Digigit serangga pada beberapa kasus bisa memicu gangguan kesehatan berbahaya, sehingga Anda perlu membedakan jenis gigitannya agar bisa segera mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
5 Sep 2023
Digigit serangga umumnya tidak bahaya, namun risiko keparahan tetaplah ada
Table of Content
Sering kita mendapati kulit tiba-tiba merasa gatal, bentol, dan kemerahan tanpa tahu jenis serangga yang menyebabkannya. Padahal, jenis gigitan serangga yang berbeda terkadang membutuhkan penanganan yang berbeda pula.
Advertisement
Jadi, saat Anda merasa digigit serangga, hal yang pertama perlu diperhatikan adalah mengetahui jenis yang menjadi pelakunya. Perbedaan jenis gigitan serangga ini bisa dilihat dari luka yang ditinggalkannya.
Apabila serangga yang menggigit adalah serangga yang tidak beracun, maka Anda bisa meredakannya dengan bahan-bahan yang ada di rumah, seperti salep gatal. Namun jika yang menggigit adalah serangga beracun, maka Anda perlu segera memeriksakan kondisi tersebut ke dokter.
Beda jenis serangga, maka berbeda pula luka yang akan ditimbulkannya. Berikut ini ciri khasnya.
Ciri khas gigitan nyamuk adalah bentol dan rasa gatal pada kulit. Bentol yang terbentuk biasanya berbentuk oval atau bulat sewarna kulit.
Meski gigitannya tidak menimbulkan gejala berarti, beberapa jenis nyamuk bisa menularkan penyakit berbahaya, seperti demam berdarah, malaria, demam kuning, kaki gajah, hingga virus Zika.
Tidak semua jenis semut akan mengigit kulit manusia. Biasanya, jenis semut yang dapat menimbulkan gejala cukup menyakitkan di kulit adalah semut api atau semut merah.
Sama seperti gigitan nyamuk, semut juga bisa menyebabkan bentol, tapi rasanya biasanya jauh lebih perih atau sakit. Semut api bahkan bisa mengeluarkan racun dan bagi sebagian orang bisa memicu reaksi alergi yang parah.
Bentol yang disebabkan oleh semut juga dapat terlihat seperti lepuhan yang berisi cairan dan terasa panas.
Gigitan kutu kasur tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, biasanya di kulit akan muncul bintik-bintik merah yang berkumpul di satu area atau membentuk garis yang berjejeran.
Sebagian besar gigitan laba-laba tidaklah berbahaya bagi kesehatan. Gigitan hewan yang secara teknis sebenarnya masuk ke dalam kelompok arachnida ini biasanya hanya akan menimbulkan kemerahan, bentol dan sedikit rasa nyeri di kulit.
Namun, apabila yang menggigit adalah laba-laba beracun seperti jenis black widow ataupun brown recluse, maka dapat timbul berbagai reaksi berbahaya, seperti mual, nyeri sendi, muntah-muntah, sakit perut, sakit punggung, hingga sesak napas.
Sengatan lebah bisa menyebabkan nyeri tajam yang diikuti dengan pembengkakan area yang disengat. Sesaat setelah gigitan, di area yang disengat akan terbentuk benjolan kemerahan yang dikelilingi oleh lingkaran putih. Benjolan ini terasa hangat dan nyeri jika disentuh.
BACA JUGA: 9 Cara Mengusir Tawon secara Alami yang Ampuh dan Efektif
Kalau Anda pernah bermain, duduk, atau berkegiatan apapun di rerumputan atau area yang memiliki banyak semak-semak, tidak jarang setelahnya kulit Anda merasa gatal. Hal ini bisa disebabkan oleh gigitan serangga seperti kutu daun.
Kutu ini akan menempel di kulit dan berdiam di area-area lembap seperti ketiak dan selangkangan. Kutu daun yang dapat juga disebut sebagai ticks, juga bisa memicu timbulnya penyakit lyme.
Saat penyakit lyme muncul, gigitan serangga tadi akan berkembang menjadi ruam kemerahan berbentuk lingkaran yang sangat besar di tubuh. Munculnya ruam tersebut juga biasanya disertai dengan demam, sakit kepala, dan lemas.
Luka gigitan kutu rambut, selain di kulit kepala juga bisa muncul di leher. Karena ukuran kutu ini sangatlah kecil, bekas gigitannya biasanya tidak akan meninggalkan banyak bekas. Hanya saja, rasa gatal yang timbul biasanya cukup parah.
Gigitan tungau bisa menyebabkan penyakit yang disebut sebagai skabies. Penyakit ini akan membuat pengidapnya merasakan gatal yang teramat sangat di kulit terutama saat malam hari. Selain itu, akan muncul juga bintik-bintik merah yang kering dan jumlahnya banyak.
Berbeda dari lebah yang akan mati setelah menyengat manusia, tawon masih bisa mengulangi sengatannya berulang kali. Sehingga, hasil sengatannya biasanya terasa lebih sakit dibandingkan lebah.
Sengatan tawon akan membuat bagian tubuh yang disengatnya bengkak dan bagi beberapa orang, juga memicu reaksi alergi yang parah.
Tidak semua lalat bisa mengigit dan menimbulkan gejala. Biasanya hanya lalat berukuran besar di hutan maupun tempat-tempat lembap lainnya yang dapat memicu gejala tertentu.
Apabila gejala yang ditimbulkan sengatan atau gigitan serangga tersebut hanya ringan, maka efeknya bisa hilang dengan sendirinya setelah 1-2 hari. Namun Anda juga bisa melakukan beberapa langkah di bawah ini sebagai pertolongan pertama.
Gigitan serangga umumnya bukanlah sesuatu yang berbahaya. Namun pada beberapa kasus, gigitan ini menimbulkan gejala-gejala yang mengkhawatirkan, sehingga perlu penanganan medis lebih lanjut.
Berikut ini beberapa tanda bahwa gigitan serangga yang Anda alami perlu diperiksakan ke dokter.
Sementara itu, gigitan serangga yang harus segera diperiksakan ke dokter adalah gigitan yang memicu timbulnya gejala seperti:
Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah gigitan serangga di kemudian hari.
Untuk melindungi tubuh dari gigitan nyamuk dan serangga lainnya, Anda bisa menggunakan losion untuk mencegah serangga hinggap di kulit. Apabila Anda akan ke luar ke area yang sekiranya banyak serangga, oleskan losion tersebut setelah Anda memakai tabir surya di kulit.
Untuk mengurangi kemungkinan digigit serangga, Anda sebaiknya menggunakan pakaian yang tertutup saat pergi ke luar rumah. Gunakan baju lengan panjang, celana panjang, dan sepatu apabila harus pergi ke kebun, hutan, maupun tempat lain yang banyak serangga.
Anda juga dapat menyemprotkan bahan khusus antiserangga ke pakaian yang dikenakan untuk mencegah serangga hingga di tubuh Anda. Biasanya ada semprotan khusus pengusir serangga yang bisa digunakan untuk pakaian. Jangan gunakan semprotan nyamuk yang biasa digunakan untuk menyemprot ruangan.
Memasang kemlambu di tempat tidur juga bisa membantu kulit terlindungi dari gigitan serangga. Terutama jika Anda sedang piknik atau camping di alam bebas.
Saat mengonsumsi makanan dan minuman di luar ruangan, terutama yang rasanya manis, pastikan untuk menutup wadahnya saat Anda tidak sedang makan atau minum agar tidak mengundang serangga untuk datang.
Baca Juga
Gigitan serangga bisa saja hanya menghasilkan bentol maupun luka ringan lain di tubuh. Namun, beberapa gigitan hewan ini juga bisa memicu penyakit berbahaya seperti demam berdarah hingga kaki gajah. Jadi, Anda perlu lebih waspada, jangan sampai terkena gigitan serangga berbahaya.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Q fever (query fever) atau demam Q adalah infeksi yang disebabkan bakteri Coxiella burnetii. Umumnya, bakteri ini ditemukan pada hewan seperti sapi, domba dan kambing. Gejalanya beragam, mulai dari yang ringan hingga parah.
27 Nov 2020
Cara menghilangkan gatal di kaki dan tangan harus disesuaikan dengan penyebabnya. Penyebab tangan dan kaki gatal dapat diakibatkan oleh penyakit-penyakit kulit tertentu, seperti alergi, psoriasis, eksim, hingga gejala diabetes.
30 Agt 2023
Penyebab kulit kepala gatal bisa karena ketombe, kutu rambut, psoriasis kulit kepala, kurap, hingga eksim. Untuk mengatasinya, Anda harus mengetahui penyebabnya dulu.
2 Mei 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved