Diare persisten adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi diare yang berlangsung lebih dari 7 hari tetapi kurang dari 30 hari atau sekitar 2 hingga 4 minggu.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
24 Mei 2022
Diare persisten adalah perpanjangan dari diare akut
Table of Content
Sama halnya dengan diare akut dan diare kronis, diare persisten adalah kondisi dimana seseorang mengalami buang air besar sebanyak 3 kali atau lebih dengan tinja yang berair atau encer. Kondisi ini dapat membuat Anda tidak dapat menahan keinginan buang air besar dan harus berkali-kali ke kamar mandi. Berdasarkan durasinya, diare diklasifikasikan menjadi diare persisten, diare akut, dan diare kronis
Advertisement
Diare persisten adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi diare yang berlangsung lebih dari 7 hari tetapi kurang dari 30 hari atau sekitar 2 hingga 4 minggu. Diare persisten berlangsung lebih lama dari diare akut tetapi lebih singkat dari diare kronis.
Diare akut adalah jenis diare yang paling umum dimana diare hanya berlangsung satu hingga dua hari. Jenis diare ini tidak memerlukan perawatan dan biasanya reda setelah beberapa hari. Sementara diare kronis merupakan jenis diare yang berlangsung lebih dari empat minggu atau datang dan pergi secara teratur dalam jangka waktu yang lama.
Salah satu penyebab paling umum dari diare persisten adalah diare balita, yaitu kondisi yang disebabkan oleh diet rendah lemak serta tinggi gula dan cairan. Biasanya disebabkan dari jus buah.
Selain diare balita, beberapa penyebab penyebab diare persisten adalah:
Baca Juga: Bolehkah Minum Susu Saat Diare? Ini Jawabnnya
Pengobatan untuk diare persisten tidaklah jauh berbeda jika dibandingkan dengan diare akut maupun kronis.
Hal paling penting dalam penanganan diare adalah memastikan tubuh tidak kekurangan cairan agar tidak mengalami dehidrasi. Khususnya jika diare Anda juga disertai dengan muntah.
Orang dewasa harus banyak minum cairan yang mengandung air, garam, dan gula. Seperti misalnya air kaldu, jus buah, atau sup. Jika asupan cairan memadai, maka urin akan berwarna kuning muda atau hampir jernih.
Pemberian jus buah atau minuman bersoda pada anak-anak harus dihindari karena berisiko memperburuk kondisi diare. Sering-seringlah memberikan air pada anak meskipun dimuntahkan kembali. Jika anak masih menyusu, maka harus tetapi diberikan ASI atau susu botol seperti biasanya.
Cara mengobati diare persisten lain adalah dengan minum oralit. Cairan elektrolit ini dapat membantu mencegah dehidrasi. Oralit dapat diserap di usus halus dan menggantikan air dan elektrolit yang hilang saat diare serta dapat digunakan untuk mengobati dehidrasi yang sudah terjadi.
Anda bisa mengonsumsi oralit yang tersedia di apotek. Ikuti dosis dan petunjuk pemakaian yang telah dianjurkan.
Jika nafsu makan hilang, Anda tidak perlu memaksakan diri untuk makan selama terus minum cairan. Makanlah segera setelah merasa mampu. Konsumsi lah makanan padat yang mudah dicerna dalam porsi kecil dan hindari makanan berlemak atau pedas.
Contoh menu makanan yang baik saat diare persisten adalah kentang, nasi, pisang, sup, roti panggang, dan sayuran rebus. Makanan asin paling membantu.
Jika diperlukan, Anda dapat mengonsumsi obat diare untuk mengurangi gejala dan sedikit mempersingkat durasinya. Meskipun begitu, pada diare persisten, penggunaan obat diare biasanya tidak diperlukan.
Salah satu obat diare pada orang dewasa yang dapat digunakan adalah loperamide yang bekeja memperlambat pergerakan otot di usus sehingga menyerap lebih banyak air dari tinja dan membuat tinja lebih padat dan lebih jarang dikeluarkan.
Beberapa obat diare dapat dibeli di apotek tanpa resep dokter. Pastikan obat dikonsumsi sesuai dosis dan pemakaian yang dianjurkan. Tetapi jangan minum obat diare jika ada darah atau lendir pada tinja atau mengalami demam.
Jika diare persisten juga disertai demam dan sakit kepala, maka obat penghilang rasa sakit seperti paracetamol atau ibuprofen mungkin dianjurkan untuk diberikan untuk membantu meredakan nyeri.
Obat antibiotik hanya dapat diberikan dengan resep dokter jika penyebab diare persisten adalah infeksi bakteri dan jika kondisi diare yang dialami cukup parah. Pengobatan diare dengan antibiotik tidak dianjurkan jika penyebab diare tidak diketahui.
Pengobatan diare persisten dengan perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan jika Anda mengalami dehidrasi parah. Perawatan akan melibatkan pemberian cairan dan nutrisi melalui intravena.
Baca Juga
Itulah informasi seputar diare persisten yang perlu Anda ketahui. Jika penyebab diare persisten adalah kondisi medis tertentu yang telah didiagnosis oleh dokter, maka cara terbaik mengatasi diare persisten adalah dengan mengobati penyakit penyebab yang mendasarinya. Dokter akan menentukan perawatan yang paling sesuai dengan kondisi Anda.
Untuk berkonsultasi lebih lanjut mengenai diare persisten, gunakan fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Lactobacillus casei atau L. casei adalah bakteri yang tinggal dalam sistem pencernaan. Bakteri ini dikenal menawarkan perlindungan terhadap penyakit dan mampu menghambat bakteri penyebab infeksi.
12 Apr 2023
Diare pada anak dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, mulai dari infeksi virus dan bakteri, intoleransi makanan, parasit yang masuk ke dalam tubuh, hingga masalah usus. Bagaimana cara mengatasinya?
14 Apr 2023
Beberapa potensi manfaat cacing tanah untuk kesehatan adalah membantu mengatasi penyakit tipes, meredakan peradangan dalam tubuh, mengobati diare, hingga mengendalikan gula darah.
12 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved