Diet HMR atau Health Management Resources ini telah ada sejak 30 tahun lalu. Aturan utamanya adalah batasan asupan kalori setiap harinya. Meski bisa menurunkan berat badan dengan cepat, diet ini memiliki risiko bagi kesehatan.
10 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Diet HMR berfokus pada membatasi asupan kalori
Table of Content
Bagi yang punya misi menurunkan berat badan dalam waktu singkat, mungkin diet HMR tampak menggiurkan. Sebab, diet yang merupakan singkatan dari Health Management Resources ini telah ada sejak 30 tahun lalu. Aturan utamanya adalah batasan asupan kalori setiap harinya.
Advertisement
Tidak seperti jenis diet lainnya, orang yang menjalani diet HMR mengandalkan produk kemasan untuk menggantikan makanan tinggi kalori. Terlepas dari manfaatnya yang bisa menurunkan berat badan dengan cepat, ada kekurangan yang mungkin merugikan.
Diet HMR pertama kali digagas oleh psikolog Lawrence Stifler, PhD sekitar 3 dekade silam. Orang yang menjalani diet ini akan mendapatkan paket menu berupa makanan sela, shake, dan juga camilan. Semuanya dikonsumsi sebagai pengganti makanan biasa.
Lebih jauh lagi, diet ini dibagi dalam dua fase, yaitu penurunan berat badan (weight loss phase) diikuti dengan menjaga berat badan (weight maintenance phase).
Pada fase pertama, disarankan hanya mengonsumsi produk yang diberikan dalam paket. Selain itu, bisa juga ditambah dengan konsumsi sayur serta buah.
Aturan main pada fase pertama adalah 3+2+5, artinya mengonsumsi sedikitnya 3 shakes HMR, 2 makanan sela HMR, dan 5 porsi sayur atau buah setiap harinya.
Ketika memasuki fase kedua, orang yang tengah diet mulai berkenalan kembali dengan makanan biasa. Selain itu, juga dikonsumsi 2 produk HMR per hari.
Tak hanya itu, diet ini juga disertai dengan pendampingan dari coach secara online, supervisi medis, konsultasi secara langsung, bergantung pada lokasi dan program yang diikuti.
Menu yang dikonsumsi dalam diet HMR sangat rendah kalori. Setiap jenis menunya mengandung kurang dari 300 kalori. Sementara minuman shake hanya mengandung sekitar 100-160 kalori.
Artinya, dalam sehari hanya sekitar 1.000 kalori yang masuk ke tubuh. Ditambah dengan tambahan beberapa ratus kalori dari sajian buah dan sayur.
Di sinilah kunci dari menurunkan berat badan, yaitu kalori yang dikonsumsi lebih sedikit daripada yang dibakar. Itulah mengapa, jenis diet ini cocok bagi yang ingin menurunkan berat badan dengan cepat.
Apakah berhenti sampai di situ saja? Belum cukup.
Program ini juga memberi tantangan untuk membakar sedikitnya 2.000 kalori setiap minggunya lewat aktivitas fisik. Artinya, kemungkinan berat badan turun pun kian besar.
Ada sebuah studi pada tahun 2010 yang meneliti program penurunan berat badan semacam ini pada 90 orang. Penelitian ini dilakukan selama 40 minggu. Hasilnya, mereka yang mengikuti diet semacam ini berhasil menurunkan berat badan lebih banyak ketimbang diet lain seputar perubahan pola makan.
Baca Juga
Diet HMR termasuk jenis program yang sangat ketat peraturannya. Pantangan mengonsumsi makanan selain produk HMR tidaklah disarankan selama fase pertama. Syaratnya satu, yaitu target turunnya berat badan sudah terpenuhi.
Namun, siklus semacam ini bisa menimbulkan efek samping seperti:
Mengingat pada fase pertama ada target berat badan yang harus dicapai serta tidak boleh mengonsumsi sembarang makanan, ini bisa menimbulkan rasa ingin menjalani pola makan bebas. Ketika merasa bosan, sangat mungkin orang yang menjalaninya justru melakukan overeating atau makan berlebihan.
Jika berat badan bisa turun drastis pada fase pertama, sayangnya hal ini bisa jadi hanya berlangsung sementara. Sangat mungkin berat badan kembali naik ketika program berakhir.
Untuk bisa mengikuti program diet HMR, harga starter sekitar 150-200 dolar yang dapat dikonsumsi selama 3 pekan. Jika dikonversi ke rupiah, ini sekitar Rp2.000.000. Ini belum termasuk makanan tambahan seperti buah dan sayuran.
Dalam sehari, jumlah kalori yang masuk ke tubuh dari paket menu diet HMR hanya sekitar 1.000 kalori saja. Bagi sebagian orang, tentu ini tidak cukup. Utamanya bagi yang sangat aktif atau kebutuhan kalorinya cukup tinggi.
Ketika asupan kalori terlalu rendah, maka dampaknya bagi kesehatan bisa negatif. Metabolisme menjadi tidak optimal. Risiko mengalami kerapuhan tulang, ketidaksuburan, hingga masalah imunitas meningkat.
Baca Juga
Beberapa hal yang paling membedakan diet HMR dengan jenis diet lainnya adalah pembatasan makanan. Bukan hanya mengganti jenis makanan tertentu dengan yang kalorinya lebih rendah, orang yang mengikuti diet HMR fokus pada produk yang mereka sediakan.
Untuk menjalani diet ini pun tidak murah, perlu jutaan rupiah untuk paket menu selama 3 minggu. Kalori dari paket menu ini sangat rendah, inilah kunci dari turunnya berat badan dengan cepat.
Namun, perlu diingat bahwa penurunan berat badan terlalu cepat bisa jadi tidak bertahan lama. Sangat mungkin terjadi efek yoyo yaitu berat badan kembali naik setelah program berakhir.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar risiko diet terlalu rendah kalori terhadap tubuh, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Konsumsi omega-3 memiliki kadar vitamin A yang tinggi. Namun, konsumsi omega-3 yang berlebih terutama bentuk minyak ikan, bisa menimbulkan keracunan vitamin A.
Vitamin B1 alias tiamin adalah nutrisi penting yang dibutuhkan seluruh jaringan tubuh agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Kenali manfaat, fungsi, dan sumber alami vitamin B1 di sini!
Teh lavender merupakan salah satu jenis teh yang ditambahkan daun lavender di dalam campurannya. Manfaat teh ini bisa membuat perasaan lebih tenang dan bahagia.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved