Diet Tya Ariestya ramai diperdebatkan di dunia maya karena klaimnya yang bombastis. Ia berhasil turun berat badan karena tidak makan sayur sama sekali dan makan kurang dari 500 kalori dalam sehari.
5
(7)
5 Mar 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Diet Tya Ariestya yang tanpa sayur justru mampu timbulkan efek buruk bagi kesehatan
Table of Content
Diet Tya Ariestya yang ditulisnya dalam buku berjudul The Journey of #FitTyaAriestya tengah ramai diperbincangkan di media sosial.
Advertisement
Dalam bukunya, ia menjelaskan berat badannya berhasil turun hingga 22 kg hanya dalam waktu 4 bulan, dengan tidak mengonsumsi gula, tepung, santan, serta minyak.
Namun, yang membuat cara diet ini kontroversial adalah Tya juga tidak makan sayur-sayuran. Ia mengklaim bahwa sayur justru membuatnya susah menurunkan berat badan.
Pernyataannya pun diamini oleh dokter yang memang khusus menangani diet Tya Ariestya secara langsung.
Sebenarnya, bagaimana pandangan dunia medis mengenai peran sayur dalam program diet?
Apakah sayur membantu menurunkan berat badan, atau justru membuatnya mandek?
Klaim terkait cara diet Tya Ariestya yang menyatakan tidak makan sayur dapat menurunkan berat badan sempat dibantah oleh dr. Fiastuti Isbandi Witjaksono, Sp.GK., dokter spesialis gizi klinik yang juga menjadi dosen di Universitas Indonesia.
Ia menyatakan, menghentikan asupan sayur malah akan membuat kebutuhan serat tubuh tidak terpenuhi. Hal ini tentu akan mengganggu kesehatan.
"Karena tidak ada serat, nanti jadi justru susah BAB. Selain itu, tidak makan sayur malah membuat orang jadi susah merasa kenyang," ujar Fiastuti, yang dikutip dari CNN Indonesia.
Baca Juga
Fiastuti menambahkan, selain kaya serat, kalori sayur pun tergolong kecil.
"Untuk ukuran yang besar dengan mengandung serat yang banyak, nilai plus sayur juga rendah kalori. Tentu, ini hal penting agar berat badan berkurang," paparnya.
Sebab, salah satu kunci penting dalam melakukan diet untuk penurunan badan adalah mengurangi jumlah kalori.
Sayur pun terbukti mampu menekan jumlah kalori, tetapi tetap menjaga asupan gizi maupun rasa kenyang agar tetap terjaga.
Selain tidak mengonsumsi sayur, rupanya Tya Ariestya juga membatasi porsi makannya.
Dalam bukunya ia membeberkan menu makannya dalam satu hari berupa:
Bila dijumlah, total asupan kalorinya dalam sehari kurang dari 500 kkal.
Membatasi porsi makan memang dapat mengurangi asupan kalori.
Namun, pembatasan kalori yang terbilang ekstrem ini dapat membahayakan tubuh. Terutama bila tidak dilakukan dengan pengawasan ketat dokter.
Perlu diketahui, berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang ditentukan Kementerian Kesehatan, laki-laki dewasa sebaiknya memenuhi kalori sebesar 2.550 hingga 2.650 kkal.
Sementara, jumlah kalori perempuan dewasa pun sebesar 2.150 hingga 2.250.
Standar umum kebutuhan kalori yang harus dipenuhi adalah setidaknya 1.200 kkal.
Bila Anda mengonsumsi asupan di bawah 1.000 kkal, hal ini justru memperlambat metabolisme Anda.
Artinya, lemak pun menjadi sulit dibakar sehingga berat badan pun cenderung stagnan.
Alih-alih menghentikan konsumsi sayur seperti diet Tya Ariestya, rupanya ada manfaat yang bisa Anda dapatkan dari mengonsumsi sayur agar jarum timbangan Anda bergerak ke arah kiri.
Apa saja itu?
Sayuran hijau yang tidak mengandung pati terbukti membantu menurunkan berat badan.
Sebab, sayuran hijau mengandung indeks glikemik yang rendah. Jadi, ini membantu kadar gula dara agar tidak melonjak secara signifikan.
Hal ini pun dipaparkan dalam riset dari PLoS Medicine.
Gula darah yang tinggi mampu meningkatkan rasa lapar. Oleh karena itu, mengonsumsi sayur juga membantu mengendalikan nafsu makan.
Bila Anda ingin stop makan sayur karena terinspirasi diet Tya Ariestya, sebaiknya pikir-pikir lagi.
Serat sayur bermanfaat untuk menambah massa feses sehingga mendorong usus untuk segera mengeluarkannya. Oleh karena itu, BAB pun jadi lebih lancar.
Dr. Fiastuti pun juga mengamini penjelasan ini.
"Kalau kita banyak konsumsi sayuran, feses akan segera memenuhi usus. Nantinya, usus pun akan segera mengeluarkan sisa makanan ini," tuturnya.
Baca Juga
Kebiasaan BAB yang baik nyatanya turut andil dalam keberhasilan penurunan berat badan.
Sebab, perut Anda tidak lagi menyimpan tumpukan makanan yang bisa menambah berat massa tubuh.
Namun perlu diingat, jangan andalkan buang air besar sebagai metode penurunan berat badan utama.
Salah satu prinsip utama penurunan berat badan yang sukses dalam jangka panjang adalah jumlah kalori yang masuk lebih sedikit daripada yang dibakar.
Pernyataan dr. Fiastuti bahwa sayur mampu menahan rasa kenyang pun juga dapat dijelaskan secara medis.
Serat yang terkandung pada sayur mampu memperlambat proses pengosongan lambung.
Artinya, ini mampu membuat perut merasa kenyang lebih lama sehingga Anda tidak mudah merasa keroncongan. Hal ini pun dipaparkan dalam penelitian terbitan Nutrition Bulletin.
Tidak mengherankan, karena cepat merasa lapar justru akan memicu hasrat untuk ngemil atau makan nasi yang berlebihan.
Dari segi ilmu gizi, cara diet Tya Ariestya yang menyatakan jika sayur menghambat penurunan berat badan rupanya bekerja sebaliknya.
Rajin makan sayur malah akan membantu menyukseskan program diet Anda.
Sebab, serat sayur menghambat penyerapan lemak dan gula dari makanan.
Berdasarkan studi yang diterbitkan Nutrients, serat sayuran menciptakan lapisan kental di bagian usus halus.
Hal ini mengakibatkan penyerapan glukosa dan lemak tertunda. Oleh karena itu, keduanya bisa segera dibakar sebagai energi dan cadangan lemak yang harus disimpan pun berkurang.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, diet Tya Ariestya yang tidak mengonsumsi sayur mampu menyebabkan sembelit.
Rupanya, bila berkepanjangan, sulit BAB ini akan menimbulkan risiko yang dapat mengancam kesehatan, seperti:
Diet Tya Ariestya memang terbukti menurunkan berat badannya. Namun, perlu diingat, satu cara diet belum tentu efektif dan pasti aman untuk semua orang.
Ingatlah bahwa kondisi tubuh setiap orang berbeda-beda. Begitu pula kebutuhan gizi masing-masing orang.
Dari ceritanya, Tya tidak makan sayur saat sedang diet karena ia tidak suka makan sayur.
Namun, Anda tidak disarankan untuk langsung memutus asupan sayur dan buah-buahan hanya untuk mengharapkan hasil diet yang cepat.
Sebab, manfaat serta kandungan gizinya sayang untuk dilewatkan.
Jika Anda ingin mengurangi berat badan, ada banyak aspek yang perlu dipertimbangkan, seperti metabolisme tubuh, aktivitas fisik, usia, jenis kelamin, hingga pengaruh obat dan kondisi medis tertentu.
Maka, sebaiknya bicarakan dengan dokter spesialis gizi maupun ahli gizi jika Anda ingin memulai diet yang aman.
Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut soal cara menurunkan berat badan serta tips makan sehat lainnya, konsultasi gratis dengan chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ,
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Ketika memasuki fase pubertas, mulai tumbuh rambut di beberapa bagian tubuh seperti ketiak dan kemaluan. Untuk perempuan, rambut ini bisa muncul pada usia 10-12 tahun, sementara pada laki-laki pada usia 11-14 tahun. Fungsi rambut pada kulit ini bukan sekadar penanda seseorang sudah masuk pubertas atau belum, namun juga melindungi dari bakteri hingga mengurangi gesekan.
Ketosis merupakan indikator keberhasilan diet keto. Ternyata diet keto memiliki beberapa dampak yaitu bau mulut, berat badan turun, nafsu makan berkurang hingga kelelahan.
Peluru karet merupakan jenis proyektil yang bisa memberikan rasa sakit namun tidak mematikan. Bentuknya kecil dan padat. Meski tidak mematikan, peluru karet bisa menyebabkan cedera parah, hingga kelumpuhan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved