Diabetes kering adalah istilah untuk kondisi yang ditandai dengan luka yang lebih cepat sembuh dan mengering. Sementara diabetes basah mengacu pada luka yang tampak seperti borok dan sulit sembuh.
2023-03-18 01:13:54
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Diabetes kering adalah istilah untuk menggambarkan kondisi luka diabetes
Table of Content
Istilah diabetes kering dan basah cukup akrab di telinga orang Indonesia. Padahal, dalam dunia medis, istilah ini sebenarnya tidak pernah ada.
Advertisement
Lantas, apa sebenarnya diabetes kering atau dan basah? Berikut penjelasan lengkapnya.
Diabetes kering dan basah sebenarnya merujuk pada kondisi luka yang dialami penderita diabetes, serta kondisi tubuh penderita yang cenderung kurus.
Anggapan ini juga disetujui oleh dr. Karlina Lestari yang menjadi Medical Editor SehatQ.
Istilah diabetes kering atau penyakit gula kering, mungkin saja muncul saat menggambarkan luka luar yang dialami penderita diabetes. Luka diabetes kering biasanya lebih cepat sembuh dan mengering.
Sebenarnya, kondisi luka yang cepat sembuh dan mengering bisa saja terjadi pada sebagian penderita diabetes dengan kadar gula darah terkontrol dengan baik.
Misalnya, karena melakukan pengobatan diabetes secara teratur, dan rutin berkonsultasi ke dokter.
Sementara, apabila luka luar pada penderita diabetes sulit sembuh dan tampak seperti borok, kondisi ini kerap didefinisikan orang awam sebagai diabetes basah.
Jadi, diabetes kering dan diabetes basah sama-sama tidak ada dalam kamus dunia medis. Perbedaan diabetes kering dan basah ada pada kondisi luka luar yang dialami penderita diabetes (diabetesi).
Baca juga: 14 Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai
Hanya ada tiga jenis penyakit kencing manis yang diakui oleh para pakar di dunia kesehatan, yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional.
Meskipun sama-sama menandakan kadar gula darah yang tinggi, ada perbedaan dari ketiga jenis diabetes ini, yaitu:
Diabetes tipe 1 adalah bentuk diabetes yang umumnya disebabkan oleh kondisi autoimun. Biasanya, ini bisa diketahui sejak masih anak-anak atau remaja.
Diabetes tipe 1 terjadi karena sel-sel kekebalan tubuh keliru menyerang sel-sel penghasil insulin dalam pankreas yang dianggap sebagai benda asing. Akibatnya, jumlah insulin tidak cukup atau malah tidak ada sama sekali.
Berbeda dengan diabetes tipe 1, kelenjar pankreas pada orang dengan diabetes tipe 2, masih bisa memproduksi insulin. Namun, sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efisien dalam mengolah glukosa menjadi sumber energi.
Diabetes tipe 2 umumnya terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat. Memiliki obesitas jadi salah satu faktor yang membuat kamu lebih berisiko mengalami diabetes tipe 2.
Diabetes gestasional adalah kondisi meningkatnya kadar gula dalam darah selama masa kehamilan. Diabetes ini umumnya terjadi pada trimester kedua, tepatnya di minggu ke-24 dan ke-28 kehamilan.
Seorang wanita tidak harus mengalami penyakit diabetes sebelumnya untuk mengidap diabetes gestasional dan kondisi ini bisa saja hilang setelah melahirkan.
Namun, risiko untuk mengalami diabetes melitus di kemudian hari tetap bisa terjadi.
Baca juga: Tanda-Tanda Diabetes pada Kulit dan Cara Mencegahnya
Pada diabetesi, tubuh mengalami kesulitan dalam mengelola glukosa, sehingga menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat. Hal ini memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka.
Maka dari itu, luka pada penderita diabetes biasanya sembuh lebih lama dan berkembang dengan cepat. Kondisi ini pula yang membuat orang menyebutnya sebagai diabetes basah.
Berikut adalah beberapa faktor yang mengakibatkan luka diabetes sembuh lebih lama:
Baca juga: Diabetes pada Anak: Penyebab Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya
Penderita diabetes yang mengalami luka atau terjadi perubahan pada kulit harus segera berkonsultasi dengan dokter.
Diabetesi juga harus bisa merawat area tubuhnya dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur perawatan luka diabetes yang dianjurkan oleh dokter. Prinsip dari manajemen luka pada pengidap diabetes yaitu membuat dasar luka yang lembap namun tidak basah.
Tentunya, hal ini bertujuan agar luka diabetes yang terjadi termasuk “penyakit gula kering” yang bisa cepat sembuh.
Tak hanya menjaga keseimbangan kadar gula darah tetap normal, berikut ini beberapa cara merawat luka diabetes yang benar:
Baca juga: 10 Pantangan Diabetes yang Harus Dipatuhi
Berikut ini beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah terjadinya luka diabetes:
Mengontrol gula darah tetap normal adalah adalah cara terbaik mencegah luka diabetes.
Untuk melakukannya, pengidap diabetes perlu menjalani pengobatan medis secara teratur dan menjalani gaya hidup yang sehat.
Diabetes bisa merusak saraf, sehingga tidak jarang pengidap diabetes tidak merasa apapun ketika kaki mereka terluka. Karena itu, memeriksa area kulit setiap hari bisa jadi cara mencegah luka diabetes bertambah parah.
Bisul merupakan tanda awal luka diabetes. Ini biasanya terbentuk di mata kaki atau bawah jempol. Untuk itu, memeriksa area kaki setiap malam sangat penting untuk mencegah luka diabetes.
Merokok merusak pembuluh darah, mengurangi aliran darah, dan memperlambat penyembuhan. Ini bisa meningkatkan risiko luka diabetes semakin sulit sembuh hingga kemungkinan amputasi.
Selalu berjalan dengan alas kaki untuk mencegah cedera. Luka sedikit pada jari atau kaki meningkatkan peluang untuk luka yang lebih serius.
Menjaga kebersihan kulit termasuk area kaki juga bisa menjadi cara mencegah adanya kontaminasi bakteri penyebab infeksi maupun luka di kulit.
Selain menggunakan alas kaki yang nyaman, mencegah cedera atau luka di kaki juga bisa dengan cara selalu berhati-hati dalam memotong kuku. Pada kulit yang kering sebaiknya gunakan pelembap untuk mencegah luka atau iritasi.\
Baca Juga
Dengan mencermati penjelasan di atas, kamu diharap memahami bahwa jenis diabetes kering dan diabetes basah tidak ada dalam dunia medis. Istilah ini muncul karena merujuk pada perbedaan pada kondisi luka diabetes.
Penyakit gula kering mengacu pada jenis luka diabetes yang cenderung mudah sembuh dan mengering. Sementara diabetes basah mengacu pada luka yang sulit sembuh bahkan cenderung infeksi dan melebar seperti borok.
Jenis diabetes yang diakui oleh para praktisi medis hanyalah diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional. Gejala ketiganya hampir sama, yakni rasa haus yang ekstrem, mudah lapar, dan sering buang air kecil.
Jangan remehkan gejala-gejala diabetes tersebut dan pastikan kamu memeriksakan diri ke dokter. Dengan diagnosis dan penanganan yang tepat, diabetes bisa dikendalikan agar tak berujung pada komplikasi hingga amputasi.
Ingin mengetahui lebih banyak mengenai istilah diabetes kering dan basah? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Gejala diabetes pada pria bisa berbeda dari wanita. Sebab, tingginya kadar gula darah ternyata juga berpengaruh terhadap kerja organ vital. Simak penjelasannya berikut ini.
Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan risiko diabetes yang ditimbulkan, masyarakat mencari alternatif yang menyehatkan. Gula stevia adalah salah satunya.
Insulin basal adalah jenis insulin yang cara kerjanya menyerupai hormon insulin alami tubuh. Biasanya, punya sifat kerja jangka panjang.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved