CICO atau calories in calories out adalah diet yang diklaim mampu menurunkan berat badan dengan prinsip kalori masuk tidak lebih besar dari kalori keluar. Benarkah efektif?
2023-03-25 22:39:26
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Diet CICO menjaga agar kalori yang keluar lebih banyak daripada kalori yang masuk
Table of Content
Pernah mendengar CICO diet? Jenis diet ini diklaim mampu menurunkan berat badan dengan memperhatikan kalori masuk dan kalori keluar, benarkah efektif?
Advertisement
Sebelum mencobanya, simak ulasan mengenai manfaat, kemungkinan efek samping, dan cara melakukan diet CICO berikut ini.
CICO berarti calories in calories out. Diet CICO adalah metode penurunan berat badan dengan cara menjaga agar jumlah kalori yang masuk tidak lebih besar dari jumlah kalori yang keluar.
Dengan kata lain, diet CICO menggunakan konsep defisit kalori untuk menurunkan berat badan.
Kalori masuk mengacu pada kalori makanan yang Anda makan, sedangkan kalori keluar adalah jumlah kalori yang Anda bakar. Tubuh membakar kalori melalui 3 cara, yaitu:
Pada dasarnya, setelah memenuhi kebutuhan energi tubuh, kalori yang berlebih akan disimpan untuk digunakan di masa mendatang dalam bentuk glikogen di otot dan sebagian besar disimpan dalam bentuk lemak.
Jika kalori yang masuk lebih banyak daripada kalori yang Anda bakar, ini akan menyebabkan kegemukan.
Prinsip utama melakukan diet CICO adalah menghitung kalori masuk dan kalori keluar untuk mencapai defisit kalori.
Pertama, Anda perlu menghitung kebutuhan energi, yakni tingkat metabolisme basal (BMR), ditambah dengan kalori yang digunakan untuk pencernaan dan aktivitas fisik.
Selanjutnya, Anda harus mengurangi jumlah kalori untuk menciptakan penurunan berat badan. Nilai inilah yang menjadi patokan konsumsi Anda dalam sehari.
Misalnya, kebutuhan kalori harian Anda adalah 2.300 kalori per hari maka Anda perlu makan dengan kalori yang lebih rendah dari 2.300 kalori per hari untuk menurunkan berat badan.
Diet CICO juga tidak memiliki pantangan makanan atau melarang jenis makanan tertentu. Anda boleh makan apa saja, asalkan kalorinya tidak lebih besar dari kalori yang Anda bakar, atau Anda bisa membakar lebih banyak kalori dari yang Anda makan.
Diet CICO mungkin efektif menurunkan berat badan pada beberapa orang dalam jangka pendek. Secara teori, defisit kalori memang dapat membantu menurunkan berat badan.
Namun, beberapa ahli menyatakan bahwa diet ini dinilai kurang sehat untuk jangka waktu yang lama.
Alasannya, penurunan berat badan seharusnya tak hanya mementingkan jumlah kalori, tapi juga jenis dan nutrisi makanan yang Anda makan. Ketika menurunkan berat badan, Anda sebaiknya tetap memerhatikan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Perlu diketahui bahwa jenis makanan dengan kalori sama bisa memengaruhi tubuh dengan cara berbeda, seperti rasa lapar dan kenyang, hormon, dan metabolisme.
Contohnya,mengonsumsi 100 kalori permen berbeda dengan makan 100 kalori kacang-kacangan. Makan kacang-kacangan lebih efektif membuat Anda lebih cepat kenyang dan sehat karena kandungan protein dan serat di dalamnya.
Sebaliknya, permen cenderung rendah serat dan protein. Itu sebabnya, mengonsumsi permen tidak akan menimbulkan rasa kenyang dan justru menyebabkan makan berlebihan setelahnya.
Contoh lain, mengonsumsi buah tentu saja akan lebih menguntungkan untuk kesehatan dibanding makanan olahan, seperti soda, es krim, atau cookies. Pasalnya, buah lebih kaya akan nutrisi yang mampu membantu menurunkan risiko terkena penyakit kronis.
Sementara, jurnal BMJ menyatakan bahwa makanan olahan yang tinggi kandungan lemak jenuh dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Dari contoh di atas, bisa dipahami bahwa jenis makanan bukan hanya penting dalam mempertahankan berat badan ideal, tapi juga menurunkan risiko gangguan kesehatan.
BACA JUGA: Mengenal Lebih Jauh Plant-Based Diet yang Menyehatkan
Secara umum, manfaat diet CICO sama dengan metode diet penurunan berat badan lainnya. Terciptanya berat badan ideal dari defisit kalori dapat menunjang kesehatan dengan berbagai cara, yaitu:
Meski begitu, diet CICO juga tak terlepas dari risiko efek samping yang muncul. Ini berkaitan dengan prinsip diet yang hanya fokus pada jumlah kalori, tanpa mementingkan jenis dan nutrisi makanan yang dikonsumsi.
Beberapa risiko efek samping yang mungkin timbul dari penerapan diet CICO, antara lain:
Itulah beberapa hal tentang CICO diet yang perlu Anda ketahui. Jenis diet ini mungkin efektif menurunkan berat badan, tapi tidak untuk mempertahankan berat badan dalam jangka waktu lama. Mengingat jenis makanan dan kandungan nutrisi lain tidak terlalu diperhatikan dalam prinsip CICO.
Perlu dipahami bahwa setiap orang memiliki kondisi dan kebutuhan tubuh yang berbeda. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum menerapkan pola diet tertentu.
Tertarik mencoba CICO diet atau ingin tahu pola diet yang cocok dengan Anda? Silakan bertanya melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Kelp adalah jenis rumput laut yang menawarkan manfaat untuk kesehatan. Manfaat kelp termasuk mengandung tinggi antioksidan, bersifat antikanker, dan dapat disisipkan untuk diet penurunan berat badan
Jalan kaki dan pilates menjadi rahasia Kylie Jenner langsing setelah melahirkan. Tak hanya itu, simak tips lain menurunkan berat badan pasca persalinan di sini.
Ada begitu banyak ramuan penurun berat badan dalam berbagai bentuk mulai dari pil hingga teh. Setiap jenis punya klaim bisa menurunkan berat badan, meski faktanya belum tentu efektif.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved