logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kulit & Kecantikan

Di Balik Kontroversi Bahaya Paraben bagi Kesehatan

open-summary

Para aktivis lingkungan menilai paraben dapat membahayakan kesehatan manusia, sedangkan penelitian yang berhubungan dengan klaim itu masih sangat minim.


close-summary

2023-03-29 23:49:15

| Asni Harismi

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Paraben adalah zat yang terkandung dalam produk kecantikan yang dianggap berbahaya

Berbagai jenis paraben yang terkandung dalam produk-produk sehari-hari

Table of Content

  • Bahaya paraben bagi kesehatan
  • Fakta di balik penggunaan paraben dalam produk kecantikan

Beberapa tahun belakangan, para aktivis lingkungan ramai-ramai mengampanyekan penggunaan kosmetik yang bebas paraben alias paraben free. Ada apa sebetulnya dengan paraben dan apa bahaya kandungan ini bagi manusia?

Advertisement

Paraben (akronim dari p-hydroxybenzoic acid esters) adalah zat kimia yang memiliki fungsi mirip sebagai pengawet sehingga kosmetik tersebut tidak cepat kadaluwarsa. Efek ini didapat karena paraben dapat membunuh mikroorganisme, seperti bakteri dan lumut, yang mungkin berkembang di produk tersebut.

Jenis paraben yang biasa digunakan pada kosmetik adalah methylparaben, polyparaben, buthylparaben, dan ethylparaben. Tidak jarang, beberapa produk kecantikan menggunakan lebih dari satu jenis paraben di dalam produk mereka tersebut.

Produk kecantikan yang biasanya mengandung paraben adalah make-up, krim cukur, sampo dan produk perawatan rambut lainnya, pelembap, serta deodoran. Kadang kala, produk ini juga mencantumkan nama lain dari paraben, yaitu 4-hydroxy methyl ester benzoic acid atau methyl 4-hydroxybenzoate.

Bahaya paraben bagi kesehatan

Menurut para aktivis lingkungan, paraben dapat terserap di dalam tubuh dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius bagi manusia. Beberapa bahaya paraben di mata para aktivis tersebut adalah:

  • Kanker payudara

Penyakit kronis yang sering digaungkan sebagai efek buruk dari paraben adalah kanker payudara. Hal ini dikuatkan oleh penelitian yang menyatakan bahwa memang ditemukan jejak paraben dalam payudara penderita kanker pada wanita tersebut.

Meskipun demikian, kandungan paraben dalam sel kanker payudara sangatlah sedikit. Dengan kata lain, belum bisa disimpulkan bahwa penggunaan produk yang mengandung paraben serta-merta dapat mengakibatkan terjadinya kanker payudara.

  • Mengganggu sistem reproduksi

Ketika masuk ke dalam tubuh, paraben memiliki fungsi seperti hormon estrogen sehingga dapat mengganggu kerja hormon tersebut di dalam tubuh. Akibatnya, Anda akan mengalami gangguan sistem reproduksi, gangguan fertilitas, hingga gangguan menstruasi.

Pada ibu hamil, paraben juga disebut-sebut dapat mengakibatkan munculnya berbagai komplikasi kehamilan. Komplikasi yang dimaksud adalah melahirkan secara prematur hingga janin dengan berat badan lahir yang rendah.

  • Iritasi kulit

Penggunaan paraben yang terus-menerus juga dipercaya akan menyebabkan kulit Anda menjadi lebih sensitif. Salah satu efek samping jangka pendek yang mungkin Anda rasakan adalah terjadinya iritasi kulit di area yang sering dioleskan kosmetik yang mengandung paraben.

Baca Juga

  • Solusi Praktis untuk Mengatasi Masalah Jerawat di Usia Dewasa
  • Langkah-langkah Merawat dan Memahami Jenis Kulit Anda
  • Ragam Manfaat Sabun Susu Kambing dan Kelebihannya Dibanding Sabun Biasa

Fakta di balik penggunaan paraben dalam produk kecantikan

Menimbang bahaya paraben tersebut, saat ini sudah banyak kosmetik yang mencantumkan label paraben free alias tidak mengandung paraben sama sekali. Pun, pengguna produk-produk kecantikan yang bebas paraben ini sudah memiliki pengikutnya sendiri, bahkan Anda mungkin adalah salah satunya.

Meskipun demikian, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) belum mengkategorikan paraben sebagai kandungan pada kosmetik yang harus dihindari. FDA pun menyatakan paraben belum terbukti menyebabkan munculnya berbagai masalah kesehatan pada manusia.

Di Indonesia sendiri, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memperbolehkan penggunaan paraben pada produk kecantikan. Namun, kandungannya tidak boleh lebih dari 0,4 persen untuk paraben tunggal dan 0,8 persen untuk paraben campuran.

Jika Anda mengalami iritasi setelah menggunakan kosmetik yang mengandung paraben, sebaiknya hentikan penggunaan untuk mencegah terjadinya kulit sensitif. Hal ini pun berlaku pada kosmetik yang paraben free, namun masih mengandung bahan pengawet lain, seperti alkohol, ammonium kuartener, golongan fenol, antioksidan BHA, Vitamin E, dan asam benzoat.

Untuk memastikan produk kosmetik Anda aman dari zat kimia berbahaya, pastikan Anda selalu mengecek komposisinya. Pastikan juga produk tersebut memiliki nomor registrasi BPOM. Anda pun dapat mengecek daftar produk yang aman digunakan melalui laman resmi BPOM.

Advertisement

perawatan kulitproduk kecantikan

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved