Dipecaya sebagai pelangsing tubuh, green cofffee menyimpan bahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. Kopi ini punya kandungan kafein yang tinggi dan bisa membuat pusing.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
28 Feb 2023
Minum yang hitam saja kalau khawatir
Table of Content
Layaknya teh hijau, kopi hijau atau green coffee juga dipercaya bisa menurunkan berat badan kamu. Mungkin ada benarnya, tapi ternyata jenis kopi yang satu ini menyimpan sesuatu yang bisa mempengaruhi tubuh. Bahaya green coffee akan lebih parah untuk golongan tertentu. Yuk, cari tahu efek samping yang dibawa oleh kopi hijau ini!
Advertisement
Green coffee adalah salah satu produk penangkal kelebihan berat badan yang kini beredar di berbagai toko obat. Green coffee pada dasarnya adalah biji kopi yang belum mengalami proses pemanggangan seperti biji kopi pada umumnya. Karena belum mengalami proses pemanggangan, biji kopi ini tetap berwarna hijau seperti ketika masih berada di pohonnya.
Sebagai minuman, green coffee memiliki rasa yang jauh lebih ringan dibanding kopi hitam. Banyak yang menyebutkan bahwa rasa green coffee lebih mirip teh herbal ketimbang kopi.
Zat kimia dalam biji kopi hijau ini pun sangat berbeda dari kopi panggang meskipun berasal dari jenis biji yang sama. Green coffee mengandung asam klorogenat yang melimpah. Asam klorogenat adalah senyawa dengan antioksidan kuat dengan efek antiperadangan yang dapat memberikan banyak manfaat kesehatan.
Ketenaran green coffee sebagai pelangsing bermula pada tahun 2012. Ketika itu, Dr. Oz, seorang dokter yang merangkap sebagai seorang bintang acara televisi bertemakan kesehatan, menyatakan kepada publik bahwa green coffee merupakan “biji kopi hijau yang membakar lemak dengan cepat.”
Semenjak Dr. Oz mempromosikan ekstrak green coffee sebagai suplemen penurun berat badan yang mujarab, biji-biji hijau itu pun menjadi incaran banyak orang. Ekstrak biji green coffee memang mengandung kafein yang dikenal dapat meningkatkan metabolisme dan menurunkan berat badan. Zat utama green coffee bukanlah kafein, melainkan asam klorogenat yang telah disebutkan sebelumnya.
Para peneliti kemudian menguji zat aktif tersebut dan sejak saat itu. Hingga pada akhirnya, green coffee menjadi bahan perdebatan di kalangan para ahli tentang efektivitasnya dalam menurunkan berat badan.
Ada berbagai penelitian dengan hasil yang berbeda. Beberapa penelitian yang menguji ekstrak green coffee pada manusia menyatakan bahwa asam klorogenat dapat menyerap karbohidrat dari saluran pencernaan. Hal itu menyebabkan turunnya gula darah dan insulin.
Studi lain yang dilakukan pada hewan percobaan mengungkapkan bahwa asam klorogenat dapat mengurangi berat badan dengan cara menekan penyerapan lemak dari makanan, mengurangi lemak yang tersimpan di hati, dan meningkatkan fungsi hormon pembakaran lemak adiponectin.
Sebagian besar penelitian green coffee lainnya yang dilakukan pada manusia tidak dapat disimpulkan. Meskipun dilaporkan ada beberapa peserta yang mengalami penurunan berat badan, namun studi ini hanyalah penelitian kecil dengan ukuran sampel yang sedikit dengan durasi yang pendek. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia untuk membuktikan bahwa green coffee benar-benar efektif sebagai pelangsing.
Jika Anda memiliki penyakit jantung, sebaiknya tidak mengonsumsi kopi ini. Meskipun begitu, green coffee adalah produk hasil alam yang tentu memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Jika ingin mengonsumsinya, pastikan dosis ekstrak green coffee tidak lebih dari 400 mg yang dapat diminum sebanyak dua kali sehari.
Bila Anda ingin mengonsumsi kopi hijau ini, pastikan Anda telah memahami bahaya green coffee berikut ini:
Sama seperti kopi pada umumnya yang telah dipanggang, green coffee secara alami mengandung kafein. Satu cangkir kopi mengandung sekitar 100 mg kafein, tergantung pada varietas dan metode pembuatannya. Karena sejumlah kecil kafein dapat hilang selama proses pemanggangan, green coffee mungkin mengandung kafein lebih banyak daripada kopi hitam.
Konsumsi green coffee yang tinggi dapat menyebabkan berbagai gejala negatif seperti gangguan kecemasan, sulit tidur, dan peningkatan tekanan darah. Jika kamu memiliki penyakit glaukoma, gangguan kecemasan, diabetes, tekanan darah tinggi, sindrom iritasi usus besar, osteoporosis, dan gangguan perdarahan, takaran kopi hijau yang dikonsumsi harus diukur dengan tepat agar tidak muncul efek buruk yang tidak diinginkan.
Sebuah studi yang dilakukan pada hewan menemukan fakta bahwa ekstrak green coffee yang dikonsumsi setiap hari selama 2 bulan dapat mengakibatkan penipisan kalsium yang signifikan. Hal tersebut menunjukkan konsumsi jangka panjang green coffee dapat membahayakan kesehatan tulang. Meskipun begitu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efeknya pada manusia.
Green coffee tidak disarankan bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak. Hal ini karena belum adanya studi dan penelitian yang memadai untuk menentukan aman tidaknya green coffee untuk dikonsumsi oleh kategori tersebut.
Baca juga: Dampak Minum Obat Setelah Minum Kopi
Perjuangan menurunkan berat badan bukanlah proses yang singkat. Cara yang instan biasanya hanya memberikan hasil yang tidak bertahan lama. Jika ingin benar-benar menurunkan berat badan, maka yang paling utama dilakukan adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Cari sejumlah cara untuk menurunkan berat badan di sini, deh!
Advertisement
Ditulis oleh Nurul Rafiqua
Referensi
Artikel Terkait
Kopi decaf adalah kopi yang sebanyak 97% kandungan kafeinnya telah hilang. Bagi ibu hamil atau orang yang sedang membatasi asupan kafein, decaf coffee adalah alternatif yang cocok.
22 Agt 2023
Alergi kafein terjadi saat sistem kekebalan tubuh keliru menganggap kafein sebagai zat berbahaya. Tak boleh dibiarkan, kondisi ini umumnya akan menyebabkan ruam kulit, gatal, hingga jantung berdebar.
13 Jan 2020
Apakah bersepeda bisa menurunkan berat badan? Bisa. Mengayuh sepeda dengan kecepatan sedang dalam waktu 60 menit bisa membantu membakar 300 kalori tubuh. Anda bisa membakar kalori lebih banyak dan lebih cepat jika intensitas bersepeda ditingkatkan.
30 Okt 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved