Gejala divertikulitis yang paling umum dan mudah dikenali adalah rasa nyeri akut di area perut. Hal ini bisa disertai dengan mual, muntah, hingga konstipasi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
3 Jul 2019
Divertikulitis adalah peradangan pada kantung-kantung yang menggelembung di usus besar alias divertikula
Table of Content
Saat telah berusia 40 tahun ke atas, Anda perlu waspada dengan penyakit yang disebut dengan divertikulitis. Divertikulitis adalah suatu penyakit pada pencernaan karena terinfeksi atau meradangnya divertikula.
Advertisement
Divertikula merupakan kantung-kantung kecil yang menggembung dan muncul pada dinding dalam pencernaan, khususnya pada bagian bawah usus besar. Kantung-kantung tersebut timbul saat Anda sudah berusia 40 tahun ke atas dan biasanya tidak menimbulkan masalah.
Baca Juga
Gejala divertikulitis yang paling umum dan mudah dikenali adalah rasa nyeri akut di area perut. Meski rasa sakit tersebut umumnya muncul pada perut bagian kiri bawah, hal ini juga bisa terjadi pada perut bagian kanan bawah, terutama pada orang Asia. Kondisi ini bisa terjadi dalam waktu berhari-hari, bahkan baru bisa hilang sepenuhnya setelah diobati.
Gejala divertikulitis yang paling umum lainnya adalah:
Menurut Cleveland Clinic, sakit perut akibat divertikulitis juga bisa terasa ringan dan tidak mengganggu aktivitas Anda. Kerap disepelekan, hal ini justru menandakan bahwa kantung usus besar (divertikulum) Anda telah pecah dan dapat membentuk abses alias kantong nanah.
Jika divertikulitis mencapai tahap kronis yang menyebabkan komplikasi, rasa sakit yang ditimbulkan juga dapat disertai dengan adanya benjolan di area perut. Bentuknya akan terasa seperti benjolan bola besar yang mengganjal di bagian tertentu perut Anda.
Selain nyeri perut yang paling umum, penyakit divertikulitis juga dapat ditandai dengan berbagai gejala tambahan, seperti:
Gejala divertikulitis tersebut dapat menjadi pertanda bahwa kantung usus besar Anda sudah pecah dan menumpahkan isinya ke dalam rongga perut. Akibatnya, kondisi ini bisa memicu abses (kumpulan nanah), fistula (saluran abnormal sebagai akibat dari peradangan), juga peritonitis (peradangan pada membran rongga perut).
Meskipun tergolong penyakit yang cukup berat, divertikulitis merupakan penyakit yang dapat Anda cegah dengan menjaga kesehatan sistem pencernaan, meliputi:
Pola makan yang tinggi serat, seperti mengonsumsi buah, sayur, kacang-kacangan, polong-polongan, dan biji-bijian utuh dapat mengurangi risiko divertikulitis dan membantu melancarkan pencernaan.
Selain itu, divertikulitis adalah suatu kondisi yang terjadi saat divertikula terinfeksi atau mengalami peradangan. Konsumsi serat dianggap mampu mencegah pembentukan divertikula yang bisa berkembang menjadi divertikulitis.
Konsumsi serat perlu dilakukan setiap hari. Para wanita rata-rata perlu asupan serat sebanyak 25 gram per hari atau 21 gram per hari untuk wanita yang berusia 50 tahun ke atas.
Sementara itu, rata-rata pria perlu memenuhi asupan seratnya sebanyak 38 gram per hari. Namun, bagi pria yang berusia 50 tahun ke atas, konsumsi serat yang diperlukan adalah sebanyak 21 atau 30 gram per harinya.
Meskipun demikian, tiap orang memiliki kadar kebutuhan serat yang berbeda-beda dan perlu menyesuaikannya dengan kebutuhan sehari-harinya.
Bila konsumsi serat berlebih, maka Anda dapat merasa kembung. Akan lebih baik jika Anda menambah kadar serat yang dikonsumsi secara perlahan, kurang lebih lima gram per minggunya sampai Anda mencapai asupan harian Anda.
Selain memenuhi asupan serat harian, minum air secukupnya merupakan suatu pendamping yang juga perlu dilakukan. Serat dalam pencernaan bekerja dengan cara menyerap air untuk membuat tinja menjadi lebih lunak.
Konsumsi air yang kurang malah membuat serat dalam pencernaan memicu sembelit. Minumlah setidaknya delapan gelas air sebanyak masing-masing 237 milliliter per hari atau 1 gelas kecil air mineral.
Mengapa olahraga diperlukan padahal divertikulitis adalah suatu penyakit pencernaan? Apa efeknya? Jangan salah sangka, berolahraga membantu meningkatkan kinerja sistem pencernaan dan mengurangi tekanan dalam dinding usus besar.
Kinerja sistem pencernaan yang cepat mampu mencegah sembelit dan pembentukan tinja yang terlalu keras. Anda bisa mulai melakukan berbagai jenis olahraga, terutama olahraga aerobik setidaknya 30 menit per harinya.
Bila Anda mengalami sembelit dalam jangka waktu yang lama, penggunaan obat yang melunakkan tinja atau pencahar bisa dipertimbangkan. Namun, selalu konsultasikan ke dokter mengenai obat yang ingin digunakan.
Jika Anda lebih memilih menggunakan pencahar yang alami, maka jus atau buah prem dapat menjadi alternatif. Beberapa teh juga menawarkan fungsi memperlancar pencernaan, tetapi selalu ingat untuk mengonsumsinya sesuai instruksi yang diberikan.
Psyllium merupakan salah satu obat yang bisa didapatkan di apotek dan berasal dari tumbuhan Plantago psyllium. Obat ini bekerja dengan memacu kerja pencernaan dan meningkatkan kadar air dalam tinja.
Saat ingin membeli pencahar, hindari obat pencahar yang mengandung senna atau Cassia senna karena bisa menimbulkan ketegangan pada dinding usus besar.
Penyebab divertikulitis adalah merobeknya divertikula akibat infeksi atau peradangan. Namun, bagaimana divertikula dapat muncul? Divertikula umumnya terjadi pada bagian usus besar yang melemah.
Tekanan pada lapisan bagian dalam usus besar mendorong lapisan luar usus besar dan memicu divertikula. Meskipun demikian, penyebab pasti dari kemunculan divertikula belum diketahui secara pasti.
Salah satu hal yang kemungkinan memunculkan divertikula adalah kurang serat. Kurangnya serat dapat menyebabkan sembelit yang meningkatkan tekanan pada otot usus besar dan memicu perkembangan divertikula.
Divertikulitis adalah salah satu gangguan pencernaan yang biasanya didiagnosis saat penderita mengalami serangan akut berupa sakit perut. Sakit perut bisa mengindikasikan berbagai penyakit medis dan karenanya membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
Pemeriksaan pertama divertikulitis adalah pemeriksaan fisik, seperti mengecek perut, dan sebagainya. Bagi wanita, pemeriksaan panggul perlu dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya penyakit pelvis.
Setelah pemeriksaan fisik, pemeriksaan lain juga akan dilakukan, seperti:
Selalu konsultasikan ke dokter bila Anda mengalami sakit perut tertentu yang tidak diketahui penyebabnya, terutama jika Anda berusia 40 tahun ke atas.
Advertisement
Ditulis oleh Anita Djie
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab kram perut pada wanita tidak hanya haid. Kondisi medis lain seperti ovulasi, gejala kehamilan, intoleransi laktosa, hingga radang panggul bisa jadi penyebabnya.
11 Sep 2023
Gangguan pendengaran pada lansia tidak lepas dari penuaan yang terjadi. Selain itu, ada juga sejumlah kondisi lain yang dapat memicu penurunan pendengaran pada lansia. Berikut penjelasan selengkapnya.
11 Apr 2019
Rasa sakit yang muncul saat BAB terjadi saat sembelit, diare, atau adanya infeksi pada saluran pencernaan. Masalah kulit anus juga bisa jadi penyebabnya.
23 Mar 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved