Diet Cacing Pita Dianggap Dapat Menurunkan Berat Badan Secara Cepat, Amankah?

Ada banyak metode diet yang diklaim efektif menurunkan berat badan. Ada yang terbukti aman, tetapi ada juga yang justru dapat membahayakan. Salah satu yang tidak disarankan adalah diet cacing pita.

Sesuai namanya, ini adalah jenis diet yang memanfaatkan cacing pita untuk menurunkan berat badan dengan mengurangi kemampuan tubuh menyerap nutrisi makanan. Selain efektivitasnya belum teruji, diet cacing pita juga termasuk program diet yang berisiko tinggi menyebabkan infeksi berat.

Apa itu diet cacing pita?

Diet cacing pita adalah metode diet yang dilakukan dengan cara sengaja menelan parasit cacing pita agar terinfeksi. Cacing pita yang ditelan ini diharapkan dapat membantu menurunkan berat badan. Setelah berat badan yang diinginkan tercapai, orang tersebut akan meminum obat antiparasit yang kemudian membantu mengeluarkan cacing pita dari tubuh mereka.

Metode diet ini telah diperkenalkan sejak awal abad ke-20. Saat itu cacing pita telah dipasarkan sebagai produk penurun berat badan dan berlangsung selama lebih dari 100 tahun. Bahkan cara diet cacing pita masih juga digunakan oleh sebagian orang hingga saat ini.

Padahal, ada banyak sekali risiko kesehatan yang dapat terjadi sebagai dampak infeksi cacing pita. Bahaya diet cacing pita sangat beragam mulai dari gejala kesehatan yang mengganggu hingga risiko kematian.

Diet cacing pita juga tidak memiliki efek positif bagi kesehatan dalam jangka panjang. Risiko dari jenis diet ini jauh lebih besar dari manfaatnya. Karena efek samping diet cacing pita yang sangat berbahaya, metode penurunan berat badan ini dianggap ilegal di Amerika.

BACA JUGA: Cacing Pita pada Sapi, Ini Bahaya dan Cara Mengatasinya

Bahaya diet cacing pita

Diet cacing pita mengambil nutrisi makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain infeksi cacing pita, diet ini juga bisa menyebabkan risiko malnutrisi. Risiko tersebut dapat dihindari jika Anda menerapkan metode diet yang lebih sehat.

Beberapa bahaya diet cacing pita antara lain adalah:

1. Infeksi invasif

Salah satu bahaya terbesar dari diet cacing pita adalah Anda tidak dapat mengontrol di mana cacing yang Anda telan akan menempel. Cacing pita mungkin saja menempel pada organ atau jaringan lain di luar saluran pencernaan. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan serius yang disebut infeksi invasif.

Beberapa gejala dari infeksi invasif termasuk:

• Diare
• Sakit di perut
• Mual
• Lemas
• Demam

2. Alergi cacing pita

Menjalankan diet cacing pita juga tidak luput dari kemungkinan reaksi alergi yang dapat dialami saat cacing masuk ke dalam tubuh. Cacing yang bermigrasi ke hati, paru-paru atau organ lainnya dapat membentuk kista.

Kista cacing pita dapat pecah dan kemudian melepaskan banyak larva yang dapat berpindah ke organ lain serta membentuk kista tambahan.

Kista yang pecah atau bocor tersebut dapat menyebabkan reaksi seperti alergi, yakni:

• Rasa gatal
• Ruam
• Bengkak
• Kesulitan bernapas

Pada kasus yang parah, kondisi ini mungkin memerlukan tindakan pembedahan atau transplantasi organ untuk mengatasinya.

3. Komplikasi diet cacing pita

Diet cacing pita juga dapat menyebabkan komplikasi berbahaya yang berpotensi menyebabkan kematian, meliputi:

• Penyumbatan saluran empedu, usus buntu, atau saluran pankreas
• Neurocysticercosis, yaitu komplikasi otak dan sistem saraf yang dapat menyebabkan demensia dan masalah penglihatan
• Gangguan fungsi berbagai organ dalam tubuh termasuk paru-paru dan hati

Pengobatan infeksi akibat diet cacing pita

Orang yang mengalami infeksi akibat menjalankan diet cacing pita harus segera memeriksakan diri ke dokter. Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter mungkin memerlukan sampel tinja atau tes darah untuk memeriksa antibodi.

Beberapa tes pencitraan seperti computed tomography (CT scan) atau magnetic resonance imaging (MRI) pun mungkin dilakukan.

Jenis dan lamanya pengobatan dapat tergantung pada jenis cacing pita yang menginfeksi. Cacing pita biasanya diobati dengan obat antiparasit seperti praziquantel, albendazole, atau nitazoxanide.

Obat-obatan ini dapat melumpuhkan cacing pita di dalam usus sehingga mudah dikeluarkan dari dalam tubuh saat buang air besar. Lalu satu dan tiga bulan setelah menyelesaikan perawatan, dokter akan kembali melakukan pemeriksaan sampel feses untuk memastikan bahwa cacing sudah benar-benar hilang.

Infeksi cacing pita yang terbatas pada usus dapat dihilangkan pada lebih dari 95% orang dengan pengobatan yang tepat. Demikian halnya dengan komplikasi yang lebih serius dari diet cacing pita. Meski begitu, Anda tetap tidak disarankan untuk menurunkan berat badan dengan cara ini.

Cara diet sehat yang dibarengi gaya hidup sehat akan dapat membantu mengontrol berat badan dan menguntungkan bagi kondisi kesehatan tubuh dalam jangka panjang.

Jika Anda masih punya pertanyaan seputar diet cacing pita maupun metode menurunkan berat badan yang lain, konsultasikan langsung ke dokter lewat fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.