logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Apakah Diabetes Penyakit Keturunan?

open-summary

Banyak orang yang bertanya-tanya mengenai apakah diabetes penyakit keturunan atau tidak. Perlu diwaspadai bahwa seseorang berisiko tinggi terkena penyakit ini apabila orangtua dan saudara laki-laki atau perempuannya juga menderita kondisi serupa.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

13 Jul 2023

Apakah diabetes penyakit keturunan?

Pertanyaan terkait apakah diabetes penyakit keturunan kerap terdengar di telinga kita.

Table of Content

  • Apakah diabetes penyakit keturunan?
  • Jenis diabetes yang termasuk penyakit keturunan
  • Faktor risiko diabetes tipe selain keturunan
  • Cara mencegah diabetes keturunan
  • Catatan dari SehatQ

Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara efektif. Pertanyaan terkait apakah diabetes penyakit keturunan atau tidak sering pun terdengar di telinga kita. Lantas, bagaimanakah kebenarannya?

Advertisement

Apakah diabetes penyakit keturunan?

Jika kamu memiliki ibu, ayah, dan saudara perempuan atau laki-laki dengan diabetes, kemungkinan besar kamu juga bisa menderita penyakit yang sama. Selain itu, kamu berisiko mengidap pradiabetes. 

Berikut beberapa penjelasan mengenai persentase atau kemungkinan diabetes sebagai penyakit keturunan:

  • Jika sang ibu mengidap diabetes, risiko anaknya akan lebih besar
  • Jika kedua orangtua menderita diabetes, risiko sang anak akan bertambah menjadi 50%
  • Apabila mempunyai saudara kembar dengan diabetes, risiko saudara kembar satunya dapat mencapai 75%

Jenis diabetes yang termasuk penyakit keturunan

Diabetes yang bisa menurun adalah diabetes tipe 1 dan 2. Berikut penjelasan mengenai faktor keturunan yang bisa membuat penyakit kencing manis diwariskan dalam keluarga: 

1. Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 termasuk penyakit keturunan karena anak yang lahir dari orangtua dengan penyakit ini berisiko lebih besar untuk terkena gangguan yang sama. 

Berikut penjelasan risiko diabetes ini:

  • Anak yang lahir dari ayah pengidap diabetes tipe 1: Risikonya sekitar 1 banding 17  
  • Anak yang lahir dari ibu usia di bawah 25 tahun dengan diabetes tipe 1: Risikonya1 banding 25
  • Anak yang lahir dari ibu berusia 25 tahun ke atas yang mengidap diabetes tipe 1: Risikonya 1 banding 100 
  • Anak dari kedua orangtua yang menderita diabetes tipe 1: Risikonya antara 1 banding 10 dan 1 banding 4

2. Diabetes tipe 2

Dibandingkan tipe 1, diabetes tipe 2 lebih erat kaitannya dengan riwayat penyakit dan garis keturunan anggota keluarga. Beberapa studi pada anak kembar juga menunjukkan bahwa genetik memainkan peran penting dalam perkembangan jenis diabetes ini. 

Penyakit ini uga bisa berkembang dari ibu yang menderita diabetes saat hamil (diabetes gestasional). Di kemudian hari, bayinya lebih berisiko untuk terkena diabetes tipe 2 maupun obesitas. 

Meski begitu, tak hanya riwayat keluarga yang bisa mempengaruhi diabetes sebagai penyakit keturunan. Ada pula sederet beberapa hal yang bisa meningkatkan risikonya.

Faktor risiko diabetes tipe selain keturunan

Selain faktor keturunan, berikut sejumlah faktor risiko diabetes (khususnya diabetes tipe 2) yang sebaiknya diwaspadai:

  • Mengidap pradiabetes
  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
  • Berusia 45 tahun atau lebih
  • Kurang aktif secara fisik atau jarang berolahraga
  • Pernah menderita diabetes gestasional atau melahirkan anak dengan berat badan lebih dari 4 kg
  • Menderita perlemakan hati non-alkohol

Kamu bisa mencegah atau memperlambat perkembangan diabetes keturunan dengan melakukan gaya hidup sehat, sekalipun kamu memiliki riwayat keluarga yang menderita kondisi medis ini. 

Cara mencegah diabetes keturunan

Jika diabetes penyakit keturunan dalam keluargamu, berikut langkah mencegah atau memperlambat perkembangan diabetes yang bisa kamu coba: 

1. Mencegah diabetes gestasional

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ibu yang mengidap diabetes gestasional dapat menurunkan kondisi diabetes pada janin. Jadi kamu perlu mencegah penyakit ini.

Kamu bisa menerapkan beberapa langkah pencegahan diabetes gestasional di bawah ini:

  • Konsumsi makanan sehat, seperti makanan yang kaya serat, rendah lemak serta rendah kalori
  • Olahraga sebelum dan selama kehamilan
  • Jaga berat badan agar berada pada batas ideal sebelum hamil
  • Pertahankan berat badan yang sehat dan sesuai anjuran dokter selama kehamilan

2. Menyusui bayi

Bayi yang mendapatkan air susu ibu (ASI) memiliki risiko diabetes tipe 1 yang lebih rendah. Demikian pula dengan risiko obesitas di kemudian hari. Seperti yang diketahui, obesitas adalah salah satu faktor risiko dari diabetes tipe 2. 

Sedangkan untuk sang ibu, menyusui dapat menurunkan risiko diabetes tipe, 2, tekanan darah tinggi, kanker payudara, kanker ovarium, osteoporosis, serta arthritis. 

3. Mengurangi asupan gula

Beberapa hasil studi menunjukkan hubungan antara konsumsi gula berlebih dengan risiko diabetes tipe 2. Para ahli meyakini bahwa minuman atau makanan tinggi gula dapat meningkatkan risiko penyakit ini.

American Heart Association merekomendasikan pengidap diabetes untuk membatasi asupan gula hingga 6% dari total kalori per hari, atau setara dengan 7,5 sendok teh gula pada orang dengan kebutuhan 2.000 kalori per hari.

4. Berolahraga teratur

Beraktivitas fisik secara rutin merupakan salah satu cara mencegah diabetes yang diturunkan dari orangtua. Hasil studi menyebutkan bahwa berolahraga seperti jalan cepat selama 30 menit setiap hari, dapat mengurangi risiko berkembangnya diabetes tipe 2 sebesar 30%.

Selain jalan kaki, kamu dapat melakukan jenis aktivitas fisik lain sepertilatihan kekuatan tubuh, joging, bersepeda, hingga olahraga aerobik. Ketika sudah terbiasa, kamu bisa mencoba olahraga dengan intensitas tinggi, seperti push up atau squat jump.

5. Menjaga berat badan

Berat badan berlebih atau obesitas termasuk faktor risiko diabetes tipe 2. Bahkan, kondisi ini dapat meningkatkan risikonya hingga 20-40 kali lipat daripada orang dengan berat badan yang sehat.

Oleh sebab itu, apabila memiliki kelebihan berat badan, kamu sebaiknya menurunkannya secara bertahap hingga mencapai batas ideal. Dengan mengikis berat badan sebesar  7-10 persen saja, sudah dapat mengurangi peluang terkena diabetes tipe 2.

6. Berhenti merokok

Perokok lebih berisiko untuk terkena diabetes sebesar 50% atau lebih jika dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Ini berarti, perokok berat tentu memiliki risiko diabetes yang lebih tinggi lagi.

Tak hanya diabetes, berhenti merokok dapat mengurangi risiko dari berbagai gangguan kesehatan. Mulai dari penyakit jantung, masalah pernapasan, hingga kanker.

Catatan dari SehatQ

Terlepas dari apakah diabetes penyakit keturunan atau tidak, kamu perlu menerapkan pola hidup sehat agar secara teratur tubuh terhindar dari berbagai penyakit. 

Jika memang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes, ada baiknya kamu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui cara mencegah sekaligus memperlambat perkembangan penyakit ini. 

Advertisement

diabetesdiabetes melitus tipe 1diabetes melitus tipe 2

Ditulis oleh Fadli Adzani

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved