logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Dikenal Bisa Redakan Migrain, Benarkah Feverfew Efektif?

open-summary

Feverfew adalah jenis tanaman dari keluarga Asteraceae dengan nama latin Tanacetum parthenium. Sebenarnya, nama feverfew berasal dari kata febrigufia yang berarti “penurun panas”.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

27 Des 2020

Feverfew digunakan sebagai obat herbal untuk meredakan demam

Feverfew sejak dulu digunakan sebagai obat herbal untuk meredakan demam

Table of Content

  • Benarkah ampuh redakan migrain?
  • Manfaat lain dari feverfew
  • Efek samping konsumsi feverfew
  • Rekomendasi dosis

Feverfew adalah jenis tanaman dari keluarga Asteraceae dengan nama latin Tanacetum parthenium. Sebenarnya, nama feverfew berasal dari kata febrigufia yang berarti “penurun panas”.

Advertisement

Secara tradisional, tanaman ini digunakan untuk meredakan demam serta kondisi peradangan lainnya. Bahkan, banyak juga yang menyebutnya sebagai aspirin dari abad pertengahan atau medieval aspirin.

Benarkah ampuh redakan migrain?

Kandungan utama dari feverfew adalah parthenolide yang ada di daunnya. Ini merupakan zat fitonutrien yang dapat menghambat senyawa pemicu peradangan. Selain itu, di dalamnya juga terdapat flavonoid dan volatile oil.

Sejak berabad silam, medieval aspirin ini digunakan untuk meredakan sakit kepala di satu sisi atau migrain. Dalam sebuah studi, komponen di dalamnya seperti parthenolide dan tanetin membantu menghentikan produksi prostaglandin. Ini adalah molekul yang memicu terjadinya peradangan.

Tak hanya itu, ada juga studi lain yang menunjukkan bahwa komposisi di dalam tanaman ini juga melakukan hal seperti:

  • Menghambat reseptor serotonin
  • Mencegah platelet darah melepaskan molekul peradangan
  • Menghentikan pembuluh darah di otak melebar
  • Meredakan kram otot secara perlahan

Keempat faktor di atas juga berkaitan erat dengan munculnya migrain.

Meski demikian, ada juga studi yang menunjukkan bahwa konsumsi feverfew tidak berdampak apa-apa pada penderita migrain. Jika ada pun, perubahan yang dirasakan tidak terlalu signifikan.

Contohnya, dalam sebuah studi yang diikuti 170 partisipan, mereka yang mengonsumsi feverfew hanya merasakan penurunan migrain sebesar 0,6 setiap bulannya.

Untuk bisa menarik kesimpulan pasti antara hubungan feverfew dengan migrain, masih perlu penelitian lebih lanjut.

Baca Juga

  • 9 Manfaat Kulit Jeruk yang Belum Banyak Diketahui
  • Jumlah Kalori Jagung Rebus yang Perlu Diperhatikan
  • Kandungan Kalori dan Gizi Nasi Goreng Salmon, Plus Resep Mudah Membuatnya

Manfaat lain dari feverfew

nyeri tangan
Feverfew dipercaya dapat redakan nyeri

Selain popularitasnya dalam meredakan migrain, feverfew juga memiliki beberapa potensi lain seperti:

  • Mencegah kanker

Studi menunjukkan bahwa komponen di dalam feverfew dapat mencegah muncul dan berkembangnya sel kanker tertentu

  • Pereda nyeri

Sesuai namanya, kandungan anti-peradangan di dalam tanaman dengan bunga berwarna putih ini bisa membantu meredakan rasa nyeri

  • Memperbaiki mood

Dalam studi terhadap tikus di laboratorium, tanaman dari famili Asteraceae ini membantu menurunkan gejala kecemasan berlebih hingga depresi. Meski demikian, belum ada penelitian serupa terhadap manusia terkait khasiat ini.

  • Mengobati rosacea

Obat oles atau topikal yang mengandung ekstrak feverfew dapat membantu meredakan jerawat rosacea. Cara kerjanya adalah dengan meredakan peradangan. Krim yang digunakan haruslah bebas dari parthenolide karena dapat menyebabkan kulit iritasi.

Efek samping konsumsi feverfew

Belum ada banyak kasus efek samping setelah mengonsumsi ekstrak feverfew. Meski demikian, sebagian besar penelitian hanya melihat dalam jangka pendek saja atau kurang dari 4 bulan.

Pada beberapa kasus, tanaman yang dikeringkan sebelum dijadikan obat ini dapat menyebabkan efek samping seperti:

  • Sakit perut
  • Heartburn
  • Diare
  • Konstipasi
  • Mual
  • Sakit kepala
  • Tubuh terasa lesu
  • Perubahan siklus menstruasi

Tak kalah penting, ibu hamil sebaiknya menghindari konsumsi feverfew karena dapat memicu kontraksi. Sementara untuk ibu menyusui, penelitian yang memastikan konsumsinya aman juga belum terlalu banyak. Jadi, amannya ibu hamil dan menyusui sebaiknya menghindari konsumsinya.

Orang yang sedang menjalani pengobatan lain juga sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Ekstrak dari feverfew bisa saja berinteraksi dengan obat tertentu seperti pengencer darah dan obat untuk hati.

Selain itu, pastikan juga orang yang akan menjalani prosedur operasi tidak mengonsumsi obat ini. Beri jeda waktu setidaknya 2 pekan sebelum operasi dari terakhir kali mengonsumsinya. Jika tidak, ada risiko terjadinya pendarahan selama dan setelah operasi dilakukan.

Rekomendasi dosis

Hingga kini belum ada rekomendasi dosis yang pasti untuk konsumsi feverfew. Terlebih, pengobatan alternatif semacam ini juga harus memperhatikan banyak faktor lain seperti kondisi medis, usia, jenis kelamin, dan banyak lagi.

Beberapa studi menemukan bahwa mengonsumsi 100-300 mg suplemen feverfew yang mengandung 0,2-0,4% parthenolide sebanyak 1-4 kali sehari dapat meredakan migrain.

Umumnya, olahan tanaman ini menjadi obat tak hanya dalam bentuk padat saja. Ada juga olahan dalam bentuk cairan hingga teh.

Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang aman tidaknya mengonsumsi ekstrak feverfew untuk keluhan seperti migrain, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

makanan sehathidup sehatpola hidup sehat

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved