Perbedaan diabetes tipe 1 dan 2 yang paling utama adalah diabetes tipe 1 merupakan penyakit genetik yang tidak bisa dicegah, sedangkan diabetes tipe 2 bisa dicegah dan erat kaitannya dengan gaya hidup sehat. Diabetes tipe 1 termasuk penyakit autoimun, sedangkan diabetes tipe 2 terjadi karena pola hidup yang tidak sehat.
30 Mar 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Perbedaan diabetes tipe 1 dan 2 ada pada penyebab hingga cara mengobatinya
Table of Content
Perbedaan diabetes tipe 1 dan 2 sebenarnya cukup mencolok. Meskipun, keduanya sama-sama bisa mengakibatkan naiknya kadar gula di dalam darah.
Advertisement
Selama ini, diabetes melitus (DM) identik sebagai penyakit orang tua yang berkaitan dengan pola makan, berat badan berlebih, dan munculnya luka di kaki. Anggapan tersebut tidaklah salah. Namun, tahukah kamu jika diabetes dengan ciri di atas adalah diabetes tipe 2? Tidak semua tipe diabetes memiliki ciri dan gejala seperti itu.
Pada diabetes tipe 1, justru sebagian besar penderitanya masih berusia anak-anak dan memiliki berat badan normal. Simak penjelasan lengkap mengenai perbedaannya di sini.
Mengutip The British Diabetic Association, perbedaan utama antara diabetes tipe 1 dan tipe 2 adalah diabetes tipe 1 merupakan kondisi genetik yang sering muncul di masa kanak-kanak, sedangkan diabetes tipe 2 lebih erat kaitannya dengan gaya hidup dan dan dapat berkembang seiring waktu.
Lebih lanjut, berikut adalah perbedaan diabetes melitus tipe 1 dan 2 yang perlu kamu pahami:
Secara umum penyebab diabetes adalah gangguan pada kerja hormon insulin di tubuh. Namun, gangguan tersebut terjadi dengan cara yang berbeda pada diabetes tipe 1 maupun tipe 2.
Penyebab diabetes tipe 1 adalah kerusakan pada sel beta di pankreas akibat serangan dari antibodi yang ada di tubuh, sehingga penyakit ini masuk sebagai salah satu gangguan autoimun.
Dalam kondisi normal, antibodi akan membantu melindungi tubuh dengan menyerang patogen seperti bakteri atau virus. Pada pengidap autoimun, antibodi justru menyerang sel-sel sehat di tubuh atau dalam kasus diabetes tipe 1, antibodi justru menyerang sel pankreas.
Kerusakan tersebut membuat pankreas tidak mampu menghasilkan insulin.
Insulin adalah hormon yang sangat penting untuk mengatur kadar gula darah di tubuh. Tanpa insulin, gula yang masuk ke tubuh tidak dapat diolah menjadi energi, sehingga menumpuk di dalam darah, dan menyebabkan kenaikan kadar gula darah.
Berbeda dengan diabetes tipe 1, pada diabetes tipe 2, pankreas masih dapat memproduksi insulin. Hanya saja, sel di tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik, sehingga bisa dibilang penyebab diabetes tipe 2 adalah resistensi insulin.
Hal ini membuat pankreas lama-kelamaan tidak lagi memproduksi cukup insulin.
Kurangnya kadar insulin membuat tubuh tidak dapat mengolah gula secara maksimal. Akibatnya, sisa gula yang tidak diolah tadi menumpuk di aliran darah.
Diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 memiliki gejala yang sama. Perbedaannya terletak pada waktu atau frekuensi gejala tersebut muncul.
Gejala diabetes tipe 1 umumnya mulai muncul pada usia anak-anak, meski bisa juga terjadi di usia dewasa. Penyakit ini bisa muncul dan bertambah parah secara tiba-tiba.
Sedangkan gejala diabetes tipe 2 umumnya tidak terjadi secara tiba-tiba. Butuh waktu yang cukup lama hingga gejala dapat muncul. Hal inilah yang membuat gejala diabetes tipe 2 umumnya sulit untuk dideteksi lebih awal.
Berikut adalah gejala diabetes melitus tipe 1 dan 2:
Ada beberapa perbedaan faktor risiko diabetes tipe 1 dan 2.
Beberapa hal yang bisa menjadi faktor risiko munculnya diabetes tipe 1 antara lain:
Berbeda dengan penyakit diabetes tipe 1, faktor risiko diabetes tipe 2 lebih berkaitan dengan gaya hidup. Beberapa kondisi yang bisa memicu munculnya diabetes tipe 2, antara lain:
Baca Juga: Mengenal 4 Jenis Diabetes yang Bisa Terjadi
Serangkaian tes untuk mendiagnosis diabetes tipe 1 dan 2 umumnya sama saja. Perbedaan diagnosis terletak pada proses dan seberapa lama pemeriksaan dilakukan.
Umumnya, karena gejala diabetes tipe 1 biasanya muncul secara tiba-tiba, saat kamu mencurigai adanya ciri-ciri terkena penyakit gula, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter mungkin akan lebih mudah mendiagnosis diabetes tipe 1 setelah melakukan serangkaian tes darah.
Sedangkan diabetes tipe 2 gejalanya berkembang lebih lama, bahkan bisa tidak menunjukkan gejala di tahap awal. Jika hasil tes menunjukkan kadar gula darah tinggi, hal itu bisa berarti kamu didiagnosis diabetes atau prediabetes.
Prediabetes adalah kondisi di mana seseorang mengalami peningkatan kadar glukosa darah tetapi belum memenuhi tingkat yang diperlukan untuk diagnosis diabetes tipe 2. Sehingga, pemeriksaan mungkin akan dilakukan lebih rutin untuk memastikan kadar glukosa pasien sehat atau tidak.
Serangkaian tes yang mungkin dilakukan untuk mendiagnosis diabetes tipe 1 dan 2 adalah:
Perbedaan diagnosis lainnya adalah serangkaian tes yang dilakukan pada diabetes tipe 1 dan 2 belum tentu sama. Beberapa tes di atas mungkin berguna untuk tes diabetes tipe 1, namun tidak untuk tipe 2.
Selanjutnya melalui serangkaian tes ini, dokter nanti akan melihat hasilnya apakah menunjukkan pasien terkena diabetes atau pradiabetes.
Diabetes tidak bisa disembuhkan. Meski begitu, rangkaian pengobatan bisa dilakukan untuk mengontrol agar kadar gula darah bisa mendekati normal dan gejalanya tidak semakin memburuk.
Perawatan untuk jenis diabetes tipe 1 dan 2 memiliki perbedaan, berikut penjelasannya:
Diabetes tipe 1 dapat dirawat melalui pemberian insulin melalui suntikan. Pemberian insulin dilakukan setiap hari, dengan dosis dan metode yang dapat berbeda, tergantung dari kondisi kesehatan.
Pemberian obat seperti pramlintide juga dapat dilakukan untuk membantu menjaga kadar gula darah. Selain itu, penderita diabetes tipe 1 juga perlu mengubah gaya hidup agar lebih sehat, seperti:
Penderita diabetes tipe 1 memiliki harapan hidup yang tinggi, selama pola hidup sehat dijalankan secara konsisten dan pemberian insulin serta obat pun dilakukan secara teratur.
Pengobatan diabetes tipe 2 bisa dilakukan dengan konsumsi obat-obatan dan menjalani pola hidup sehat. Obat yang biasa diresepkan untuk mengobati diabetes tipe 2 salah satunya metformin.
Kadar gula darah pada pengidap jenis diabetes ini juga bisa dikontrol dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan olahraga teratur.
Pada kondisi yang parah, dokter biasanya akan meresepkan suntikan insulin.
Diabetes tipe 1 tidak bisa dicegah. Sementara risiko terkena diabetes tipe 2 bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti:
Tidak terdapat perbedaan mencolok soal pola makan diabetes tipe 1 dan 2. Intinya, kamu perlu mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan menghindari makanan tidak sehat.
Namun, setiap orang bisa saja memiliki pantangan diabetes yang berbeda-beda. Karena itu, kamu tetap perlu berkonsultasi dengan dokter terkait pola makan sehat sehari-hari.
Jika kamu harus rutin menyuntikkan insulin, maka harus diperhatikan juga jam makan dan jenis makanan yang dikonsumsi. Misalnya, karbohidrat tertentu seperti contohnya kue kering manis dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat dengan cepat, maka kamu perlu mengatasinya dengan menyuntikkan insulin. Namun, kamu harus mengetahui berapa dosis insulin yang harus diberikan. Konsultasikanlah hal ini dengan dokter.
Baik pada diabetes tipe 1 maupun tipe 2, sebaiknya memperhatikan hal-hal di bawah untuk menentukan pola makan:
Baca Juga: Mengulik Perbedaan Diabetes Melitus dan Diabetes Insipidus
Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar diabetes tipe 1 dan 2, kamu bisa berkonsultasi langsung dengan dokter. Kamu bisa mencoba berkonsultasi online dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Jumlah kasus kematian Covid-19 varian Omicron bertambah jadi 5 orang. Selain karena penyakit komorbid, sebagian besar di antara pasien meninggal juga belum vaksin lengkap.
Tidak sengaja tergigit adalah penyebab sariawan paling umum, selain masalah kesehatan tertentu. Cara cepat menyembuhkannya bisa dengan obat oles.
Diagnosis banding biasanya dilakukan dokter apabila gejala suatu penyakit terlalu umum atau mirip dengan penyakit lain. Dengan diagnosis banding, dokter akan mengecek kemungkinan gangguan yang terjadi pada tubuh Anda.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved