Usai alami crash di Mandalika, pebalap MotoGP Marc Marquez menyatakan lewat akun Instagramnya kembali mengalami diplopia. Diplopia sendiri merupakan penglihatan ganda yang membuat penderitanya melihat dua bayangan dari satu objek yang sama. Kondisi ini bisa membingungkan penderitanya.
2023-03-24 11:56:25
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Marc Marquez kembali alami diplopia usai kecelakaan di sirkuit Mandalika (Sumber gambar: Hazrin CRIC/Shutterstock.com)
Table of Content
Pembalap Moto GP, Marc Marquez, mengumumkan dirinya kembali mengalami diplopia usai kecelakaan di Mandalika, Indonesia. Ini adalah kali keduanya mengalami diplopia, setelah pada 2021 lalu hal yang sama terjadi.
Advertisement
Sebelumnya diberitakan, Marquez terpaksa tidak mengikuti balapan MotoGP Valencia 2021, di Spanyol, akibat alasan serupa. Apa itu diplopia?
Melalui akun instagramnya, Marc Marquez menuliskan bahwa dirinya kembali mengalami episode diplopia setelah sebelumnya mengalami kejadian sama di Spanyol pada 2021. Dokter yang merawatnya, Dr. Sánchez Dalmau, mengatakan, diplopia yang dialami usai crash di Mandalika ini lebih ringan dibandingkan tahun lalu.
Diplopia sendiri adalah gangguan penglihatan yang menyebabkan seseorang melihat dua bayangan dari satu objek yang sama. Kondisi ini disebut juga dengan penglihatan ganda. Hal ini membuat orang yang mengalaminya melihat objek saling berdampingan, di atas satu sama lain, atau bahkan keduanya.
Beberapa gejala diplopia, atau penglihatan ganda, yang harus Anda waspadai, antara lain:
Penglihatan ganda dapat terjadi pada satu mata (monokular) maupun kedua mata (binokular). Kondisi ini juga dapat pula bersifat sementara atau untuk waktu yang lama tergantung pada penyebabnya.
Diplopia monokular merupakan kondisi yang kurang umum dibandingkan diplopia binokular. Ini terjadi karena adanya masalah pada satu mata. Berikut penyebab diplopia monokular yang dapat terjadi:
Pada astigmatisme, kornea memiliki bentuk seperti dua kurva bukan bulat sempurna. Kelainan pada kelengkungan kornea tersebut bisa menyebabkan penglihatan kabur dan penglihatan ganda.
Keratoconus terjadi ketika kornea mulai menipis dan mengembangkan tonjolan berbentuk kerucut. Tonjolan ini juga dapat menyebabkan diplopia, penglihatan kabur, dan sensitivitas terhadap cahaya.
Katarak terjadi ketika lensa mata yang umumnya bening menjadi keruh dan berkabut. Kondisi ini dapat menyebabkan diplopia pada satu mata yang terkena.
Mata menghasilkan cairan pelumas untuk menjaganya agar tidak kering. Ketika mata tak memiliki cairan yang cukup, maka mata akan menjadi kering, gatal, dan membuat Anda mengalami masalah penglihatan ganda.
Pada degenerasi makula, bagian tengah retina mulai mengalami penurunan dan terkadang ada pembengkakan. Hal ini dapat menyebabkan diplopia monokular, buramnya penglihatan pusat, atau adanya titik buta di tengah.
Pterygium ditandai dengan tumbuhnya selaput lendir pada bagian putih bola mata yang dapat mencapai kornea. Ini merupakan penyebab langka diplopia, dan hanya terjadi ketika selaput menutupi kornea.
Baca Juga
Diplopia binokular terjadi karena kedua mata tak dapat bekerja bersama. Dalam kondisi ini, kedua mata akan melihat dua gambar dari satu objek dengan sama-sama jelas. Adapun penyebab diplopia binokular, yaitu:
Juling menjadi penyebab umum dari penglihatan ganda binokular. Kondisi ini terjadi ketika mata tidak selaras dengan benar sehingga melihat ke arah yang berbeda. Mata juling umumnya relatif terjadi pada anak-anak.
Saraf halus mata bertanggung jawab untuk menjalankan informasi antara otak dan mata. Adanya peradangan atau cedera pada saraf bisa menyebabkan penglihatan ganda.
Diabetes dapat memengaruhi pembuluh darah yang memasok retina di belakang mata dan saraf yang mengontrol pergerakan otot mata. Hal ini bisa menyebabkan diplopia, dan masalah penglihatan yang permanen.
Kondisi ini dapat menyebabkan kelemahan pada otot, termasuk otot mata. Kelemahan otot mata memicu terjadinya gangguan penglihatan, tak terkecuali diplopia binokular.
Gangguan sistem kekebalan ini merupakan hasil dari tiroid yang terlalu aktif. Sekitar 30% orang yang menderita penyakit Graves mengalami beberapa jenis masalah penglihatan, termasuk penglihatan ganda.
Stroke terjadi ketika darah gagal mencapai otak karena adanya sumbatan pada pembuluh darah. Ini dapat memengaruhi pembuluh darah yang memasok otak atau saraf yang mengendalikan otot mata sehingga menyebabkan penglihatan ganda. Tak hanya stroke, tumor otak dan multiple sclerosis juga dapat memengaruhi sistem saraf, tak terkecuali saraf mata hingga bisa memicu terjadinya diplopia.
Cara membedakan apakah diplopia yang dialami monokuler atau binokuler adalah, diplopia binokuler akan mendapat penglihatan yang jelas ketika salah satu mata tertutup, sedangkan diplopia monokuler tidak.
Jika diplopia hanya terjadi sementara Anda tak perlu khawatir karena itu biasanya disebabkan oleh terlalu banyak minum alkohol, mengonsumsi obat-obatan tertentu, kelelahan, atau cedera kepala ringan.
Akan tetapi, jika penglihatan tak kunjung kembali normal sebaiknya segera cari bantuan medis. Dokter akan menentukan pengobatan berdasarkan penyebab yang mendasarinya melalui serangkaian pemeriksaan. Namun, berikut perawatan paling umum untuk diplopia:
Dengan begitu, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter jika diplopia yang Anda alami dirasa mengganggu, tak kunjung hilang atau seringkali terjadi. Penanganan dengan segera memungkinkan Anda untuk terhindar dari komplikasi yang lebih serius.
Setiap penyebab diplopia memiliki risiko komplikasi. Sebagian penderita mengalami vertigo karena bidang penglihatan yang berubah. Sementara itu, sebagian lain mungkin mengalami ketegangan mata dan sensitif terhadap cahaya ataupun suara.
Penglihatan ganda yang sering disertai sakit kepala parah bisa menandakan infeksi atau tumor otak. Anda tentu harus mewaspadainya. Segera cari bantuan medis jika kondisi ini terjadi.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar diplopia, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Tentu Anda sering mendapati belek alias kotoran mata ketika bangun di pagi hari. Kondisi ini normal, tapi Anda juga harus waspada jika belekan tidak seperti biasa.
Dampak negatif TV bisa menimbulkan gangguan tidur, masalah berat badan, hingga risiko diabetes. Batasi menatap layar monitor setiap hari untuk pencegahan.
Penyebab katarak adalah adanya penumpukan protein pada lensa mata. Kondisi ini pada lansia jadi lebih rentan karena pertambahan usia.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved