Diet Tiffany's Plate, yang dipopulerkan oleh seorang perempuan bernama Tiffany Magee, viral di TikTok dan mendapatkan ratusan juta views. Dalam pola dietnya, Tiffany hanya mengonsumsi sayuran mentah dengan saus mustard dan keju cottage. Namun, meski bisa membantu menurunkan berat badan, terdapat pro dan kontra dari jenis diet ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
24 Agt 2023
Diet Tiffany's Plate viral karena dipercaya bisa membantu menurunkan berat badan. Apakah aman bagi kesehatan?
Table of Content
Seorang influencer bernama Tiffany Magee viral di TikTok lantaran berhasil menurunkan berat badannya hanya dengan mengonsumsi sayuran mentah dan sosis ayam, yang dibalut saus mustard serta keju cottage. Kini, pola makan ini dikenal dengan julukan diet Tiffany's Plate.
Advertisement
Meskipun dianggap mampu membantu menurunkan berat badan, apakah diet Tiffany's Plate termasuk berbahaya bagi kesehatan?
Sampai artikel ini diterbitkan, video-video diet Tiffany's Plate di TikTok dengan tagar #veggieswithmustard sudah mendapatkan lebih dari 400 juta views.
Bahkan, sang pelopor diet asal Florida, Amerika Serikat, itu mengklaim dirinya berhasil menurunkan berat badan sekitar 36 kg setelah rutin menerapkan diet yang ia populerkan.
Tidak hanya membantu menurunkan berat badan, diet Tiffany's Plate juga diklaim dapat meredakan perut kembung dan meningkatkan energi tubuh juga, lho.
Warganet di TikTok pun akhirnya berbondong-bondong mencoba diet Tiffany's Plate dan menggunggah video mereka yang sedang mengonsumsi sayuran mentah atau sosis ayam, dengan saus mustard serta keju cottage.
Beberapa dari kamu juga mungkin tergiur untuk mencoba pola diet yang sedang viral ini. Tapi, sebelum mencobanya, penting untuk memahami kelebihan dan kekurangan dari diet Tiffany's Plate.
Supaya kamu tahu apakah diet Tiffany's Plate cocok untukmu atau tidak, mari simak kelebihan dan kekurangannya berikut ini:
Menurut seorang ahli gizi dari Top Nutrition Coaching, Danielle Smith, terdapat beberapa manfaat yang bisa diraih dengan menerapkan pola diet Tiffany's Plate.
Keju cottage yang menjadi pelengkap dalam diet Tiffany's Plate adalah sumber protein dan kalsium yang baik bagi kesehatan.
Selain itu, sosis ayam dilengkapi dengan protein yang penting untuk penurunan berat badan berkelanjutan, mendukung kestabilan kadar gula darah, menstabilkan tingkat energi, dan membuatmu fokus sepanjang hari.
Tidak lupa juga dengan sayur-mayur mentah yang kaya akan serat, dapat membantumu merasa kenyang, mendukung fungsi organ hati, serta melawan peradangan.
Saus mustard juga dapat menambah cita rasa dari sayuran dan sosis ayam yang dikonsumsi, tanpa meningkatkan jumlah kalori serta lemak tidak sehat yang masuk ke dalam tubuh.
Di sisi lain, saus mustard mengandung beragam antioksidan, seperti fenolik dan flavonoid. Keduanya bisa membantu menetralisir radikal bebas maupun menjaga sel-sel dari stres oksidatif.
Melihat manfaatnya di atas, mungkin kamu akan langsung tergiur untuk mencoba diet Tiffany's Plate. Akan tetapi, diet viral ini juga memiliki kekurangan yang berdampak buruk bagi kesehatan.
Smith menjelaskan bahwa keju cottage dan sosis umumnya mengandung kadar natrium yang tinggi. Jika dikonsumsi secara berlebihan, natrium bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hingga stroke.
Sang ahli gizi juga menekankan bahwa diet Tiffany's Plate kemungkinan tidak bisa diterapkan dalam jangka panjang karena kandungan karbohidratnya yang rendah.
Sementara ahli gizi lainnya, Jenna Hope, juga menyuarakan kekhawatirannya terkait diet Tiffany's Plate. Menurutnya, jika pola makan hanya terbatas pada sayuran, mustard, sosis, dan keju cottage, kekurangan nutrisi (malnutrisi) dapat terjadi.
Lebih lanjut, mengonsumsi makanan yang sama setiap hari bisa berdampak buruk pada kesehatan usus.
Ada pula klaim yang menyebutkan bahwa diet Tiffany's Plate bisa mengatasi perut kembung dan meningkatkan energi. Apakah benar?
Menurut Hope, hilangnya perut kembung dan meningkatnya energi kemungkinan terjadi karena orang-orang yang menerapkan pola makan Tiffany's Plate, mulai meninggalkan makanan lain dan mengonsumsi lebih banyak serat. Hal ini kemudian menurunkan risiko perut kembung, jadi bukan semata-mata karena diet viral tersebut.
Sebagai contoh, jika pola makan seseorang sebelumnya dipenuhi dengan garam, gula, dan karbohidrat olahan, lalu mereka mulai mengonsumsi lebih banyak keju cottage, sayuran, dan mustard, mereka mungkin akan merasa lebih fit dan sehat. Hal ini berkat adanya pengurangan konsumsi garam serta gula dalam pola makannya.
Selain itu, sayuran yang ada dalam pola makan Tiffany's Plate juga kaya akan serat sehingga melancarkan BAB dan mengurangi kembung.
Karena itu, ada baiknya kamu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mencoba diet Tiffany’s Plate. Dengan ini, kamu bisa mendiskusikan pola makan apa yang paling cocok untuk membantumu menurunkan berat badan.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Jumlah kasus obesitas di Indonesia terus bertambah. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan hingga berujung pada kematian.
14 Jul 2023
Orang tua yang berencana meninggalkan anak di mobil atau di rumah sendirian perlu berpikir ulang terutama jika anak masih berusia di bawah 12 tahun. Bahaya meninggalkan anak di mobil dan rumah sendirian antara lain meningkatkan risiko cedera, heatstroke, hingga kecelakaan.
25 Jul 2023
Kasus batu ginjal pada anak meningkat di Amerika Serikat. Penyebabnya diduga karena pola makan anak yang kian tidak sehat, karena sering mengonsumsi makanan olahan yang tinggi garam. Selain itu, penggunaan antibiotik yang tidak rasional dan suhu udara yang kian panas juga berpengaruh.
12 Jul 2023
Diskusi Terkait di Forum
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved