Kalsium disodium EDTA adalah zat yang banyak ditemukan dalam makanan, kosmetik, dan produk industri lainnya. Asupan harian yang bisa diterima oleh manusia adalah 2,5 miligram per kilogram berat badan.
12 Sep 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Zat disodium EDTA
Table of Content
Kalsium disodium EDTA adalah zat yang banyak ditemukan dalam makanan, kosmetik, dan produk industri lainnya. Asupan harian yang bisa diterima oleh manusia adalah 2,5 miligram per kilogram berat badan. Selama berada dalam level ini, maka dianggap aman.
Advertisement
Begitu pula dengan penggunaan disodium EDTA untuk wajah. Selama tidak berlebihan dan masih berada di bawah asupan harian yang bisa diterima, maka tidak akan menimbulkan efek samping.
Penggunaan kalsium disodium EDTA sebagai komposisi dalam makanan hingga kosmetik adalah hal biasa. Fungsinya adalah untuk menjaga rasa, warna, dan juga tekstur.
Bentuknya adalah bubuk kristal tanpa aroma dengan rasa sedikit gurih. Itulah mengapa, banyak dijadikan sebagai bahan tambahan dalam makanan sebagai pengawet dan penguat rasa.
Secara fungsi, kalsium disodium EDTA adalah sebagai pelekat atau chelating agent. Artinya, dapat mengikat metal dan mencegah agar tidak mencampuri reaksi kimia. Sebab jika tidak, mungkin saja rasa dan warna dari makanan atau produk kosmetik berubah.
Lebih spesifik lagi, berikut ini beberapa manfaat dari kalsium disodium EDTA:
Cukup umum penggunaan kalsium disodium EDTA untuk produk kosmetik dan kecantikan. Sebab, fungsinya dapat membuat kosmetik lebih efektif dalam membersihkan dan membentuk busa.
Tak hanya itu, disodium EDTA untuk wajah dan kulit juga dapat mengikat ion metal. Artinya, ini mencegah penumpukan metal pada kulit, rambut, dan juga kulit kepala.
Contoh produk kosmetik yang menggunakan zat ini adalah sabun, sampo, lotion, dan cairan lensa kontak.
Dalam produk makanan, fungsi kalsium disodium EDTA adalah untuk menjaga tekstur, rasa, dan warnanya tetap seperti semula. Tak hanya itu, manfaatnya juga dapat membuat makanan lebih tahan lama.
Beberapa jenis makanan yang umumnya mengandung kalsium disodium EDTA di antaranya:
Sementara untuk produk industri, kalsium disodium EDTA biasanya digunakan dalam proses pembuatan kertas dan tekstil. Sebab, sifatnya dapat mencegah terjadinya perubahan warna.
Selain itu, banyak juga industri yang menggunakan CaNa2EDTA ini dalam deterjen, pembasmi kuman, dan juga produk pembersih semacamnya.
Dalam terapi kelasi, kalsium disodium EDTA digunakan untuk mengatasi keracunan metal, seperti timbal dan merkuri. Zat ini dapat mengikat kelebihan meatl dalam darah. Kemudian, akan dikeluarkan lewat urine.
FDA hanya memberi izin penggunaan kalsium disodium EDTA untuk mengatasi keracunan metal. Namun, ada pula beberapa pakar kesehatan holistik yang menyarankan terapi kelasi sebagai alternatif penanganan kondisi autisme, penyakit jantung, hingga Alzheimer.
Amankah terpapar disodium EDTA?
Bagi sebagian besar orang, mengonsumsi makanan atau menggunakan produk kosmetik yang mengandung kalsium disodium EDTA masih cukup aman. Asupan harian yang bisa diterima adalah 2,5 miligram per kilogram berat badan.
Sementara estimasinya, seseorang biasanya mengonsumsi hanya 0,23 miligram per kilogram berat badannya per hari. Jadi, masih jauh dari batas asupan harian yang bisa diterima.
Lebih jauh lagi, penyerapan CaNa2EDTA lewat oral cukup rendah. Saluran pencernaan manusia hanya menyerap tidak lebih dari 5% kandungannya. Artinya, kecil kemungkinan muncul efek samping bagi tubuh.
Namun ketika berlebihan, apa yang bisa terjadi?
Satu-satunya potensi dampak negatif dari paparan kalsium disodium EDTA berlebih adalah menyebabkan pencernaan menjadi kurang nyaman. Contoh yang paling umum adalah penurunan nafsu makan dan juga diare.
Catatan dari SehatQ
Penggunaan kalsium disodium EDTA untuk wajah dan juga dalam makanan masih cukup aman. Sebab, rata-rata seseorang hanya terpapar atau mengonsumsi jauh lebih rendah dari batas asupan harian yang bisa diterima.
Selama masih berada dalam rentang yang aman, umumnya tidak akan ada efek samping yang terjadi. Satu-satunya efek negatif yang mungkin muncul jika terpapar berlebihan adalah gangguan pencernaan.
Untuk berdiskusi lebih lanjut terkait penggunaan disodium EDTA dalam produk kecantikan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bakuchiol adalah kandungan skincare yang fungsinya diklaim mirip dengan retinol. Bakuchiol disebut-sebut sebagai alternatif retinol karena tidak rentan membuat kulit kemerahan atau iritasi.
Oxybenzone adalah salah satu kandungan sunscreen yang merupakan turunan benzophenone. Senyawa ini diduga memiliki beberapa potensi bahaya bagi kesehatan, salah satunya adalah mengganggu sistem endokrin.
Cara memerahkan bibir secara alami dapat dilakukan dengan menggunakan bahan rumahan, seperti lemon, minyak kelapa, madu, buah stroberi, hingga aloe vera.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved