangat keras dan melemparkan potongan wadah atau es kering yang bisa berbahaya.
Ledakan ini dapat merusak pendengaran dan melukai diri Anda. Serpihan es kering juga bisa tertanam ke dalam kulit Anda sehingga menyebabkan radang dingin (frostbite) internal.
Untuk menghindari bahaya ini, sebaiknya jangan simpan es kering dalam botol, toples, atau pendingin yang terkunci.
Baca Juga
Jika Anda atau orang-orang terdekat mengalami berbagai kondisi ini, sebaiknya segera kunjungi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Selain itu, Anda perlu berhati-hati dalam menggunakan dry ice dalam kehidupan sehari-hari. Hindari kontak langsung dengan kulit dan kenakan alat bantu jika Anda ingin menggunakan dry ice. Anda juga perlu menjauhkannya dari anak-anak untuk mencegah berbagai dampak berbahaya.
Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Meniup balon dengan mulut ternyata dapat mendatangkan sejumlah risiko bahaya. Mulai dari tersedak, sakit pipi, bedak terhirup ke paru-paru, alergi lateks, hingga tertular infeksi.
Nafas pendek bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari Covid-19 hingga obesitas. Penanganannya pun akan tergantung pada penyebab ini.
Batuk lebih dari 3 minggu jadi salah satu gejala TBC yang khas. Namun, tak hanya batuk, ada ciri-ciri lain yang juga menandakan Anda kena bakteri TB.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved