Dislokasi siku adalah kondisi sendi yang bergeser atau terpisah karena adanya cedera pada sendi siku. Kondisi ini dapat terjadi sebagian (parsial) atau seluruhnya (luksasi). Berdasarkan tingkat keparahannya, cara mengatasi mengembalikan tulang yang geser bisa dengan perawatan rumahan hingga operasi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
16 Mei 2023
Dislokasi siku adalah bergesernya sendi siku akibat benturan
Table of Content
Dislokasi siku adalah istilah medis untuk kondisi siku geser. Kondisi ini merupakan jenis dislokasi sendi kedua paling umum setelah dislokasi bahu.
Advertisement
Dislokasi siku terjadi ketika tulang pada lengan bawah (radius dan ulna) mengalami perubahan posisi terhadap tulang lengan atas (humerus). Orang yang mengalami pergeseran sendi siku akan kesulitan menggerakkan lengan bawah.
Penyebab dislokasi siku yang paling umum adalah trauma, seperti jatuh atau kecelakaan. Pada saat terjatuh, seringkali secara refleks seseorang akan menahan dengan tangan, sehingga beban tersalurkan ke siku dan mendorong tulang lengan bawah keluar dari persendian.
Hal ini sering dialami ketika melakukan olahraga yang mudah kehilangan keseimbangan, seperti senam atau bersepeda. Dislokasi siku juga dapat terjadi pada anak-anak berusia di bawah empat tahun akibat tarikan pada kedua tangan anak.
Anak-anak lebih rentan terkena dislokasi siku karena mereka memiliki ligamen yang kendur akibat tulang yang belum terbentuk sempurna. Selain itu penggunaan lengan secara berlebihan dari gerakan yang berulang dapat mengendurkan ligamen dan tendon di suku sehingga dapat mengurangi stabilitas sendi. Sendi yang kurang stabil inilah membuat seseorang lebih rentan mengalami dislokasi siku.
Kondisi dislokasi pada siku dapat dibagi ke dalam tiga tingkatan, yakni sederhana, dislokasi kompleks, dan parah. Pada kondisi sederhana, tidak ada cedera besar yang terjadi pada tulang.
Sedangkan dislokasi yang masuk pada tingkat kompleks mengalami cedera parah pada tulang dan ligamen. Jika sudah masuk tingkat parah, dislokasi tersebut sampai menyebabkan kerusakan saraf dan pembuluh darah di sekitar siku.
Gejala dislokasi siku bisa bervariasi tergantung pada tingkat keparahan cedera sendi atau tulang yang terkena. Tanda kamu mengalami dislokasi sendi siku dapat berupa:
Dalam beberapa kasus, kamu juga mungkin akan merasakan gejala kehilangan perasaan di tangan atau tidak lagi dapat merasakan detak jantung di pergelangan tangan kamu. Biasanya gejala ini terjadi pada tingkat dislokasi parah yang sudah melukai arteri dan saraf.
Baca Juga: Penyebab Dislokasi Lutut, Gejala dan Cara Mengatasinya
Dislokasi pada sendi siku bisa terjadi sebagian atau seluruhnya. Dislokasi siku yang terjadi seluruhnya disebut luksasi, sedangkan yang hanya terjadi pada sebagian sendi saja disebut subluksasi.
Berikut jenis dislokasi siku yang perlu kamu ketahui:
Pada dislokasi siku utuh, seluruh permukaan sendi siku menjadi terpisah. Dislokasi siku utuh lebih mudah dikenali ketimbang dislokasi siku parsial.
Pada dislokasi siku utuh, akan tampak deformitas atau perubahan bentuk pada lengan disertai rasa nyeri yang sangat hebat. Selain itu, dapat ditemukan memar pada siku bagian dalam maupun luar akibat robekan ligamen.
Berbeda dengan dislokasi utuh, pada dislokasi parsial, hanya sebagian permukaan sendi yang terpisah. Dislokasi parsial juga dikenal sebagai subluksasi.
Kondisi ini terkadang sulit terdeteksi karena persendian akan tampak normal. Siku masih dapat digerakkan, tetapi disertai rasa sakit. Penting untuk mengidentifikasi adanya cedera pada pembuluh darah dan saraf pada siku yang mengalami dislokasi dengan mengevaluasi denyut nadi pergelangan tangan dan rasa baal. Jika terjadi cedera pada pembuluh darah arteri, maka tangan akan terasa dingin saat disentuh dan berwarna putih keunguan. Hal ini dikarenakan aliran darah menuju tangan yang kurang.
Pada cedera saraf, sebagian atau seluruh lengan akan menjadi baal atau tidak dapat digerakkan. Pada kasus yang dicurigai terjadi dislokasi siku, akan dilakukan pemeriksaan rontgen siku untuk melakukan konfirmasi cedera.
Dislokasi siku merupakan suatu kasus gawat darurat yang harus segera ditangani. Dengan penanganan yang baik, maka posisi dan fungsi lengan akan cepat kembali seperti semula.
Cara mengembalikan tulang siku yang geser bisa bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Ada beberapa pilihan cara yang bisa kamu lakukan untuk mengobati dislokasi, meliputi:
Beberapa kondisi siku yang terkilir bisa kembali ke posisi semula dalam beberapa hari dengan sendirinya. Namun, pada tingkat yang lebih parah mungkin membutuhkan perawatan medis lebih lanjut.
Jika tingkat dislokasi masih sederhana, beberapa perawatan rumahan mungkin akan membantu meringankan gejala. Berikut perawatan rumahan untuk mengatasi dislokasi sendi siku yang bisa kamu lakukan:
Pada dislokasi sederhana yang tidak melibatkan cedera tulang berat, dapat dilakukan pengembalian posisi tulang pada sendi siku (reduksi) di instalasi gawat darurat dengan pemberian obat sedasi dan penghilang nyeri untuk mengurangi rasa sakit yang dialami.
Setelah itu, akan dilakukan pemasangan gips atau perban pada sendi siku selama 1-3 minggu. Ini dimaksudkan untuk menjaga siku agar tidak bergerak selama masa penyembuhan.
Kemudian setelahnya dilanjutkan dengan latihan gerak sederhana. Hal ini penting untuk mencegah keterbatasan gerak persedian apabila dilakukan imobilisasi terlalu lama. Untuk mengatasinya, seseorang dengan dislokasi sendi siku mungkin membutuhkan terapi fisik alias fisioterapi.
Beberapa orang mungkin tidak akan pernah bisa membuka lengan sepenuhnya atau menggerakan siku terlalu jauh, bahkan setelah menjalani terapi fisik. Untungnya, terapi fisik tersebut tetap dapat membantu siku untuk bekerja dengan sangat baik meski memiliki keterbatasan rentang gerak.
Setelah rentang gerak siku membaik, dokter atau ahli terapi fisik dapat menambahkan program penguatan. Kamu juga akan diinstruksikan untuk menjalani pemeriksaan rontgen secara berkala untuk memastikan tulang sendi siku tetap sejajar dengan baik.
Pada dislokasi kompleks, di mana terjadi cedera tulang berat dan ligamen yang melibatkan pembuluh darah dan saraf, tindakan operasi mungkin dibutuhkan.
Operasi dibutuhkan untuk mengembalikan posisi tulang dan memperbaiki ligamen yang rusak. Apabila terdapat kerusakan pembuluh darah dan saraf, akan dilakukan reparasi pada bagian yang rusak.
Setelah operasi, siku akan ditutup dengan alat pelindung agar tidak kembali terkilir. Kemudian jika dislokasi ini menyebabkan komplikasi cedera pada saraf dan pembuluh darah, pembedahan tambahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki bagian yang terdampak.
Baca Juga: Jenis Pengobatan Dislokasi Bahu yang Aman dan Efektif
Siku adalah salah satu sendi yang rawan geser, sehingga kamu perlu mengetahui lebih banyak tentang penyebab dan cara megatasinya.
Dislokasi siku yang tidak diperbaiki dapat berdampak pada keterbatasan gerak sendi siku dan meningkatkan kemungkinan terjadinya peradangan sendi dini pada sendi tersebut. Pada dislokasi kompleks juga terdapat peningkatan risiko cedera kambuh dan instabilitas kronis pada siku.
Untuk tahu lebih banyak soal dislokasi siku maupun keluhan kesehatan lain, kamu bisa berkonsultasi langsung pada dokter secara online lewat fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Rianti Dea Rizky Pratiwi
Referensi
Artikel Terkait
Arthralgia adalah nyeri sendi yang tidak disertai pembengkakan. Kondisi tersebut kerap disamakan dengan arthritis, padahal keduanya berbeda. Kenali perbedaannya berikut ini.
30 Sep 2020
Nyeri siku bisa disebabkan oleh peradangan seperti osteoartritis dan bursitis. Selain itu, gerakan repetitif seperti para atlet golf yang harus terus mengayun, juga bisa menyebabkan siku terasa sakit.
27 Feb 2023
Sendi adalah tempat bertemunya dua tulang atau lebih. Sebagian besar sendi bisa digerakkan sehingga memungkinkan bagian tubuh bergerak dan mengerjakan fungsinya. Contoh sendi adalah sendi di bahu yang mempertemukan tiga tulang yaitu tulang lengan bagian atas (humerus), tulang belikat (skapula), dan tulang selangka (klavikula).
23 Agt 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved