Penis bercabang adalah kondisi genetik yang muncul selama perkembangan janin. Penis bercabang terjadi karena ketidakteraturan genetik yang pada akhirnya mengakibatkan pertumbuhan penis menjadi tidak normal.
8 Mei 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Penis bercabang dalam dunia medis disebut sebagai Diphallia
Table of Content
Ada berbagai macam abnormalitas pada penis pria, sebut saja yang paling umum penis bengkok (Peyronie disease). Namun, pernahkah Anda mendengar tentang penis bercabang?
Advertisement
Dalam dunia medis, penis yang terlihat memiliki cabang dikenal dengan diphallia. Kondisi ini pertama kali diidentifikasi oleh seorang dokter berkebangsaan Swiss bernama Johannes Jacob Wecker pada tahun 1609.
Diphallia sendiri merupakan kelainan penis yang bisa dibilang langka. Tercatat hanya 1 dari 5-6 juta laki-laki yang dilaporkan memiliki penis bercabang atau disebut juga duplikasi penis ini.
Data juga mencatat bahwa hanya ada 100 kasus diphallia yang terjadi sejak pertama kali ditemukan lebih dari 400 tahun yang lalu.
Setiap kasus diphallia dapat dibilang unik, dan jumlah duplikasi penis pun bisa berbeda-beda pada tiap kasus. Akan tetapi, kebanyakan pria dengan kondisi ini akan memiliki dua penis yang berukuran hampir sama dan terletak berdampingan.
Beberapa pria memiliki penis yang lebih besar dan terletak di atas penis kedua yang lebih kecil. Sementara yang lainnya, duplikasi hanya akan berdampak pada kepala penis.
Pada awalnya, para ahli membagi penis bercabang menjadi 3 jenis, yaitu:
Baca Juga
Penyebab diphallia adalah kondisi genetik yang muncul selama perkembangan janin. Penis bercabang terjadi karena ketidakteraturan genetik yang pada akhirnya mengakibatkan pertumbuhan penis menjadi tidak normal.
Sementara itu, tinjauan ilmiah tahun 2013 dalam BMJ Case Reports menyebutkan bahwa obat-obatan, infeksi, atau gangguan medis yang terjadi pada ibu hamil usia 23 dan 25 minggu juga bisa meningkatkan risiko janin mengalami pertumbuhan penis yang bercabang.
Ciri-ciri utama diphallia adalah jumlah penis yang lebih dari satu. Namun, ada sejumlah gejala lainnya yang juga turut menyertai salah satu kelainan pada organ reproduksi pria ini, yaitu:
Penis bercabang juga bisa berdampak pada fungsi reproduksi pria, yakni menghambat proses produksi sperma (spermatogenesis).
Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami tanda dan gejala diphallia agar bisa dilakukan penanganan lebih lanjut.
Meskipun kondisi ini pada umumnya tidak mengganggu kehidupan sehari-hari, pemeriksaan medis tetap perlu dilakukan guna memantau kondisi kesehatan dan potensi gangguan medis akibat adanya kelainan tersebut.
Baca Juga
Pembedahan adalah satu-satunya pilihan pengobatan untuk mengatasi penis bercabang. Namun, penanganan medis tidak selalu diperlukan.
Dokter biasanya akan menyarankan operasi ini ketika bayi baru lahir. Prosedurnya akan bervariasi berdasarkan seberapa banyak duplikasi yang ada dan adanya abnormalitas kelahiran lain.
Mengingat setiap kasus diphallia itu unik, operasi untuk mengobatinya bisa jadi rumit dan membutuhkan persiapan khusus. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengangkat percabangan pada penis, antara lain:
Waktu operasi akan menjadi faktor penting dalam keberhasilan pembedahan. Umumnya, dokter dapat mendiagnosis diphallia saat lahir. Mungkin akan diperlukan beberapa kali operasi seiring berjalannya waktu.
Pria dengan diphallia sering memiliki kelainan kelahiran lainnya, seperti hipospadia, uretra duplikat, dan testis tidak turun. Para peneliti melaporkan bahwa dalam banyak kasus, ahli bedah dapat memperbaiki abnormalitas fisik lain yang terkait dengan diphallia.
Pria dengan diphallia tidak selalu membutuhkan pengobatan. Salah satu kasus yang pernah terjadi, seorang pria berusia 54 tahun didiagnosis diphallia selagi menjalani pemeriksaan hernia. Dokter akan memperbaiki hernia, tetapi pengangkatan penis ‘duplikat’ yang lebih kecil tidak diperlukan.
Pria dengan penis bercabang bisa buang air kecil melalui salah satu atau kedua penis. Mereka mungkin juga bisa mengalami ereksi dan ejakulasi dengan satu atau kedua penis.
Bergantung pada situasi individu, pengidap diphallia mungkin tetap dapat memiliki kehidupan seks yang normal dan memiliki anak.
Namun, cenderung ada peningkatan risiko ginjal dan sistem kolorektal (usus besar) yang tidak berfungsi dengan baik. Untuk alasan ini, bayi dengan diphallia mungkin memiliki risiko kematian yang lebih tinggi akibat infeksi.
Punya pertanyaan seputar kesehatan penis? Anda bisa chat dokter secara online di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasi SehatQ sekarang juga di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ada sejumlah penyebab prostat mengalami masalah, dari yang sifatnya ringan hingga berat dan bisa mengancam nyawa! Apa saja faktor utama penyebab prostat tersebut?
Selain menggunakan meteran, cara mengukur penis juga bisa dilakukan hanya dengan melihat panjang jari Anda. Ini dia cara menghitungnya.
Produk skincare dasar (basic) untuk laki-laki biasanya berupa pembersih, pelembap, serum, dan sunscreen. Ada baiknya pemakaian produk-produk tersebut disesuaikan dengan karakteristik kulit wajah agar manfaatnya terasa maksimal.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved