Pertumbuhan janin terhambat adalah salah satu penyebab kecacatan dan kematian pada bayi baru lahir. Kondisi ini merupakan kedua terbanyak setelah prematuritas.
12 Jun 2019
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
IUGR atau pertumbuhan janin terhambat dapat dideteksi dengan beberapa langkah tertentu
Table of Content
Intrauterine Growth Restriction (IUGR) atau pertumbuhan janin terhambat adalah salah satu penyebab kecacatan dan kematian pada bayi baru lahir, kedua terbanyak setelah prematuritas. Cara diagnosis IUGR bisa dilihat dari pertumbuhan janin di dalam yang kandungan tidak sesuai dengan usia kehamilan sehingga bayi lebih kecil dari seharusnya.
Advertisement
IUGR adalah kondisi di mana bayi mengalami pertumbuhan terhambat. Bayi cukup bulan yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram, risiko kematiannya meningkat 5-30 kali lebih besar ketimbang bayi yang lahir dengan berat badan rata-rata. Risiko kematian bayi yang lahir dengan IUGR atau berat badan kurang dari 1.500 gram bahkan mencapai 70-100 kali lebih besar.
IUGR dibagi menjadi dua tipe, yaitu IUGR simetris dan IUGR asimetris. IUGR simentris adalah kondisi di mana seluruh tubuh bayi lebih kecil secara proporsional.
Sedangkan IUGR asimetris biasanya menggambarkan bayi yang tumbuh dalam kondisi malnutrisi. Tubuh berusaha untuk memusatkan aliran darah ke organ vital, seperti otak dan jantung.
Bersamaan dengan itu, organ lain seperti hati, otot, dan lemak dikorbankan. Kepala bayi akan tampak berukuran normal, sedangkan ukuran perutnya lebih kecil karena bentuk hati yang kecil, lengan dan kaki tampak kurus akibat hilangnya massa otot, serta kulit tipis akibat hilangnya jaringan lemak.
Baca juga: Mengenal Pertumbuhan Janin Terhambat yang Perlu Diwaspadai Bumil
Diagnosis pertumbuhan janin terhambat hanya bisa dideteksi oleh dokter melalui hasil pemeriksaan kehamilan. Dokter akan melakukan tanya jawab seputar keluhan hamil, riwayat penyakit, hingga pola hidup sehat ibu hamil.
Sejumlah pemeriksaan yang dilakukan sebagai cara diagnosis IUGR adalah:
Cara diagnosis IUGR pada bayi yang pertama adalah menentukan usia kehamilan yang tepat. Penting bagi setiap wanita untuk mengetahui tanggal dari hari pertama haid terakhir (HPHT).
Usia kehamilan dapat diperkirakan melalui penghitungan menggunakan HPHT, terutama bagi wanita dengan siklus haid teratur.
Cara lainnya adalah dengan menggunakan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Idealnya, pemeriksaan USG untuk menentukan usia kehamilan dilakukan di usia kehamilan 8-13 minggu.
Jika pemeriksaan USG dilakukan di atas 20 minggu, faktor risiko kekeliruan dalam menentukan usia kehamilan mungkin terjadi dan bayi dengan IUGR tidak terdeteksi.
Langkah diagnosis pertumbuhan janin terhambat selanjutnya adalah memantau pertumbuhan bayi, apakah sesuai dengan usia kehamilan atau tidak. Dalam pemeriksaan antenatal ibu hamil, dilakukan pengukuran tinggi fundus uteri (TFU), yaitu jarak dari tulang pubis ke ujung perut ibu hamil.
Pengukuran ini menggambarkan secara kasar pertambahan besar perut ibu seiring dengan bertambah besarnya bayi. Hasil ukuran tubuhnya dibandingkan dengan panjang rata-rata TFU sesuai usia kehamilan. Setelah kehamilan 20 minggu, panjang TFU sesuai dengan minggu usia kehamilan.
Menurut ahli, bayi dapat diasumsikan mengalami IUGR jika hasil pengukuran kurang 3 cm dari normal, atau ukuran janin lebih kecil dari usia kandungan. Usia janin yang tidak sesuai dengan usia kehamilan atau TFU tidak bertambah bisa menjadi tanda adanya pertumbuhan janin yang terhambat.
Pertambahan berat badan ibu juga dapat dijadikan indikator. Diagnosis Intrauterine Growth Restriction (IUGR) dicurigai jika pertambahan berat badan ibu tidak cukup sesuai usia kehamilan, atau malah menurun.
USG adalah pemeriksaan utama untuk memantau pertumbuhan janin. Pengukuran yang digunakan adalah diameter kepala, lingkar kepala, lingkar perut, dan panjang tulang paha. Parameter yang paling baik menggambarkan IUGR adalah lingkar perut.
Pengukuran melalui USG harus dibandingkan dengan ukuran normal sesuai usia kehamilan. Oleh sebab itulah, penentuan usia kehamilan sangat penting.
Menurut ahli, jika usia kehamilan diragukan, pemeriksaan USG dapat dilakukan setiap 2-3 minggu dilakukan untuk memantau pertambahan pertumbuhan bayi. Volume cairan ketuban juga dapat menentukan terjadinya IUGR atau tidak.
Cairan ketuban yang berkurang dihubungkan dengan IUGR. Selain itu, cara diagnosis IUGR melalui air ketuban juga dilakukan dengan mengambil sampel cairan untuk selanjutnya dianalisis di laboratorium.
Baca juga: Tanda Gawat Janin, Ibu Hamil Harus Waspada
Deteksi awal IUGR dapat menurunkan risiko kecacatan dan kematian pada bayi baru lahir. Itulah mengapa penting bagi ibu hamil untuk rutin memeriksakan kandungannya.
Jika ingin berkonsultasi langsung dengan dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Hamil kembar adalah hal yang membahagiakan, tetapi berbeda dengan kehamilan tunggal. Kehamilan ini memiliki beberapa risiko seperti meningkatnya gejala morning sickness hingga risiko diabetes gestasional.
Minyak kelapa untuk ibu hamil memberi berbagai manfaat untuk mengatasi berbagai keluhan saat kehamilan.
Keputihan berwarna hijau saat hamil merupakan hal yang perlu diwaspadai karena dapat menunjukkan adanya infeksi menular seksual seperti gonorrhae dan trikomoniasis.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved