Terapi chiropractic kerap dianggap sama dengan pijat, namun manfaat keduanya adalah sama yakni sebagai pengobatan alternatif yang dipakai untuk mengatasi nyeri pada daerah punggung.
2023-03-22 04:58:48
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Terapis chiropractic bukanlah dokter medik
Table of Content
Pengobatan alternatif tidak hanya berupa akupuntur, tanaman herbal, ataupun jamu-jamuan. Kini terapi chiropractic kerap digunakan oleh sebagian orang sebagai pengobatan alternatif. Terapi ini menekankan penanganan masalah tulang belakang dan tangan tanpa melibatkan operasi.
Advertisement
Chiropractic adalah prosedur terapi yang kerap digunakan untuk mengatasi masalah pada tulang belakang. Prosedur terapi ini dikenal juga sebagai metode manipulasi tulang belakang yang bermanfaat untuk meningkatkan pergerakan dan fungsi tubuh sekaligus.
Terapi chiropractic bertujuan untuk mengembalikan kemampuan sendi agar bergerak aktif seperti sedia kala. Untuk mencapainya, dalam terapi ini sendi yang terdampak akan diberikan tekanan agar kembali pulih.
Banyak orang awam menganggap terapi ini sebagai tindakan medis dan dilakukan oleh dokter spesialis. Faktanya, chiropractor bukanlah dokter.
Namun, para chiropractor (terapis) wajib menjalani pelatihan tertentu dan mendapatkan sertifikasi sebelum bisa membuka terapi. Para chiropractor harus berkuliah dalam bidang ilmu pengetahuan alam, yang dilanjutkan dengan menjalani empat tahun pelatihan dan masa praktek terapi chiropractic.
Baca juga: Terapi Patah Tulang untuk Penderita Osteogenesis Imperfecta
Terapi ini biasanya digunakan untuk pengobatan alternatif seperti nyeri leher, bahu, punggung, sistem saraf, dan daerah tubuh lainnya. Terapi ini tidak hanya mengatasi rasa nyeri di bagian tubuh, tetapi juga dapat diyakini mampu menangani berbagai gangguan kesehatan lainnya.
Dikutip dari Better Health Channel, manfaat chiropractic untuk kesehatan juga bisa mengatasi:
Terapi chiropractic juga diketahui mampu menangani ibu yang sedang hamil dan membantu janin bergerak ke posisi yang semestinya menjelang kelahiran. Konsultasikan ke dokter kandungan Anda, apakah terapi ini cocok untuk kondisi Anda.
Sebelum menjalani terapi chiropractic, Anda sebaiknya menggunakan baju yang longgar dan nyaman, serta melepaskan perhiasan atau aksesoris lain pada tubuh Anda.
Saat Anda mengikuti terapi ini, terapis akan mengecek rekam medis dan melakukan pemeriksaan fisik kepada Anda, berupa x-ray, untuk melihat apakah ada keretakan pada tulang.
Jika tidak ada keretakan pada tulang, maka Anda bisa mengikuti terapi ini. Terapi chiropractic tidak boleh dipakai untuk mengatasi kondisi tulang yang mengalami keretakan atau patah.
Setelahnya, Anda akan diminta untuk duduk atau berbaring di meja khusus tempat pengobatan alternatif ini dilakukan. Saat berada di meja, Anda akan dipandu untuk melakukan gerakan tertentu untuk mengatasi keluhan.
Terkadang, Anda akan diminta untuk mengganti baju ke baju khusus yang telah disediakan oleh terapis chiropractic.
Saat menjalankan tugasnya, chiropractor umumnya akan mengatasi masalah dengan cara manipulasi tulang belakang. Secara teori, keselarasan struktur muskuloskeletal, terutama tulang belakang, bisa memungkinkan tubuh untuk menyembuhkan diri tanpa operasi maupun pengobatan.
Ketika melakukan gerakan-gerakan tersebut, Anda bisa saja mendengarkan bunyi ‘pop’ atau gemeretak. Usai terapi chiropractic, Anda dapat mengalami efek samping seperti merasakan lelah, rasa sakit, nyeri pada daerah tubuh tertentu, atau sakit kepala.
Terapis Anda mungkin akan memberikan beberapa latihan fisik yang dapat dilakukan di rumah untuk menanggulangi keluhan, serta saran penerapan gaya hidup, olahraga, dan nutrisi yang dibutuhkan.
Baca juga: Dipercaya dapat Atasi Masalah Punggung, Apa Itu Terapi Chiropractic?
Umumnya, setelah menjalani terapi chiropractic, Anda akan merasakan rasa sakit, nyeri, atau capek. Anda juga berpotensi mengalami saraf terjepit serta masalah pada lempengan tulang belakang (herniated disk).
Selain itu, risiko stroke akibat gangguan pembuluh darah tulang belakang juga turut menghantui. Namun, risiko ini umumnya jarang terjadi dan hanya dialami orang-orang tertentu saja.
Untuk mengurangi risiko yang bisa ditimbulkan, pastikan bahwa terapis dan klinik chiropractic pilihan Anda memiliki sertifikasi yang profesional dan telah menjalani pelatihan. Lebih baik lagi jika Anda berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum menjalani terapi sebagai pengobatan alternatif.
Selain itu, Anda sebaiknya tidak menjalani terapi apabila menderita kondisi-kondisi seperti:
Baca Juga
Perlu diingat bahwa chiropractor bukanlah dokter. Agar lebih aman, pastikan Anda selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan melakukan pengobatan alternatif ini.
Bila Anda sudah memutuskan akan mengikuti terapi chiropractic, selalu beritahukan terapis mengenai obat-obatan dan suplemen yang dikonsumsi, serta penanganan apa yang telah atau sedang dijalani.
Berbeda dengan pengobatan alternatif seperti akupuntur yang sudah berkembang menjadi akupuntur medik, untuk saat ini masih belum banyak penelitian yang berfokus pada manfaat terapi chiropractic untuk penyakit tertentu. Oleh karena itu studi lebih lanjut pada terapi ini masih diperlukan.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter mengenai jenis pengobatan tradisional lainnya, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Mengonsumsi terlalu banyak sodium bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Namun, di sisi lain, kekurangan sodium juga berbahaya karena meningkatkan risiko gagal jantung.
Mari kenali cara mengusir kecoa agar rumah tak jadi tempat kembang biaknya. Binatang kecil yang bisa mengagetkan Anda dengan kemampuan terbangnya ini, ternyata bisa menimbulkan bahaya dan risiko kesehatan. Jika ada banyak kecoa di rumah, bisa jadi ada sesuatu yang menyebabkannya.
Ada 3 kriteria dasar saat memilih sepatu futsal. Mulai dari peruntukannya, bahan, hingga harga. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved