Donor darah saat puasa bisa membuat Anda mudah pingsan jika tidak dipersiapkan dengan baik. Agar tidak lemas setelah donor, pastikan makan sahur yang sehat dan tinggi zat besi.
3.67
(3)
23 Apr 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Donor darah saat puasa meningkatkan risiko pingsan jika tidak dipersiapkan secara maksimal
Table of Content
Jumlah orang yang donor darah saat puasa biasanya banyak berkurang karena kegiatan ini dinilai bisa membuat badan lemas dan mengganggu jalannya puasa.Akan tetapi, sebetulnya donor darah justru membawa banyak manfaat bagi pendonor dan, tentu saja, penerimanya.
Advertisement
Oleh karena itu, janganlah ragu untuk menyumbangkan sedikit darah Anda kepada yang membutuhkan. Apalagi selama Ramadan ini justru banyak rumah sakit dan Palang Merah Indonesia yang kekurangan stok darah.
Donor darah selama bulan puasa aman dilakukan. Namun, setelahnya ada risiko dehidrasi dan lemas yang perlu Anda perhatikan.
Badan bisa lemas setelah selesai donor karena selama berpuasa Anda tidak menerima asupan makanan sampai belasan jam. Ditambah lagi, persediaan darah secara keseluruhan dalam tubuh akan berkurang drastis sehingga otak jadi kekurangan nutrisi dan oksigen.
Otak yang kekurangan oksigen dan nutrisi tidak bisa bekerja seoptimal biasanya dan pada akhirnya ikut memengaruhi kerja organ tubuh yang lain, seperti jantung.
Ketika otak kekurangan oksigen, kerja jantung ikut melambat untuk memproduksi sel darah merah baru guna menggantikan yang hilang. Jantung yang lebih lambat memompa darah dapat menyebabkan tekanan darah menurun drastis.
Otak yang kekurangan asupan darah sangat berisiko membuat Anda merasa lemas dan bahkan bisa pingsan setelah mendonorkan darah dalam keadaan perut kosong.
Sebab untuk jantung dan otak bisa kembali bekerja dengan optimal, dua organ vital ini membutuhkan “bahan bakar” dari makanan.
Selain itu, Anda juga lebih berisiko mengalami dehidrasi. Perlu diketahui, sebanyak 90% kandungan darah adalah air.
Jadi, saat Anda kekurangan darah artinya Anda juga kekurangan cairan tubuh. Terlebih, Anda juga terus mengeluarkan air melalui keringat atau urine saat buang air kecil.
Meski ada risiko yang mungkin dialami setelah melakukan kegiatan donor darah, namun selama Anda melakukannya sesuai anjuran maka risiko terjadinya badan lemas, dehidrasi, atau bahkan pingsan akan jauh berkurang.
Bahkan, jika mengutip dari UTD PMI Provinsi DKI Jakarta disebutkan bahwa Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa bahwa donor darah saat puasa tidak membatalkan atau mengurangi kesempurnaan ibadah puasa. MUI dalam fatwanya juga menyebutkan bahwa memberikan sumbangan darah saat sedang berpuasa di bulan Ramadhan termasuk sebagai salah satu sumber amal.
BACA JUGA: Mengenal Manfaat Donor Darah Bagi Kesehatan dan Persiapan yang Harus Dilakukan
Saat puasa, Anda masih boleh donor darah selama memenuhi beberapa persyaratan agar segala risiko yang mungkin terjadi dapat diminimalisir. Berikut adalah syarat-syarat donor darah yang telah ditetapkan oleh Palang Merah Indonesia (PMI):
Namun apabila Anda memiliki kondisi di bawah ini, PMI tidak menyarankan Anda untuk donor darah saat puasa:
Maka supaya lebih yakin boleh atau tidak Anda donor darah saat berpuasa, baiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter hematologi terdekat.
BACA JUGA: Apakah Boleh Donor Darah Saat Haid? Ini Penjelasannya
Agar Anda boleh donor darah di bulan puasa tanpa takut merasa lemas, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda lakukan, seperti:
Makan teratur dengan porsi secukupnya saat berbuka dan sahur di hari sebelum mendonorkan darah membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Makan berat maupun camilan sebelum hari-H penting agar Anda memiliki cukup tenaga sehingga tidak mudah merasa pusing atau kliyengan setelah mendonasikan darah.
Anda juga sebaiknya mengonsumsi makanan dan minuman sehat setelah donor darah. Jenis makanan yang disarankan adalah makanan kaya zat besi, seperti daging dan sayuran hijau, untuk membantu tubuh memproduksi sel-sel darah merah baru.
Saat sahur esok paginya, juga tetap penting untuk memperbanyak makanan tinggi zat besi.
Hampir setengah dari darah yang disumbangkan terdiri dari air. Cairan yang hilang selama donor mampu membuat tekanan darah Anda turun. Akhirnya, Anda pun menjadi lemas dan pusing.
Agar hal ini bisa terhindari, sebaiknya Anda minum air setidaknya 500 ml saat berbuka dan sahur di hari-H donasi. Akan lebih baik lagi bila Anda minum mendekati subuh agar cairan tubuh Anda tidak berkurang terlalu banyak sesaat sebelum donor.
Hindari berolahraga berat seperti angkat beban di hari sebelum dan setelah Anda mendonorkan darah.
Tubuh memerlukan istirahat yang cukup agar bisa mengisi cairan yang hilang selama donasi. Ini berguna untuk menghindari pusing saat donasi sehingga Anda tetap fit.
Bila Anda tetap ingin olahraga, pilih jalan kaki saja. Namun, pastikan Anda telah pulih sepenuhnya dan tidak lelah sebelum menyumbangkan darah Anda.
Salah satu hal perlu diperhatikan saat ingin menyumbangkan darah adalah jenis pakaian yang digunakan. Pilih pakaian berlengan pendek atau yang bisa Anda gulung melewati siku saat donor.
Hal ini memudahkan petugas untuk mendapatkan pembuluh darah. Agar lebih nyaman, Anda bisa kenakan pakaian longgar dan bahan yang menyerap keringat.
Malam sebelum donor, pastikan Anda sudah cukup tidur sekitar 7 hingga 9 jam.
Meski Anda harus bangun untuk sahur, Anda bisa segera tidur sesaat setelah tarawih dan bangun cukup larut mendekati imsak agar kebutuhan tidur Anda mencukupi.
Tidur cukup membuat Anda terjaga dan segar selama donor darah. Hal ini pun juga mampu mengurangi risiko tidak enak badan setelah donor darah.
Donor darah bagi orang yang sedang berpuasa sebaiknya dilakukan saat pagi hari mengingat aktivitas mungkin belum begitu banyak sehingga Anda masih memiliki cukup tenaga sehabis donor.
Terlebih, keinginan untuk buang air kecil di pagi hari mungkin masih belum setinggi waktu-waktu lainnya. Oleh karena itu, risiko dehidrasi bisa diantisipasi.
Bila tidak memungkinkan, Anda bisa mencari waktu untuk mendonorkan darah setelah berbuka puasa dan memastikan sudah makan serta minum yang cukup. Jadi, kondisi tubuh Anda tetap fit, baik sebelum, saat, dan setelah donor.
Jika Anda ingin menanyakan lebih lanjut terkait keamanan dan tips donor darah saat puasa, konsultasikan secara gratis dengan chat dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Di Indonesia, Anda bisa menemukan makanan berfermentasi hampir bisa ditemukan di setiap warung makan atau restoran. Sebelum mengonsumsinya, mari mengenal fermentasi makanan dan manfaatnya untuk tubuh Anda.
Kayu manis dan madu adalah dua bahan alami dengan banyak khasiat untuk kesehatan. Menggabungkan keduanya diklaim dapat membuat manfaatnya meningkat. Namun, waspada, madu mengandung kadar gula tinggi dan kayu manis mengandung coumarin yang bisa beracun.
Bunga aconite memiliki julukan bunga wolf's bane. Keluarga bunga ini mengandung zat beracun namun kerap digunakan sebagai bahan obat herbal sejak zaman dulu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Pany
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh Tim Dokter Sehatq
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved