Perbedaan diabetes melitus (DM) tipe 1 dan 2 perlu Anda ketahui untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Dari penyebab, diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun. Sementara itu, diabetes tipe 2 adalah penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor.
3.79
(28)
21 Apr 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Perbedaan DM tipe 1 dan 2 cukup mencolok, mulai penyebab, gejala, hingga cara perawatan
Table of Content
Perbedaan diabetes tipe 1 dan 2 sebenarnya cukup mencolok. Meskipun, keduanya sama-sama bisa mengakibatkan naiknya kadar gula di dalam darah.
Advertisement
Selama ini, diabetes melitus (DM) identik sebagai penyakit orang tua yang berkaitan dengan pola makan, berat badan berlebih, dan munculnya luka di kaki.
Anggapan tersebut tidaklah salah. Namun, tahukah Anda jika diabetes dengan ciri di atas adalah diabetes tipe 2? Tidak semua tipe diabetes memiliki ciri dan gejala seperti itu.
Pada diabetes tipe 1, justru sebagian besar penderitanya masih berusia anak-anak dan memiliki berat badan normal. Simak penjelasan lengkap mengenai perbedaannya di sini.
Mengutip The British Diabetic Association, memaparkan perbedaan utama diabetes tipe 1 dan 2.
Diabetes tipe 1 adalah kondisi genetik yang sering muncul sejak bayi baru lahir. Sedangkan diabetes tipe 2 berkaitan dengan gaya hidup dan berkembang seiring berjalannya waktu.
Diabetes tipe 1 disebut sebagai penyakit autoimun, karena penyebabnya adalah kerusakan pankreas, akibat serangan dari antibodi yang ada di tubuh. Kerusakan tersebut membuat pankreas tidak mampu menghasilkan insulin.
Insulin adalah hormon yang sangat penting untuk mengatur kadar gula darah di tubuh. Tanpa insulin, gula yang masuk ke tubuh tidak dapat diolah, sehingga menumpuk di dalam darah, dan menyebabkan kenaikan kadar gula darah.
Gejala diabetes tipe 1 umumnya mulai muncul pada usia anak-anak, meski bisa juga terjadi di usia dewasa. Penyakit ini bisa muncul dan bertambah parah secara tiba-tiba.
Beberapa hal yang bisa menjadi faktor risiko munculnya diabetes tipe 1 antara lain:
Berbeda dengan diabetes tipe 1, pada diabetes tipe 2, pankreas masih dapat memproduksi insulin. Hanya saja, sel di tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik.
Hal ini membuat pankreas lama-kelamaan tidak lagi memproduksi cukup insulin.
Kurangnya kadar insulin membuat tubuh tidak dapat mengolah gula secara maksimal. Akibatnya, sisa gula yang tidak diolah tadi, menumpuk di aliran darah.
Diabetes tipe 2 umumnya tidak terjadi secara tiba-tiba. Butuh waktu yang lama hingga gejala dapat muncul.
Beberapa kondisi yang bisa memicu munculnya diabetes tipe 2, antara lain:
Anda juga bisa melihat perbedaan DM tipe 1 dan 2 melalui sisi gejala.
Pada diabetes tipe 1, gejala pertama dapat muncul secara tiba-tiba saat kadar gula darah tinggi.
Sementara itu, pada diabetes tipe 2, gejala muncul secara perlahan dalam waktu lama, sehingga penderitanya kerap tidak menyadari kondisi ini.
Jika gula darah tidak terkontrol, kedua tipe diabetes ini bisa menimbulkan gejala yang hampir sama, yaitu:
Penderita diabetes tipe 1 juga biasanya menjadi mudah marah dan mengalami perubahan suasana hati.
Sementara itu, penderita diabetes tipe 2 juga dapat mengalami gangguan saraf yang ditandai dengan kebas dan kesemutan di tangan atau kaki.
Baca Juga
Perawatan untuk diabetes tipe 1 dan 2 pun cukup berbeda. Apalagi, diabetes tipe 1 bukanlah penyakit yang dapat dicegah. Sedangkan diabetes tipe 2 dapat dicegah, selama Anda menjalani pola hidup yang sehat.
Berikut ini perbedaan perawatan diabetes tipe 1 dan 2 yang perlu Anda ketahui.
Diabetes tipe 1 dapat dirawat melalui pemberian insulin melalui suntikan. Pemberian insulin dilakukan setiap hari, dengan dosis dan metode yang dapat berbeda, tergantung dari kondisi kesehatan.
Pemberian obat seperti pramlintide juga dapat dilakukan untuk membantu menjaga kadar gula darah.
Selain itu, penderita diabetes tipe 1 juga perlu mengubah gaya hidup agar lebih sehat, seperti:
Penderita diabetes tipe 1 memiliki harapan hidup yang tinggi, selama pola hidup sehat dijalankan secara konsisten dan pemberian insulin serta obat pun dilakukan secara teratur.
Diabetes tipe 2 bisa dikontrol selama Anda menjalani pola hidup yang sehat. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan olahraga yang teratur, sangat berpengaruh terhadap kadar gula darah.
Namun terkadang, mejalani pola hidup sehat belum cukup untuk merawat kondisi ini. Anda juga butuh obat, yang dapat membantu insulin di tubuh bekerja secara optimal.
Penderita diabetes tipe 2 juga harus rutin mengukur kadar gula darahny. Jika gula darah tidak juga turun, dokter dapat merekomendasikan suntikan insulin.
Penting bagi Anda mengetahui langkah perawatan diabetes tipe 1 dan 2 sangat memengaruhi langkah perawatannya, untuk memahami lebih jauh mengenai kondisi masing-masing tipe diabetes ini.
Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami gejala-gejala di atas.
Baca Juga
Kadar gula darah yang tinggi, alias hiperglikemia bisa menurunkan kemampuan sel beta ketika menghasilkan insulin.
Perlu dipahami, kondisi gula darah tinggi ini belum tentu menunjukan bahwa Anda mengidap penyakit diabetes. Namun, Anda lebih berisiko mengalami diabetes atau prediabetes.
Kadar gula darah yang tinggi bisa menyebabkan sel beta terus-menerus melepaskan insulin ke dalam aliran darah.
Sel beta yang bekerja terlalu kuat lama-kelamaan akan menjadi lelahan dan fungsi kerjanya bisa menurun hingga akhirnya menyebabkan kerusakan secara permanen.
Menurut studi yang berjudul Glucose Toxicity, toksisitas gula darah adalah kondisi yang dapat mengarah pada diabetes tipe 2. Alasannya, karena toksisitas glukosa bisa menyebabkan resistensi insulin yang menjadi faktor penyebab diabetes tipe 2.
Baca Juga
Mengatur pola makan sehat adalah salah satu faktor utama untuk menjaga kesehatan kadar gula darah.
Anda sebaiknya menghindari makanan tinggi gula tambahan dan karbohidrat olahan, karena berkontribusi pada fluktuasi gula darah. Ada pula makanan yang dapat mengontrol kadar gula darah, sekaligus meningkatkan kesehatan.
Berikut adalah beberapa makanan penurun gula darah yang baik dikonsumsi:
Senyawa sulforaphane merupakan jenis isothiocyanate yang memiliki sifat penurun gula darah.
Bahan kimia yang ada didalam brokoli ini diproduksi ketika brokoli dicincang atau dikunyah karena adanya reaksi antara senyawa glukosinolat yang disebut glukoraphanin dan enzim myrosinase.
Perlu diketahui, cara terbaik untuk meningkatkan ketersediaan sulforaphane dari brokoli adalah dengan menikmati brokoli dan kecambah brokoli secara mentah atau dikukus ringan.
Buah berwarna cerah yang mengandung serat dan antioksidan ini adalah pilihan tepat untuk pengaturan gula darah.
Faktanya, labu kuning diketahui telah lama digunakan sebagai obat diabetes tradisional di banyak negara seperti Meksiko dan Iran.
Selain mengandung serat dan antioksidan, labu juga memiliki kandungan yang kaya akan karbohidrat yang disebut polisakarida. Metode penyembuhan dengan ekstrak dan bubuk labu telah terbukti dapat menurunkan kadar gula darah secara signifikan baik pada penelitian pada manusia maupun pada hewan.
American Heart Association menjelaskan bahwa makan kacang bisa menjadi cara efektif untuk membantu mengatur kadar gula darah.
Sebuah studi pada 25 orang yang mengalami diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa mengonsumsi kacang dan almond sepanjang hari sebagai bagian dari diet rendah karbohidrat bisa mengurangi kadar gula darah puasa dan setelah makan.
Oyong atau okra adalah buah yang biasa digunakan seperti sayuran. Oyong layak dimasukkan ke dalam daftar salah satu penurun gula darah, karena kaya senyawa penurun gula darah.
Seperti polisakarida dan antioksidan flavonoid yang terdapat di dalamnya.
Di Turki, biji okra telah lama digunakan sebagai obat alami untuk mengobati diabetes karena manfaatnya yang efektif untuk menurunkan gula darah dalam tubuh.
Ingin mengetahui lebih banyak mengenai perbedaan diabetes tipe 1 dan 2? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Obat tetes mata di apotek yang terbaik untuk mengobati kondisi mata Anda memang berbeda-beda. Namun, tak perlu khawatir, ketahui cara memilih obat tetes mata sesuai kebutuhan Anda berikut ini.
Blefaritis adalah peradangan di kelopak mata yang umum terjadi karena kelenjar minyak tersumbat atau mengalami iritasi. Idealnya, kelopak melindungi mata dari cedera dan kotoran. Di bagian ujung kelopak, ada bulu mata dengan folikel rambut pendek yang mengandung kelenjar minyak. Inilah kelenjar yang rentan tersumbat.
Nyctophobia adalah fobia gelap yang membuat penderitanya merasa takut akan kegelapan. Kabar baiknya, nyctophobia bisa diatasi dengan terapi eksposur, terapi kognitif, hingga teknik relaksasi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Rahmita Dewi
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved