Distress adalah respons stres negatif yang memicu munculnya gejala non spesifik sehingga dapat memengaruhi cara seseorang dalam berpikir, merasakan, bertindak, dan sulit mengambil keputusan. Distress juga dikenal sebagai tekanan psikologis atau tekanan mental.
30 Jul 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Distress adalah stres yang datang dari respon negatif
Table of Content
Setiap orang dapat mengalami stress pada satu waktu dalam hidupnya. Namun jika stress yang Anda rasakan seringkali memiliki efek yang lebih mendalam bahkan memengaruhi kehidupan sehari-hari, Anda mungkin telah mengalami distress.
Advertisement
Distress adalah respons stres negatif yang memicu munculnya gejala non spesifik baik pada mental maupun fisik. Tingkat distress psikologis yang tinggi merupakan indikasi gangguan kesehatan mental dan dapat mencerminkan gangguan mental yang umum seperti gangguan kecemasan dan depresi.
Distress juga dikenal sebagai tekanan psikologis atau tekanan mental. Jenis stres ini biasanya dipicu oleh rasa kewalahan akibat tuntutan berlebihan, rasa kehilangan, atau ancaman.
Karena gejala distress juga bisa dirasakan secara fisik, orang yang mengalaminya berisiko mengalami masalah kesehatan yang serius seperti pada pengidap kanker. Distress dapat memengaruhi cara seseorang dalam berpikir, merasakan, bertindak, dan sulit mengambil keputusan.
Istilah stres yang banyak digunakan selama ini, sebenarnya lebih tepat menggambarkan kondisi distress karena pada dasarnya stres sendiri tidak semuanya sama.
Baca Juga: Berbagai Penyebab Stres yang Ada di Sekeliling Kita
Beberapa jenis stres yang Anda hadapi dalam hidup sebenarnya tidak semuanya buruk. Bahkan, respon stres yang positif bisa jadi menyehatkan. Salah satu jenis stres yang menguntungkan disebut sebagai eustress.
Jika distress adalah stres dengan respon negatif, maka eustress adalah stres yang mengarah pada respon positif.
Eustress adalah kebalikan dari distress dan merujuk pada semua jenis stres yang bermanfaat baik bagi fisik maupun mental. Biasanya, eustress cenderung bersifat jangka pendek dan sering kali terasa menyenangkan. Kebanyakan orang menganggap stres jenis ini dapat dikelola, bahkan memotivasi.
Meskipun secara fisik gejala eustress dapat menyerupai distress, seperti merasa gugup, jantung berdebar atau pikiran berpacu, tetapi perasaan yang dipicu keduanya dapat berbeda. Distress membuat seseorang merasa tidak nyaman dan kewalahan, sementara eustress membuat Anda merasakan kegembiraan atau rasa antisipasi.
Stres positif merupakan hal yang bisa bermanfaat untuk kesejahteraan secara keseluruhan karena dapat memicu optimisme dan antusiasme terhadap kehidupan. Jika distress dapat mengganggu atau mengacaukan aktivitas Anda sehari-hari, maka eustress dapat memberdayakan Anda dalam tiga area:
Dalam beberapa kasus, distress dapat berubah menjadi eustress. Misalnya, saat kehilangan pekerjaan atau putus hubungan, meskipun awalnya terasa mengecewakan tetapi dengan mengubah perspektif hal ini dapat dianggap sebagai peluang untuk berubah dan berkembang menjadi lebih baik.
Baca Juga: Tiga Tingkatan Stres Berdasarkan Tanda Fisik
Tekanan psikologis yang tidak terkendali perlu segera dirawat karena bisa membahayakan kesehatan. Oleh sebab itu, sebaiknya segera temui psikolog maupun psikiater untuk membantu mengevaluasi gejala yang Anda rasakan.
Jika diperlukan, psikolog mungkin akan menawarkan Anda untuk menjalani terapi khusus agar bisa mengelola respon stres negatif dengan baik, sementara psikiater mungkin akan meresepkan obat-obatan yang dapat memperbaiki respons otak terhadap stres.
Selain dengan perawatan medis, ada juga beberapa langkah alami yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi distress, seperti:
Olahraga tidak hanya bermanfaat untuk fisik, tapi juga mental. Pasalnya, saat berolahraga, tubuh akan melepaskan hormon endorfin atau hormon bahagia yang akan mengurangi perasaan stres dan membuat mood menjadi lebih baik.
Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang juga bisa jadi salah satu cara menghadapi distress yang efektif. Beberapa makanan telah dikaitkan dengan perbaikan gejala depresi, sementara di sisi lain, kekurangan nutrisi dapat menambah parah kondisi seseorang saat mengalami tekanan psikologis yang parah.
Kurang tidur dapat berkontribusi pada kecemasan dan tekanan mental. Tidur berkualitas dengan durasi yang cukup yaitu7-9 jam per hari dapat memberikan tubuh kesempatan untuk pulih dari kelelahan akibat aktivitas sehari-hari dan juga stres.
Pada saat tidur, tubuh akan melakukan berbagai perbaikan pada jantung dan pembuluh darah serta kembali mengatur hormon dan sistem kekebalan. Oleh karena itu, Anda harus berusaha menyeimbangkan antara gaya hidup aktif dan tidur yang cukup.
Baca Juga
Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar distress, eustress, ataupun keluhan kejiwaan lainnya, konsultasikan langsung dengan psikolog maupun psikiater lewat Chat Dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Stres pada anak dapat menyebabkan suasana hati tak menentu, rewel, sulit berkonsentrasi, hingga menjauh dari teman maupun keluarga. Untuk mengatasinya, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan.
Mood booster ada cukup banyak sebenarnya, namun yang cocok dengan kepribadian Anda perlu diketahui. Hal ini berguna untuk meredakan emosi dan stres yang sedang dialami.
Banyak orang berusaha untuk mencari ketenangan batin agar tehindar dari depresi dan kecemasan. Cara mencari ketenangan hati dapat dimulai dari diri sendiri, seperti bermeditasi atau menulis jurnal.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved