Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
29 Jan 2021
DiGeorge syndrome dapat menyebabkan komplikasi seperti cacat jantung hingga hipoparatiroidisme.
Table of Content
DiGeorge syndrome adalah kelainan genetik langka yang terjadi akibat bagian kecil dari kromosom 22 menghilang. Penyakit yang juga disebut sindrom delesi 22q11.2 ini dapat menyebabkan komplikasi, seperti cacat jantung hingga kesulitan belajar bagi anak yang menderitanya. Mari kita kenali penyebab, gejala, komplikasi, hingga pengobatannya.
Advertisement
Setiap bayi yang terlahir ke dunia memiliki dua salinan kromosom 22 dari kedua orangtuanya. Namun, jika ia menderita DiGeorge syndrome, satu salinan dari kromosom 22-nya akan kehilangan sekitar 30-40 gen. Satu bagian yang menghilang itu disebut juga dengan nama 22q11.2.
Hilangnya berbagai gen dari kromosom 22 ini biasanya terjadi secara acak di dalam sperma ayah, sel telur ibunya, atau terjadi di awal perkembangan janin.
Penyakit DiGeorge syndrome ini dapat diturunkan oleh orangtua yang dulunya juga pernah mengidap penyakit yang sama, tapi tidak pernah mengalami kemunculan gejala.
DiGeorge syndrome memiliki gejala-gejala yang berbeda, mulai dari jenis hingga tingkat keparahannya. Biasanya, gejala-gejala DiGeorge syndrome akan didasari oleh bagian tubuh yang terdampak dari penyakit langka tersebut.
Beberapa gejala dapat muncul langsung saat bayi dilahirkan. Namun, ada juga gejala yang baru muncul saat sang bayi beranjak dewasa.
Berikut sejumlah gejala DiGeorge syndrome yang berpotensi muncul:
Sebagian kecil kromosom 22 yang hilang akibat DiGeorge syndrome dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi pada tubuh penderitanya, misalnya:
DiGeorge syndrome sering kali menyebabkan cacat jantung karena rendahnya pasokan darah yang kaya akan oksigen. Cacat jantung yang dimaksud di sini ialah adanya lubang di antara ruang bawah jantung, hanya ada satu pembuluh besar yang mengarah ke luar jantung, hingga Tetralogy of Fallot (kombinasi dari empat struktur jantung yang abnormal).
Empat kelenjar paratiroid di leher mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh. Keberadaan DiGeorge syndrome dapat menyebabkan kelenjar paratiroid menjadi kecil dan memproduksi sedikit hormon paratiroid. Hasilnya, kadar kalsium menjadi rendah dan kadar fosfor akan meningkat di dalam darah.
Kelenjar timus yang terletak di bawah tulang dada menjadi tempat bernaungnya sel T (sejenis sel darah putih) yang sudah matang.
Sel T dewasa dibutuhkan untuk melawan infeksi. Namun, anak-anak yang menderita DiGeorge syndrome akan memiliki kelenjar timus yang kecil atau bahkan hilang sepenuhnya. Kondisi ini akhirnya menyebabkan sang anak sering mengalami infeksi.
Langit mulut menjadi sumbing adalah komplikasi umum dari DiGeorge syndrome. Kondisi ini dapat menyebabkan penderita DiGeorge syndrome sulit menelan atau mengeluarkan suara saat bicara.
Beberapa bagian wajah penderita DiGeorge syndrome mungkin akan terlihat berbeda, seperti telinga yang berukuran kecil, lebar bukaan mata yang pendek (celah palpebral), wajah yang panjang, hingga hidung membesar (bulat).
Selain beberapa komplikasi di atas, DiGeorge syndrome juga dapat menyebabkan kesulitan belajar, gangguan kesehatan mental, penyakit autoimun, hingga buruknya penglihatan.
Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan DiGeorge syndrome. Biasanya, pengobatan akan fokus terhadap komplikasi yang muncul karenanya.
Meskipun tidak bisa diobati, penderita DiGeorge syndrome dapat hidup layaknya anak-anak pada umumnya dengan bantuan tim medis dan dukungan keluarganya.
Baca Juga
DiGeorge syndrome bukanlah penyakit yang boleh diremehkan. Jika berbagai gejala di atas muncul pada anak Anda, segeralah periksakan Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Campak adalah infeksi virus yang sering kali menyerang anak-anak. Gejala campak pada anak cukup beragam, mulai dari mata berair, bersin dan flu, hingga bercak merah kecokelatan di kulit.
20 Jan 2023
Vaksin AstraZeneca Covid-19 memicu polemik karena dianggap dapat memicu pembekuan darah. Benarkah demikian? Berikut fakta-fakta seputar vaksin AstraZeneca
10 Jun 2021
Dampak dari perceraian yang buruk untuk kesehatan bisa membuat risiko penyakit diabetes hingga kanker. Lebih parahnya lagi, perceraian bisa sebabkan kematian
16 Feb 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved