Diet buah adalah salah satu jenis pola makan vegan di mana bahan makanan yang disantap oleh penganutnya sebagian besar terdiri dari buah-buahan saja. Termasuk pola makan yang sangat ketat batasannya, inilah manfaat serta risiko kesehatan dari menjalani diet buah.
27 Apr 2023
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Buah asam, seperti jeruk dan nanas, termasuk salah satu jenis buah yang disantap para frutarian
Table of Content
Diet buah atau diet fruitarian adalah bagian dari gaya hidup vegan. Ini berarti penganutnya pantang makan produk hewani.
Advertisement
Untuk menjadi penganut diet buah atau fruitarian, seseorang harus mencukupi 50 sampai 75 persen kebutuhan kalori hariannya dari memakan buah-buahan segar. Sementara kebutuhan kalori 25 sampai 50 persen lagi dicukupi dari sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, gandum, dan serelia.
Alasan menjalani diet buah mungkin berbeda-beda bagi tiap orang. Tetapi yang paling sering menjadi alasan konsumsi buah-buahan saja adalah karena faktor kesehatan dan faktor etis atau moral.
Sebagian orang mencoba diet buah untuk detoks sekaligus menurunkan berat badan. Namun, ada juga penganut diet buah atau fruitarian yang memiliki pandangan moral untuk tidak membunuh makhluk hidup apa pun.
Itulah mengapa mereka hanya mengonsumsi buah-buahan. Pasalnya, buah termasuk jenis makanan yang bisa dipetik tanpa harus mencabut atau membunuh pohonnya.
Untuk menjalani diet buah atau menjadi fruitarian, sebagian besar bahan bahan makanan akan berkisar pada jenis-jenis buah berikut ini:
Selama diet buah, Anda hanya diperbolehkan makan buah saat pagi, siang, dan malam hari. Anda juga dianjurkan untuk minum 12 botol air putih setiap hari dan menghindari minum teh, kopi, dan minuman berperisa lainnya.
Buah-buahan memang seharusnya menjadi bagian dari menu makan sehat sehari-hari. Tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan vitamin, mineral, serta serat. Berikut adalah manfaat diet buah selengkapnya:
Buah adalah sumber serat yang bermanfaat untuk memperlancar pencernaan dan membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Banyak buah yang mengandung potasium. Zat ini dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga tekanan darah tetap normal serta mengatur keseimbangan kadar cairan tubuh. Contoh buah ini antara lain pisang, jambu, mangga, dan blewah.
Asam folat dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu proses produksi sel darah merah serta mencegah terjadinya kecacatan janin. Nutrisi ini juga bisa didapatkan dengan menjalani diet buah, khususnya dari buah-buahan jenis jeruk dan mangga.
Buah umumnya mengandung vitamin C. Vitamin ini berfungsi meningkatkan kemampuan imunitas tubuh serta menjaga kesehatan gigi dan gusi.
Jenis buah yang tinggi kandungan vitamin C meliputi jeruk, stroberi, tomat, dan paprika merah.
Buah-buahan dapat menjadi sumber antioksidan. Antioksidan memiliki banyak fungsi. Mulai dari melindungi kesehatan kulit, menurunkan risiko penyakit kanker, hingga melawan radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh.
Kandungan antioksidan dalam buah bisa Anda peroleh dari plum hitam, buah prune, dan berbagai jenis buah beri.
Diet buah ala fruitarian biasanya punya batasan ketat soal jenis makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi. Kekhawatiran utama bagi orang yang menjalani pola makan ini adalah kekurangan gizi.
Jika asupan nutrisi sangat kurang, tubuh akan masuk pada starvation mode atau kelaparan. Artinya, tubuh akan memperlambat metabolisme sebagai upaya menghemat cadangan nutrisi serta menghemat energi.
Kondisi tersebut tidak menguntungkan bagi mereka yang menjalani diet buah untuk menurunkan berat badan. Pasalnya, metabolisme melambat berarti berat badan makin susah untuk turun.
Tak hanya itu, kekurangan kalsium dan zat besi akibat diet buah fruitarian dalam jangka panjang pun perlu dipertimbangkan. Bila terus berlangsung, kurangnya asupan kalsium dan zat besi bisa menyebabkan osteoporosis, anemia, dan kelelahan terus-menerus.
Buah-buahan juga banyak mengandung gula meski jenisnya adalah gula alami. Karena itu, diet buah kurang cocok untuk dilakukan oleh mereka yang mengidap diabetes, pradiabetes, sindrom ovarium polikistik, dan yang mengalami resistensi terhadap insulin.
Baca Juga
Sebetulnya, batasan apa yang akan diterapkan dalam menjalani diet buah harus ditentukan berdasarkan kondisi kesehatan pada masing-masing orang.
Bagi yang ingin mencoba pola makan ini, boleh saja mengadaptasikan diet buah supaya bisa mencukupi semua kebutuhan nutrisi. Misalnya, mengonsumsi buah-buahan sebagai 50% sumber kalori dan sisanya dipenuhi melalui sumber protein nabati serta suplemen.
Apapun tujuan Anda untuk melakukan diet buah, tak ada salahnya memeriksakan diri ke dokter terlebih dulu. Langkah ini akan membantu Anda dalam memastikan bahwa kondisi kesehatan Anda tidak akan terganggu dengan pola makan yang akan Anda jalani.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Fat loss dan weight loss sama-sama menurunkan berat badan. Lantas, fat loss vs weight loss, mana yang lebih sehat dan ideal?
Jika Anda telah makan dengan benar dan rutin berolahraga tetapi masih belum melihat perubahan apapun, mungkin saja Anda melakukan kesalahan yang tidak disadari. Beberapa peneliti mengatakan bahwa tanpa sadar ketika seseorang sedang melakukan diet, justru ia malah mengonsumsi kalori lebih banyak.
Mengonsumsi makanan dalam bentuk aslinya, terutama dari tumbuhan, merupakan tipe diet raw food. Risiko diet raw food adalah kurang nutrisi, terinfeksi bakteri, hingga keracunan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved