Artikel Bersponsor
OlahragaDOMS atau delayed-onset muscle soreness adalah rasa nyeri yang muncul dalam periode 12-24 jam setelah berolahraga, dan bisa bertahan hingga 3 hari kemudian. Namun setelah periode itu, DOMS akan mereda dengan sendirinya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
18 Jun 2020
DOMS sering terjadi pada orang yang pertama kali berolahraga setelah sekian lama
Table of Content
Untuk Anda yang mencoba mulai lebih aktif setelah sekian lama tidak olahraga, efek samping yang kerap dialami adalah nyeri otot selama beberapa hari setelahnya. Kondisi ini tidak jarang membuat orang-orang urung untuk kembali bergerak. Padahal, nyeri otot ini adalah hal yang lumrah. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan DOMS.
Advertisement
Pernah merasakan nyeri otot atau ngilu setelah berolahraga? Sekarang Anda tahu istilah untuk hal itu. Kondisi ini disebut DOMS atau delayed-onset muscle soreness.
Rasa nyeri ini bisa muncul dalam periode 12-24 jam setelah berolahraga, dan bisa bertahan hingga 3 hari kemudian. Namun setelah periode itu, DOMS akan mereda dengan sendirinya.
Meski demikian, bedakan DOMS dengan rasa nyeri yang terjadi ketika sedang berolahraga. Jika nyeri otot terasa saat berolahraga, itu disebut acute muscle soreness. Sensasinya seperti terbakar, terjadi karena ada penumpukan asam laktat yang begitu cepat ketika berolahraga.
Gejala terjadinya DOMS biasanya muncul dalam periode setengah hari setelah melakukan olahraga. Beberapa gejala terjadinya DOMS seperti:
BACA JUGA: Penyebab dan Cara Mengobati Nyeri Otot Paha
DOMS terjadi karena olahraga berintensitas tinggi, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa melakukannya. Ketika melakukan olahraga berintensitas tinggi, serat otot bisa mengalami robekan yang sangat kecil atau microscopic tears.
Merespons terjadinya hal ini, tubuh akan meningkatkan reaksi inflamasi sehingga terjadilah DOMS. Biasanya, gerakan dalam olahraga berintensitas tinggi yang memicu DOMS adalah saat otot harus berada dalam posisi tegang sekaligus dipanjangkan di saat bersamaan.
Dulu, DOMS kerap dihubungkan dengan penumpukan asam laktat akibat berolahraga atau aktivitas fisik. Meski demikian, konsep ini sudah tidak lagi digunakan karena kurang tepat karena kadar asam laktat orang yang berolahraga akan kembali ke kadar normal dalam waktu 1 jam setelah berolahraga, tak perlu menunggu 12-24 jam seperti periode munculnya DOMS.
Semua orang bisa mengalami DOMS, bukan hanya atlet yang sehari-hari terus beraktivitas fisik. Utamanya ketika tubuh mencoba olahraga kembali setelah vakum untuk waktu lama atau mencoba gerakan yang belum terbiasa sebelumnya.
Anggapan bahwa orang yang mengalami DOMS berarti berolahraga lebih efektif juga kurang tepat. Ketika tubuh sudah terbiasa berolahraga, maka DOMS tidak akan terjadi lagi dan bukan berarti tidak optimal.
Baca Juga
Ketika mengalami DOMS, orang biasanya lebih ingin berbaring karena seluruh tubuh atau bagian otot tertentu terasa tidak nyaman ketika digerakkan. Padahal, yang sebaiknya dilakukan justru sebaliknya.
Beberapa cara untuk mengatasi DOMS di antaranya:
Berbaring seharian justru akan memperparah “demam” otot ketika DOMS terjadi. Apabila masih memungkinkan, tetaplah bergerak namun hindari olahraga berintensitas tinggi.
Lakukan gerakan seperti melakukan yoga, berenang, bersepeda, atau sekadar berjalan di sekitar rumah. Memang tidak akan mempercepat proses pemulihan DOMS, namun dapat mengurangi rasa nyeri.
Menurut penelitian di tahun 2017, orang yang melakukan pijat dalam waktu 24-48 jam setelah berolahraga bisa mengurangi rasa nyeri akibat DOMS. Pijat bisa dilakukan sendiri di beberapa bagian tubuh seperti lengan, bahu, paha, betis, atau pantat.
Caranya dengan mengaplikasikan minyak atau lotion dan pijat dengan gerakan perlahan. Hal ini dilakukan untuk menjaga otot agar tidak terasa terlalu nyeri.
Mengaplikasikan salep pereda nyeri otot juga bisa dilakukan untuk mengurangi nyeri otot akibat DOMS.
Utamanya, yang mengandung komposisi tanaman herbal seperti menthol atau arnica. Aplikasikan pada area otot yang terasa nyeri sesuai dengan dosis dan petunjuk penggunaan.
Sementara obat-obat anti peradangan non-steroid seperti ibuprofen disebut tidak terlalu efektif mengurangi rasa tidak nyaman akibat DOMS.
Ada penelitian yang menyebut mandi air dingin bersuhu 10-15 derajat Celsius selama 15 menit dapat menurunkan rasa tidak nyaman akibat DOMS. Biasanya, ini dilakukan oleh para atlet saat mengalami DOMS.
Jika tidak memungkinkan, mandi air hangat juga dapat mengurangi rasa nyeri dan otot kaku akibat DOMS.
Baca Juga
Apabila DOMS tidak kunjung mereda setelah seminggu, disertai pembengkakan hingga urine berwarna gelap, segera cari pertolongan medis. Gejala lain seperti rasa kebas atau nyeri seperti ditusuk-tusuk juga bisa jadi bukan indikasi DOMS, konsultasikan kepada dokter jika mengalaminya.
Penting juga untuk selalu melakukan pemanasan dan pendinginan setiap berolahraga agar otot menjadi lebih fleksibel dan lentur. Pastikan pula tubuh mendapat asupan cairan yang cukup sebelum, saat, dan sesudah berolahraga.
Jangan menjadikan DOMS sebagai halangan untuk kembali berolahraga. Secara bertahap, perkenalkan tubuh pada intensitas berolahraga dari rendah, sedang, baru tinggi. Dengarkan sinyal dari tubuh dan tetap bersabar ketika DOMS terjadi. Semakin terbiasa dengan aktivitas fisik, maka DOMS akan lebih jarang terjadi.
Jika Anda ingin berkonsultasi lebih lanjut mengenai DOMS, bicarakan langsung pada dokter lewat aplikasi SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat sosialisasi bagi kesehatan, antara lain : memberi dampak positif pada fungsi otak, bangun pola hidup lebih sehat, mengurangi stres, dan menjaga kesehatan mental.
16 Agt 2019
Alpukat termasuk jenis buah yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan sering dimasukkan ke dalam menu diet. Kalori alpukat juga sangat tinggi, dalam 100 gram alpukat mengandung 160 kalori yang berguna sebagai sumber energi. Ketahui info seputar alpukat di sini.
15 Mei 2023
Selama air matang diambil dari sumber yang terjamin kebersihannya, tak masalah juga merebus air matang kembali. Bahkan, merebus air matang bisa dilakukan hingga dua, tiga, empat kali, dan seterusnya. Kondisi ini tidak menyebabkan keracunan atau bahkan memicu kanker.
11 Sep 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved