Bayi bisa bicara di usia yang berbeda-beda. Ada yang mulai dari usia 6 bulan ada juga yang lebih lama. Namun sebenarnya, ia sudah mulai belajar sejak masih di dalam kandungan.
2023-03-28 03:17:33
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Umumnya, bayi bisa bicara sebelum usia 2 tahun
Table of Content
Bayi bisa bicara adalah bentuk tumbuh kembang anak yang dinantikan setiap orang tua. Ketika Anda bertanya “Umur berapa anak bisa bicara?”, bagi sebagian keluarga, keajaiban kecil ini sudah mulai terjadi sejak bayi berusia 6 bulan.
Advertisement
Namun, sebelum melontarkan pertanyaan “Umur berapa anak bisa bicara?”, rentang usia bayi bisa bicara sebenarnya cukup panjang. Sebagian anak ada yang tergolong cepat berbicara, sebagian lagi ada yang butuh waktu lebih lama.
Orangtua tidak perlu khawatir jika Si Kecil lebih lambat berbicara dibanding teman sebayanya. Sebab perkembangan setiap anak berbeda-beda.
Untuk mengetahui umur berapa anak bisa bicara, proses belajar agar bayi bisa bicara sebenarnya sudah dimulai jauh lebih awal dari perkiraan banyak orang tua. Saat bayi berusia 2-3 bulan, ia biasanya sudah mulai mengeluarkan suara-suara sedikit bernada. Lalu untuk mengetahui usia anak mulai di usia 4 bulan, bayi biasanya sudah mulai bisa mengeluarkan celotehan khas bayi.
Kata-kata pertama yang dikeluarkan saat bayi bisa bicara biasanya mengandung huruf “p”, “m”, dan “b”. Ketiga huruf tersebut paling mudah diucapkan karena bisa dihasilkan hanya dengan mengatupkan kedua bibir.
Lalu, pada usia 6-7 bulan, ini adalah permulaan pada usia anak mulai bicara. Sebab, bayi sudah mulai bisa menggunakan lidah dan bibir secara bersamaan untuk menghasilkan suara. Di usia ini, bayi bisa bicara dan menyebutkan papa dan mama, meski belum terlalu jelas.
Kata-kata yang keluar dari bayi bisa bicara seusia ini mungkin terdengar acak dan tidak bermakna. Namun, jika diperhatikan, anak sudah akan mulai belajar menggunakan nada seperti orang yang sedang bicara.
Misalnya, saat anak hanya mengucapkan kata “bababa”, tetapi di ujung kata, ia menaikkan sedikit nada suaranya. Ini menandakan, ia sedang belajar bertanya.
Anda juga sudah mulai bisa melihat ia diam sejenak setelah berbicara bahasa bayinya. Artinya, ia menunggu respons dari Anda karena anak sedang belajar bahwa komunikasi dilakukan dua arah.
Di usia-usia selanjutnya, setelah menunjukkan tanda bayi bisa bicara, ia akan mulai menyerap banyak kata yang didengar dari percakapan di sekitarnya. Lalu, pada usia 18 bulan-2 tahun, anak biasanya sudah bisa berbicara sambil merangkai 2-4 kata dalam satu kalimat. Lama-kelamaan ia akan belajar caranya menjelaskan hal-hal yang ia lihat, dengar, rasakan, pikirkan, dan inginkan.
Baca Juga
Sebagai cara merangsang anak bicara, orang tua bisa mulai mengajarkannya berbicara sejak dini. Sebab, meski saat bayi baru bisa mengucapkan sepatah dua patah kata, anak sudah bisa mengenali lebih dari 25 kata. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk merangsang bayi agar bisa berbicara antara lain:
Saat bayi belum bisa bicara, ia akan menggunakan gerakan untuk menyampaikan keinginannya. Misalnya, mengangkat tangan saat ingin digendong atau mendorong piring saat sudah kenyang.
Sebagai orang tua, Anda perlu menanggapi usaha komunikasi yang dilakukan anak tersebut. Saat Si Kecil mencoba berkomunikasi, lakukan kontak mata dengan anak dan tersenyumlah sambil merespons keinginannya. Ini akan menambah keinginan bayi untuk berkomunikasi dan belajar bicara.
Awal-awal bayi bisa bicara, ia mungkin hanya akan mengeluarkan celotehan “bahasa bayi” yang sulit dimengerti. Orang tua harus jadi pendengar yang baik dan membiarkan anak berbicara, agar proses komunikasi bisa terjadi.
Tersenyum dan bertepuk tangan saat bayi bisa mengeluarkan celotehan apapun merupakan cara yang baik untuk merangsang perkembangan bahasa anak. Sebab, ia akan belajar dampak dari ucapannya dari reaksi yang dikeluarkan orang sekitarnya.
Saat bayi mencoba untuk mengucapkan kata susu, tetapi ia menyebutnya dengan satu suku kata “su”, buatlah percakapan dengannya sambil mengucapkan kata yang benar, misalnya dengan bertanya balik “Adik mau susu?” atau “Iya, ini susu”.
Ketika Si Kecil mengeluarkan suara dan melakukan suatu gerakan yang menunjukkan ia menginginkan sesuatu, Anda bisa menunjuk benda yang dimaksud sambil mengajaknya ngobrol.
Misalnya, saat anak menunjuk bantal, jangan hanya langsung mengambilkan bantal untuknya. Tunjuk dulu bantal tersebut sambil berkata, “Kamu mau bantal? Enak, ya, main sama bantal? Soalnya, empuk.”
Saat memandikan atau menyuapi Si Kecil, Anda bisa sambil bercerita kepadanya mengenai kegiatan apa yang sedang Anda lakukan. Misalnya, sambil memandikannya Anda mengatakan “Ibu siram rambutnya pakai air dulu, ya.”
Membacakan cerita kepada anak bisa menambah kosakata anak. Sebab, cerita memberikan pengertian secara mudah mengenai merangkai kata menjadi suatu kalimat yang masuk akal. Selai itu, cerita juga mampu membuat anak belajar tentang alur cerita.
Saat usia bayi, ia akan senang mendengar suara Anda bercerita. Memasuki usia batita, anak akan menikmati gambar yang ada di buku cerita. Ketika beranjak balita ia mungkin sudah bisa menceritakan mengenai buku cerita yang selama ini Anda bacakan.
Penelitian yang terbit pada jurnal Frontiers in Psychology menemukan, membacakan buku cerita yang sama berulang kali membantu anak untuk mempelajari beragam kata. Metode ini mampu membuat ingatan kosakata pada anak pun menguat.
Baca Juga
Perkembangan kemampuan pada bayi bisa bicara berbeda-beda. Jadi, meski anak Anda berbicara lebih lambat dari teman sebayanya, belum tentu ada gangguan yang terjadi padanya.
Meski begitu, memang ada beberapa tanda yang menunjukkan gangguan bicara pada Si Kecil, seperti di bawah ini:
Tanda gangguan saat bayi berusia 6 bulan di antaranya adalah:
Sementara itu, pada usia 9 bulan, tanda gangguan yang terjadi bisa berupa Si Kecil tidak mengeluarkan celotehan “bahasa bayi”. Lalu, pada usia 12 bulan, ia belum bisa mengucapkan kata apapun termasuk papa dan mama.
Tanda gangguan pada rentang usia ini antara lain, apabila anak tidak menunjuk benda-benda di sekitarnya, tidak menyerap kata-kata baru, dan tidak bisa mengucapkan setidaknya 6 kata saat ia berusia 18 bulan. Di usia ini, anak juga bisa kehilangan kemampuan bicara yang sebelumnya sudah ia punya.
Apabila pada usia 24 bulan anak belum bisa menunjuk anggota tubuh dan mengikuti instruksi sederhana, maka bisa jadi ia mengalami gangguan bicara. Gangguan juga bisa ditandai dengan ketidakmampuannya meniru ucapan dan gerakan orang-orang di sekitarnya dan hanya bisa mengucapkan satu kata.
Memasuki usia 36 bulan, ciri gangguan bicara pada anak bisa berupa:
Keterlambatan bicara merupakan salah satu penyebab gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak terutama usia pra sekolah.
Sekitar 5-8% anak usia prasekolah mengalami keterlambatan bicara atau bahasa. Maka, orang tua perlu waspada jika tidak ada kata-kata yang berarti pada usia 16 bulan dan jika belum bisa merangkai kalimat yang terdiri dari minimal 2 kata yang dapat dimengerti pada usia 24 bulan.
Jika diperlukan, dokter akan menganjurkan anak untuk menjalani pemeriksaan tumbuh kembang dan terapi wicara. Dokter juga akan memeriksa kondisi anak secara keseluruhan untuk melihat faktor-faktor lain yang mungkin memengaruhi kemampuan berbicaranya.
Baca Juga
Bayi bisa bicara merupakan momen yang penting bagi tumbuh kembang anak. Dalam hal ini, ada kemajuan baru yang terlihat pada bayi.
Namun, agar anak bisa bicara, peran orang tua pun tak kalah penting. Sebab, Anda pun bisa melakukan beragam cara untuk merangsang kemampuan berbicara.
Jika bayi belum bisa bicara dan menunjukkan tanda-tanda keterlambatan bicara, konsultasi lebih lanjut ke dokter anak melalui chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penelitian terbaru telah menemukan titik terang terkait penyebab sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS). Ini penjelasan lengkapnya.
Ciri ASI berkualitas bagus dapat dilihat dari fisik air susu itu sendiri serta tumbuh kembang bayi. Jika ASI Anda tidak memenuhi tanda yang disebutkan, tingkatkan kualitasnya dengan cara ini.
Ikatan batin antara ibu dan bayi dapat membentuk pribadi anak yang ceria, mandiri, dan tangguh di masa depan. Bagaimana cara membangun bonding tersebut?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved