Penyakit psikologis dapat ditentukan dengan diagnosa oleh dokter dan ahli kesehatan mental. Metodenya dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan, menganalisis, lalu mendiagnosis.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
14 Mei 2019
Diagnosis penyakit psikologis, seperti kleptomania membutuhkan bantuan psikiater dan psikolog.
Table of Content
Penyakit psikologis atau gangguan psikologis dapat dialami oleh siapa saja dan diakibatkan oleh banyak faktor. Namun, menetapkan apakah seseorang mengalami penyakit psikologis tertentu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Advertisement
Dalam masyarakat, jika seseorang berperilaku secara tidak normal, maka orang tersebut dianggap memiliki penyakit psikologis tertentu. Namun, apa tolak ukur yang menjadikan suatu perilaku normal dan tidak normal?
Diagnosis penyakit psikologis tidak serta-merta dengan meninjau gejala yang dialami dan langsung mengklaim bahwa seseorang mengalami penyakit psikologis tertentu. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mendiagnosis seseorang, yaitu:
Pengumpulan informasi dari penderita merupakan langkah awal dari pembentukan diagnosis. Dokter dan ahli kesehatan mental dapat mengumpulkan informasi melalui wawancara, pemeriksaan fisik dan laboratorium, serta kuesioner.
Dokter dan ahli kesehatan mental juga dapat mewawancarai atau meminta informasi dari orang-orang terdekat penderita, seperti keluarga, teman, atau rekan kerja.
Informasi yang telah didapatkan kemudian dianalisis oleh dokter dan ahli kesehatan mental. Dokter dan ahli kesehatan mental akan melakukan pengecekan dengan Diagnostic and Statistical Manual edisi kelima (DSM-5).
DSM-5 merupakan panduan yang digunakan dokter dan ahli kesehatan mental untuk mendiagnosis suatu penyakit psikologis tertentu.
Setelah semua informasi telah dianalisis dan ditinjau ulang, maka dokter dan ahli kesehatan mental akan membuat suatu diagnosis tertentu. Penderita bisa saja mendapatkan lebih dari satu diagnosis.
Dalam hal ini, penderita bisa jadi mengalami lebih dari satu penyakit psikologis. Beberapa diagnosis yang dapat diberikan, misalnya gangguan bipolar, kleptomania, dan sebagainya.
Baca Juga
Selain untuk mengetahui apakah seseorang mengalami penyakit psikologis tertentu secara pasti, tujuan diagnosis adalah untuk mengetahui penanganan apa yang tepat untuk diberikan kepada penderita.
Diagnosis dari penyakit psikologis dapat memberikan harapan dan kelegaan bahwa apa yang dialami penderita memiliki solusi serta penanganannya.
Oleh karenanya, Anda atau orang-orang terdekat Anda tidak perlu khawatir dan takut untuk berkonsultasi kepada dokter dan ahli kesehatan mental. Diagnosis tidak bertujuan untuk memberikan label tetapi untuk memberikan harapan dan penanganan yang tepat.
Tolak ukur apakah suatu perilaku dapat dianggap sebagai suatu penyakit psikologis adalah jika perilaku tersebut mengganggu fungsi kognisi (proses memahami pengetahuan), pengelolaan emosi, ataupun perilaku individu secara psikologis, biologis, dan tahap perkembangan individu.
Dengan kata lain, penyakit psikologis atau perilaku “tidak normal” diindikasikan dengan adanya gangguan yang dirasakan oleh penderita.
Selain itu, penderita juga pernah mengalami gangguan dalam aspek-aspek kehidupannya yang membuatnya tidak dapat berfungsi dengan baik. Contoh aspek kehidupan yang mungkin terganggu adalah pekerjaan, kehidupan sosial, dan sebagainya.
Oleh karenanya, suatu perilaku yang berbeda dengan norma sosial belum tentu merupakan penyakit psikologis, kecuali perilaku tersebut menimbulkan gangguan pada penderita.
Diagnosis penyakit psikologis atau gangguan psikologis memang penting untuk dilakukan, tetapi terdapat beberapa risiko yang dapat terjadi karena diagnosis dari suatu penyakit psikologis, yaitu:
Rumitnya proses diagnosis suatu penyakit psikologis memperlihatkan pentingnya untuk berkonsultasi dengan dokter dan ahli kesehatan mental untuk mengetahui apakah seseorang memiliki penyakit psikologis tertentu.
Diagnosis yang tepat dapat membuahkan penanganan yang tepat pula. Karenanya, segera berkonsultasi dengan dokter dan ahli kesehatan mental jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala dari penyakit psikologis tertentu.
Advertisement
Ditulis oleh Anita Djie
Referensi
Artikel Terkait
Dampak overthinking tidak baik bagi kesehatan. Kebiasaan ini dapat memicu stres, kesulitan tidur, perubahan nafsu makan, hingga masalah kesehatan mental.
15 Mei 2023
Mental breakdown adalah kondisi stres berat yang membuat seseorang kesulitan menjalankan aktivitas seperti biasa. Orang yang mengalami kondisi ini akan sulit bekerja serta mengubah pola makan maupun pola tidurnya secara drastis.
7 Apr 2023
Menjadi seorang pemalu tak selamanya buruk. Sifat ini dapat memberi sejumlah keuntungan, mulai dari berpikir sebelum berbuat, fokus dalam bekerja, menjadi sahabat yang baik, hingga mempunyai kreativitas tinggi.
20 Sep 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved