Banyak orang yang bertanya-tanya mengenai apakah diabetes penyakit keturunan atau tidak. Perlu diwaspadai bahwa seseorang berisiko tinggi terkena penyakit ini apabila orangtua dan saudara laki-laki atau perempuannya juga menderita kondisi serupa.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
13 Jul 2023
Pertanyaan terkait apakah diabetes penyakit keturunan kerap terdengar di telinga kita.
Table of Content
Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara efektif. Pertanyaan terkait apakah diabetes penyakit keturunan atau tidak sering pun terdengar di telinga kita. Lantas, bagaimanakah kebenarannya?
Advertisement
Jika kamu memiliki ibu, ayah, dan saudara perempuan atau laki-laki dengan diabetes, kemungkinan besar kamu juga bisa menderita penyakit yang sama. Selain itu, kamu berisiko mengidap pradiabetes.
Berikut beberapa penjelasan mengenai persentase atau kemungkinan diabetes sebagai penyakit keturunan:
Diabetes yang bisa menurun adalah diabetes tipe 1 dan 2. Berikut penjelasan mengenai faktor keturunan yang bisa membuat penyakit kencing manis diwariskan dalam keluarga:
Diabetes tipe 1 termasuk penyakit keturunan karena anak yang lahir dari orangtua dengan penyakit ini berisiko lebih besar untuk terkena gangguan yang sama.
Berikut penjelasan risiko diabetes ini:
Dibandingkan tipe 1, diabetes tipe 2 lebih erat kaitannya dengan riwayat penyakit dan garis keturunan anggota keluarga. Beberapa studi pada anak kembar juga menunjukkan bahwa genetik memainkan peran penting dalam perkembangan jenis diabetes ini.
Penyakit ini uga bisa berkembang dari ibu yang menderita diabetes saat hamil (diabetes gestasional). Di kemudian hari, bayinya lebih berisiko untuk terkena diabetes tipe 2 maupun obesitas.
Meski begitu, tak hanya riwayat keluarga yang bisa mempengaruhi diabetes sebagai penyakit keturunan. Ada pula sederet beberapa hal yang bisa meningkatkan risikonya.
Selain faktor keturunan, berikut sejumlah faktor risiko diabetes (khususnya diabetes tipe 2) yang sebaiknya diwaspadai:
Kamu bisa mencegah atau memperlambat perkembangan diabetes keturunan dengan melakukan gaya hidup sehat, sekalipun kamu memiliki riwayat keluarga yang menderita kondisi medis ini.
Jika diabetes penyakit keturunan dalam keluargamu, berikut langkah mencegah atau memperlambat perkembangan diabetes yang bisa kamu coba:
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ibu yang mengidap diabetes gestasional dapat menurunkan kondisi diabetes pada janin. Jadi kamu perlu mencegah penyakit ini.
Kamu bisa menerapkan beberapa langkah pencegahan diabetes gestasional di bawah ini:
Bayi yang mendapatkan air susu ibu (ASI) memiliki risiko diabetes tipe 1 yang lebih rendah. Demikian pula dengan risiko obesitas di kemudian hari. Seperti yang diketahui, obesitas adalah salah satu faktor risiko dari diabetes tipe 2.
Sedangkan untuk sang ibu, menyusui dapat menurunkan risiko diabetes tipe, 2, tekanan darah tinggi, kanker payudara, kanker ovarium, osteoporosis, serta arthritis.
Beberapa hasil studi menunjukkan hubungan antara konsumsi gula berlebih dengan risiko diabetes tipe 2. Para ahli meyakini bahwa minuman atau makanan tinggi gula dapat meningkatkan risiko penyakit ini.
American Heart Association merekomendasikan pengidap diabetes untuk membatasi asupan gula hingga 6% dari total kalori per hari, atau setara dengan 7,5 sendok teh gula pada orang dengan kebutuhan 2.000 kalori per hari.
Beraktivitas fisik secara rutin merupakan salah satu cara mencegah diabetes yang diturunkan dari orangtua. Hasil studi menyebutkan bahwa berolahraga seperti jalan cepat selama 30 menit setiap hari, dapat mengurangi risiko berkembangnya diabetes tipe 2 sebesar 30%.
Selain jalan kaki, kamu dapat melakukan jenis aktivitas fisik lain sepertilatihan kekuatan tubuh, joging, bersepeda, hingga olahraga aerobik. Ketika sudah terbiasa, kamu bisa mencoba olahraga dengan intensitas tinggi, seperti push up atau squat jump.
Berat badan berlebih atau obesitas termasuk faktor risiko diabetes tipe 2. Bahkan, kondisi ini dapat meningkatkan risikonya hingga 20-40 kali lipat daripada orang dengan berat badan yang sehat.
Oleh sebab itu, apabila memiliki kelebihan berat badan, kamu sebaiknya menurunkannya secara bertahap hingga mencapai batas ideal. Dengan mengikis berat badan sebesar 7-10 persen saja, sudah dapat mengurangi peluang terkena diabetes tipe 2.
Perokok lebih berisiko untuk terkena diabetes sebesar 50% atau lebih jika dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Ini berarti, perokok berat tentu memiliki risiko diabetes yang lebih tinggi lagi.
Tak hanya diabetes, berhenti merokok dapat mengurangi risiko dari berbagai gangguan kesehatan. Mulai dari penyakit jantung, masalah pernapasan, hingga kanker.
Terlepas dari apakah diabetes penyakit keturunan atau tidak, kamu perlu menerapkan pola hidup sehat agar secara teratur tubuh terhindar dari berbagai penyakit.
Jika memang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes, ada baiknya kamu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui cara mencegah sekaligus memperlambat perkembangan penyakit ini.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Mengalami kaki atau tangan sering kesemutan bisa jadi pertanda penyakit serius, seperti diabetes, stroke, hingga penyakit autoimun. Kenali cara mengatasinya!
14 Sep 2023
Mangga punya rasa manis karena kandungan gulanya. Efek samping kebanyakan mangga bisa meningkatkan kadar gula darah.
27 Des 2021
Bahaya gula darah tinggi di atas 400 di antaranya adalah meningkatnya risiko penyakit jantung, stroke, kerusakan saraf, masalah kulit, hingga gagal ginjal.
30 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved