Manfaat lobster untuk kesehatan berasal dari kandungan nutrisi di dalamnya. Tak hanya tinggi protein dan rendah lemak, lobster juga kaya akan omega-3 berupa EPA dan DHA yang menjaga kesehatan jantung.
19 Jul 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Lobster adalah salah satu makanan laut favorit banyak orang
Table of Content
Dalam sebulan, berapa kali Anda mengonsumsi lobster? Jenis seafood yang satu ini kerap dianggap pemicu naiknya kolesterol jahat dalam darah. Padahal, lobster memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk tubuh. Lantas, apa manfaat lobster untuk kesehatan? Simak ulasannya berikut ini.
Advertisement
Hewan laut bercangkang ini kerap dianggap sebagai makanan mewah karena harga, cara pengolahan, dan reputasinya. Padahal, sekitar abad ke-17, lobster menjadi lambang kondisi ekonomi kurang mampu di Massachusetts.
Pada masa itu, olahan lobster hanya diberikan kepada narapidana dan asisten rumah tangga. Bahkan, tak sedikit asisten rumah tangga yang mengajukan syarat makan lobster tak lebih dari 2 kali setiap minggunya dalam kontrak kerja mereka.
Lebih lanjut, pada tahun 1940-an, sangat mungkin membeli lobster kalengan jauh lebih murah ketimbang kacang kalengan.
Kini, lobster menjadi primadona dan identik dengan makanan mewah. Tak hanya lezat dan menggugah selera, kandungan gizi dan manfaat lobster untuk kesehatan juga cukup menjanjikan.
Lobster bisa menjadi sumber protein hewani yang sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Tak hanya itu, dalam 145 gram lobster yang telah dimasak juga memiliki beragam nutrisi, antara lain:
Selain kandungan nutrisi di atas, hewan bercangkang ini juga mengandung tembaga (copper), selenium, zinc, fosfor, magnesium, vitamin B12, vitamin E, dan asam lemak omega-3 berupa EPA dan DHA.
Eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA) adalah dua jenis asam lemak omega-3 yang dapat melindungi kesehatan jantung, menurunkan kadar kolesterol jahat, dan menurunkan tekanan darah tinggi.
Lobster kerap dikaitkan dengan kandungan kolesterol tinggi di dalamnya. Bukan tanpa alasan, satu porsi lobster memang mengandung kolesterol hampir 70% dari kebutuhan harian.
Namun, beberapa studi menyatakan bahwa tidak semua kandungan kolesterol dalam makanan berbahaya untuk tubuh. Kandungan kolesterol dalam lobster sendiri tidak tidak memengaruhi kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
Penelitian dalam The American Journal of Clinical Nutrition pun menunjukkan bahwa konsumsi kolesterol yang berasal dari makanan tidak secara signifikan memengaruhi kadar trigliserida maupun LDL (low-density lipoprotein) dalam darah yang bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Selain itu, meski memiliki kandungan lemak, lobster bukan sumber lemak jenuh. Justru, proses pengolahan lobsterlah yang membuat hidangan lobster jadi tinggi lemak dan kolesterol jahat. Pasalnya, seringkali lobster disajikan dengan lelehan mentega dan saus dari mayonaise.
Dibanding lobster, asupan lemak jenuh dari proses penggorengan atau makanan olahan lebih berdampak terhadap kenaikan kolesterol jahat yang berbahaya bagi tubuh.
Namun, kondisi ini mungkin mungkin berbeda pada orang yang lebih sensitif terhadap asupan kolesterol yang lebih tinggi.
Baca Juga
Berbagai kandungan gizi yang dikandungnya membuat manfaat lobster untuk kesehatan perlu dipertimbangkan, antara lain:
Tidak banyak makanan yang mengandung asam lemak omega-3, tapi hewan air bercangkang ini adalah salah satunya. Dalam 85 gram lobster, terdapat 200–500 mg omega-3.
Asupan omega-3 yang cukup dapat menurunkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Omega-3 juga berguna untuk menjaga ritme jantung dan menurunkan tekanan darah, serta meningkatkan fungsi pembuluh darah.
Kandungan selenium dalam lobster dapat mengoptimalkan fungsi tiroid. Mineral ini bekerja selayaknya antioksidan yang membantu tiroid menyerap dan mengendalikan hormon-hormon dalam tubuh.
Beberapa penelitian yang dilakukan pada penderita penyakit tiroid, asupan selenium membuat kondisi mereka lebih baik. Asupan selenium yang cukup membuat tubuh mereka terasa bugar, mood lebih baik, dan mengoptimalkan fungsi tiroid.
Anemia terjadi ketika sel darah merah tidak cukup atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Lobster memiliki kandungan copper yang cukup tinggi. Kandungan ini dapat membantu mengatasi gejala anemia.
Siapa sangka, manfaat lobster lainnya adalah menurunkan risiko kanker. Ini berasal dari kandungan selenium dan omega-3 di dalamnya. Mineral selenium dan omega-3 berperan sebagai agen antikanker, sekaligus melindungi tubuh dari risiko penyakit degeneratif kronis lainnya.
Omega-3 dan vitamin B12 yang terdapat dalam lobster memainkan peran dalam membantu menjaga kesehatan otak dan mental Anda.
DHA, yang merupakan jenis omega-3, adalah komponen penting dalam sel otak dan fungsi membran sel. Studi menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan kaya omega-3 memiliki risiko lebih rendah terkena depresi, demensia, dan Alzheimer.
Vitamin B12 juga mampu mengurangi risiko demensia dan meningkatkan fungsi otak pada orang yang lebih tua.
Meski manfaat lobster untuk kesehatan cukup menjanjikan, risiko efek samping makan lobster tetap ada, antara lain:
Tak ada salahnya mengonsumsi lobster sesekali untuk mendapat nutrisi dan manfaatnya untuk kesehatan. Tentunya, Anda harus memilih lobster dengan kualitas baik, yakni masih segar dan tidak amis.
Perhatikan pula cara pencucian, penyimpanan, dan pengolahan yang tepat guna menghindari risiko kontaminasi.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar konsumsi lobster dan asupan kalori yang seimbang, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat terapi ikan untuk kesehatan cukup digemari oleh banyak kalangan. Tapi, sebenarnya apa saja manfaat terapi ikan untuk kesehatan? Adakah risiko yang ditimbulkan dengan melakukan fish spa di tempat umum?
Selama ini, mungkin Anda menyangka bahwa kopi adalah satu-satunya sumber kafein. Ternyata, ada banyak sekali sumber kafein, selain kopi. Beberapa manfaat kafein untuk kesehatan, juga sudah diakui oleh dunia medis. Namun, Anda juga perlu tahu efek samping kafein, jika dikonsumsi berlebihan.
Sulforafana atau sulforaphane adalah senyawa kaya sulfur yang terkandung dalam sayur-sayuran cruciferous seperti brokoli, pakcoy, dan kubis. Sulforaphane menawarkan beragam manfaat kesehatan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved