logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Hidup Sehat

Mengenal Donor Plasma Darah dan Kondisi yang Memerlukannya

open-summary

Donor plasma darah adalah prosedur donor darah yang nantinya, sel darah akan diolah dan hanya diambil bagian plasmanya. Donor plasma darah diperlukan untuk membantu beberapa penyakit seperti hemofilia A, angioedema herediter, penyakit imunodefisiensi primer, dan penyakit kawasaki.


close-summary

19 Jun 2022

| Nenti Resna

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Donor plasma darah adalah donor darah yang nantinya akan diambil bagian plasmanya saja

Sekantung plasma darah yang didonorkan

Table of Content

  • Apa itu donor plasma darah?
  • Siapa yang boleh melakukan donor plasma darah?
  • Penyakit yang membutuhkan donor plasma darah
  • Efek samping donor plasma darah

Plasma darah adalah media transportasi sel darah dan berbagai substansi penting bagi tubuh. Plasma merupakan komponen terbesar dari darah manusia dengan jumlah sekitar 55% dari volume total darah. Di dalam plasma darah terkandung air, garam, enzim, antibodi, dan protein lainnya. Plasma darah berwarna kekuningan seperti jerami, dan akan tersisa setelah sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan komponen seluler lainnya dipisahkan.

Advertisement

Donor plasma darah diperlukan untuk membantu beberapa penyakit seperti hemofilia A, angioedema herediter, penyakit imunodefisiensi primer, dan penyakit kawasaki. Donor plasma bisa dilakukan di tempat-tempat donor darah pada umumnya.

Apa itu donor plasma darah?

Proses donor plasma darah sama dengan donor darah biasa
Proses donor plasma darah

Donor plasma darah adalah prosedur donor darah yang nantinya, sel darah akan diolah dan hanya diambil bagian plasmanya. Proses donor plasma darah tidak jauh berbeda dari donor darah biasa.

Anda akan tetap akan menjalani proses pengambilan darah seperti biasa. Namun, setelah itu, darah akan diolah menggunakan mesin berteknologi tinggi sehingga sel darah merah dan trombosit bisa terpisah dari plasma darah. Sel darah merah dan trombosit dari donor itu kemudian dikembalikan ke dalam tubuh donor setelah dicampur dengan larutan salin.

Proses donor plasma darah aman dan hanya memerlukan waktu beberapa menit lebih lama dari mendonorkan darah lengkap. Untuk menjaga kualitasnya, maka plasma yang didonorkan akan dibekukan dalam waktu 24 jam. Setelah dibekukan plasma darah dapat disimpan hingga satu tahun dan baru dicairkan saat akan ditransfusikan kepada pasien yang membutuhkannya.

Siapa yang boleh melakukan donor plasma darah?

Agar dapat menjadi donor plasma darah, Anda harus memenuhi pesyaratan berikut ini:

  • Berusia minimal 18 tahun, mungkin dapat berbeda di beberapa wilayah tergantung peraturan setempat.
  • Sehat jasmani dan rohani
  • Memiliki berat badan 45 Kg atau lebih
  • Lulus pemeriksaan medis
  • Tes negatif untuk virus yang dapat ditularkan melalui darah, seperti HIV dan hepatitis
  • Menyelesaikan pemeriksaan riwayat medis

Golongan darah yang ideal untuk donor plasma darah adalah AB positif dan AB negatif. Hal ini karena plasma darah dari golongan AB merupakan plasma universal yang dapat ditransfusikan pada pasien dengan semua golongan darah.

Anda dapat melakukan donor plasma darah setiap 28 hari sekali dengan tidak lebih dari 13 kali dalam setahun.

Baca Juga: Komponen Darah dan Fungsinya pada Tubuh

Penyakit yang membutuhkan donor plasma darah

Penyakit yang membutuhkan donor plasma darah adalah hemofilia A
Penyakit yang membutuhkan donor plasma darah adalah hemofilia A

Beberapa pasien dengan kondisi tertentu akan membutuhkan donor plasma sebagai bagian dari terapi kesehatan. Penyakit yang membutuhkan donor plasma darah tergolong langka dan umumnya merupakan penyakit genetik yang bersifat kronis.

Penyakit yang membutuhkan donor plasma darah di antaranya adalah:

1. Angioedema herediter

Angioedema herediter adalah kondisi yang disebabkan oleh hilangnya protein penghambat esterase C1 (C1-INH) yang membantu mengatur peradangan. Seseorang dengan kondisi ini dapat mengalami edema atau pembengkakan parah. Beberapa pengidap angiodema herediter dapat berakibat fatal jika jalan napas menjadi tersumbat.

2. Hemofilia A

Hemofilia A adalah kelainan perdarahan herediter yang disebabkan oleh kekurangan faktor pembekuan VIII. Akibatnya, orang dengan hemofilia A dapat menderita perdarahan pada persendian dan komplikasi lainnya.

Sebagian besar penderita hemofilia A adalah pria karena gen yang rusak ditemukan pada kromosom X. Seorang wanita yang memiliki kromosom X yang rusak dianggap sebagai pembawa hemofilia A. Dengan pengobatan yang sesuai maka orang dengan hemofilia A dapat menjalani kehidupan yang normal.

3. Penyakit imunodefisiensi primer

Penyakit imunodefisiensi primer atau primary immunodeficiency disease (PID) adalah kondisi genetik yang mencegah sistem kekebalan individu berfungsi dengan baik. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa ada sebanyak 150 jenis PID. PID dapat menyebabkan tubuh menjadi jauh lebih rentan terhadap infeksi serta ketidakmampuan untuk melawan infeksi dengan antibiotik tradisional.

4. Penyakit kawasaki

Donor plasma darah juga diperlukan untuk terapi kesehatan bagi penderita penyakit kawasaki. Ini adalah suatu kondisi yang biasanya menyerang anak-anak berusia di bawah lima tahun serta merupakan penyebab utama penyakit jantung pada anak-anak. Jika kondisi ini tidak terdeteksi, maka ada risiko terjadinya kerusakan jantung dan kematian.

Baca Juga: Makanan yang Baik Dikonsumsi Setelah Donor Darah

Efek samping donor plasma darah

Donor plasma darah bisa menyebabkan lemas dan dehidrasi
Donor plasma darah bisa menyebabkan lemas dan dehidrasi

Efek samping donor plasma darah umumnya cukup ringan seperti dehidrasi dan kelelahan. Namun ada juga efek samping yang serius meskipun tergolong jarang terjadi.

Beberapa efek samping donor plasma darah adalah:

1. Dehidrasi

Komponen plasma darah 90%-nya terdiri dari air. Oleh karena itu, beberapa orang dapat mengalami efek samping berupa dehidrasi setelah donor plasma darah. Kondisi ini bisanya tidak parah dan dapat dipulihkan dengan istirahat dan minum yang banyak.

2. Pusing dan pingsan

Di dalam plasma darah terdapat berbagai nutrisi penting dan garam yang bermanfaat menjaga tubuh tetap waspada dan berfungsi baik. Setelah donor plasma, tubuh dapat mengalami ketidakseimbangan elektrolit yang mungkin menyebabkan sakit kepala ringan, pusing, hingga pingsan.

3. Kelelahan

Kadar nutrisi dan garam yang rendah setelah donor palsma darah juga dapat menyebabkan kelelahan, tetapi biasanya kondisi ini tergolong ringan.

4. Memar dan nyeri

Efek samping lain dari donor plasma darah yang cukup ringan dan umum terjadi adalah memar dan nyeri pada area bekas suntikan.

Memar dapat terbentuk saat darah terus mengalir ke jaringan lunak setelah jarum menusuk vena dan sejumlah kecil darah keluar. Biasanya memar dapat hilang dalam beberapa hari atau minggu. Kondisi ini dapat bertahan lebih lama jika Anda memiliki kelainan pendarahan.

5. Infeksi

Setelah penggunaan jarum, jaringan kulit yang tertusuk dapat memungkinkan bakteri dari luar tubuh masuk dan menyebabkan infeksi di tempat suntikan, jaringan tubuh di sekitar tempat suntikan, atau darah.

Tanda-tanda infeksi termasuk kulit yang terasa hangat, area tubuh yang terasa lebih lunak, kemerahan, bengkak, dan rasa sakit di sekitar tempat suntikan. Segera kunjungi dokter saat terlihat gejala infeksi untuk mencegah terjadinya komplikasi.

6. Reaksi sitrat

Reaksi sitrat adalah efek samping donor plasma darah yang sangat serius tetapi sangat jarang terjadi. Selama donor dilakukan, darah yang dikumpulkan di mesin pemisah akan diberi zat antikoagulan (anti penggumpalan) sebelum dikembalikan ke dalam tubuh.

Plasma pada mesin akan mengikat sebagian besar sitrat, tetapi sebagian kecil dapat ikut memasuki aliran darah Anda. Di dalam tubuh, sitrat dapat mengikat sejumlah kecil molekul kalsium untuk waktu yang singkat.

Efek sitrat bersifat ringan dan sementara, sehingga kebanyakan orang tidak mengalami efek samping dari hilangnya kalsium. Namun sebagian kecil donor dapat mengalami “reaksi sitrat” yang ditandai dengan:

  • Mati rasa atau kesemutan, terutama di bibir, jari tangan, dan kaki
  • Merasakan getaran di seluruh tubuh
  • Mengalami rasa logam
  • Menggigil
  • Gemetaran
  • Pusing
  • Otot berkedut
  • Denyut nadi cepat atau lambat
  • Sesak napas

Jika gejala reaksi sitrat tidak diobati, maka kondisinya bisa menjadi lebih parah. Gejala reaksi sitrat yang parah dapat berupa kejang, muntah, syok, detak nadi tidak teratur dan henti jantung.

7. Tusukan arteri

Tusukan arteri adalah kondisi ketika perawat tidak sengaja melewatkan pembuluh darah vena dan malah mengenai arteri. Ini dapat menyebabkan perdarahan ke jaringan lengan di sekitar lokasi tusukan karena arteri memiliki tekanan darah lebih tinggi dari vena.

Tanda- tanda tusukan arteri termasuk:

  • Aliran darah yang lebih cepat
  • Warna darah yang lebih terang dari biasanya
  • Jarum dan tabung yang digunakan tampak berdenyut dengan aliran darah yang meningkat
  • Mungkin mengalami rasa sakit yang lemah di dekat siku

Jika jarum tidak sengaja mengenai arteri maka perawat akan mencabut dan menekan area tusukan setidaknya selama 10 menit. Tusukan arteri termasuk sangat langka, apalagi sampai perdarahan lanjutan. Namun jika perdarahan terus berlanjut, maka akan memerlukan perhatian medis darurat.

Baca Juga

  • Hasil Tes Hematokrit Tinggi, Ini Arti dan Penyebabnya
  • Fakta Lengkap Mengenai Fungsi Hemoglobin dalam Tubuh
  • Tidak Sulit, Ini Cara Membaca Hasil Laboratorium yang Tepat

Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar donor plasma dan pengaruhnya untuk kesehatan, konsultasikan langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play. 

Advertisement

sel darahsel darah merahdonor darah

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved