Ada empat langkah yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara saat hamil, yaitu mengenali perubahan pada payudara, pemeriksaan ultrasound, biopsi, dan mamografi. Kemoterapi dapat menjadi pilihan perawatan kanker payudara pada ibu hamil.
2023-03-29 19:50:24
Mamografi bisa menjadi salah satu cara deteksi dini kanker payudara pada ibu hamil.
Table of Content
Tanpa banyak disadari, kanker payudara merupakan salah satu kondisi keganasan yang dapat terjadi pada ibu hamil. Sekitar 1 dari 3.000 ibu hamil disebutkan berisiko terkena penyakit ini.
Advertisement
Kanker payudara yang terjadi selama masa kehamilan atau pada tahun pertama setelah proses kelahiran disebut dengan Pregnancy Associated Breast Cancer (PABC). Dengan deteksi dini serta perawatan yang tepat, kondisi ini dapat disembuhkan.
Meski begitu, penyesuaian perawatan yang harus dilakukan untuk menjamin keselamatan ibu dan bayi yang sedang dikandung, membuat proses ini menjadi lebih rumit. Karena itu, para ibu hamil perlu lebih waspada terhadap penyakit ini.
Baca Juga
Kanker payudara masih bisa terjadi saat hamil. Jika dibandingkan dengan jenis kanker lainnya, kanker payudara adalah jenis yang paling sering ditemui pada wanita hamil, menyusui, atau dalam tahun pertama setelah melahirkan.
Meskipun jarang terjadi, kasus penyebab kanker payudara ini salah satunya bisa disebabkan oleh adanya perubahan hormon. Ini karena sel kanker diketahui bisa tumbuh lebih cepat karena adanya perubahan hormon saat hamil.
Selama hamil, ciri-ciri kanker payudara akan lebih sulit dideteksi. Pasalnya, kehamilan juga bisa menyebabkan kondisi payudara Anda berubah dan gejalanya juga mungkin sama.
Selain itu, kanker payudara pada ibu hamil juga cukup sulit untuk terdeteksi karena perubahan fisik saat kehamilan dapat mengaburkan perubahan bentuk payudara yang terjadi karena kanker.
Misalnya, pembesaran payudara yang terjadi saat hamil, dapat mempersulit proses deteksi benjolan yang terbentuk akibat kanker payudara.
Benjolan pada payudara yang kerap menjadi tanda kanker, pada ibu hamil juga bisa saja merupakan ciri kehamilan yang normal, yakni karena adanya penyumbatan kelenjar susu.
Karena tanda kanker yang bisa sama dengan kehamilan atau menyusui inilah yang membuat Anda kesulitan mendeteksi adanya gejala kanker.
Baca juga: 6 Penyebab Puting Payudara Gatal dari Kehamilan hingga Kanker
Meskipun ciri-ciri kanker payudara saat hamil sulit diketahui, deteksi dini harus dilakukan sebelum penyakit bertambah parah.
Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara pada ibu hamil:
Kanker payudara pada wanita hamil umumnya ditandai oleh benjolan di payudara, tanpa tanpa rasa sakit, dan penebalan pada kulit di payudara. Pemeriksaan payudara secara menyeluruh untuk mendeteksi perubahan tersebut, dapat dilakukan oleh dokter.
Anda pun dapat memantau sendiri perubahan bentuk payudara selama kehamilan. Berikut cara pemeriksaan mandiri gejala kanker pada payudara yang bisa Anda ikuti:
Saat menyadari adanya perubahan pada payudara yang mencurigakan, Anda disarankan untuk segera memeriksakannya ke dokter.
Setelah benjolan maupun perubahan pada payudara terdeteksi, pemeriksaan selanjutnya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan ultrasound. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi benjolan tersebut sebagai kista, atau kondisi lainnya.
Untuk lebih memastikan diagnosis dari benjolan tersebut, pemeriksaan biopsi juga dapat dilakukan. Apabila benjolan terdeteksi berisi cairan, maka tim medis bisa mengambil sampel dengan jarum suntik, melalui prosedur fine needle aspiration.
Prosedur mamografi biasa digunakan untuk mendeteksi kanker payudara. Namun, apabila dilakukan pada wanita di bawah 40 tahun, sensitivitasnya akan berkurang karena kepadatan jaringan payudara yang masih baik.
Prosedur ini juga dapat memancarkan radiasi sehingga apabila dilakukan pada ibu hamil perlu langkah-langkah perlindungan tertentu agar janin aman dari paparan radiasi.
Baca juga: Penyebab Payudara Sakit Saat Hamil Beserta Cara Mengatasinya
Bagaimana jika selama kehamilan harus dioperasi karena kanker payudara? Dikutip dari BCRF, pada kanker payudara stadium awal, perawatan dengan prosedur operasi dinilai aman dilakukan pada ibu hamil di semua trimester. Sementara itu, perawatan dengan radiasi tidak disarankan untuk ibu hamil, karena berisiko menimbulkan gangguan pada janin.
Jenis operasi yang dilakukan dapat berupa pengangkatan jaringan benjolan di payudara (lumpectomy,) maupun pengangkatan seluruh jaringan payudara (mastectomy). Pada ibu hamil trimester pertama atau kedua, mastectomy merupakan pilihan utama. Sedangkan pada ibu hamil trimester ketiga, lumpectomy lebih disarankan.
Saat operasi, dokter juga akan memeriksa kelenjar-kelenjar lain yang memiliki kemungkinan akan menjadi tempat penyebaran kanker payudara. Apabila terdapat kelenjar yang berisiko menjadi tempat kanker payudara, dokter juga akan mengangkat kelenjar tersebut.
Apabila hamil saat sakit kanker payudara diperlukan kemoterapi, prosedur ini akan dilakukan setelah trimester pertama untuk mengurangi risiko pada bayi. Untuk kasus kanker stadium lanjut, perawatan operasi dan kemoterapi mungkin diperlukan sekaligus.
Baca Juga
Menghadapi kanker payudara saat masa kehamilan, tentu bukan hal yang mudah. Oleh karena itu, bagi Anda para ibu hamil, sebaiknya lebih waspada terhadap penyakit ini. Jangan sampai kondisi yang dapat dideteksi sejak dini malah terus berkembang menjadi keganasan.
Jika ingin berkonsultasi langsung dengan dokter seputar kanker payudara saat hamil, chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Efek samping kunyit dapat muncul apabila dikonsumsi terlalu banyak. Jadi, Anda sebaiknya lebih waspada. Apa saja efek samping kunyit untuk kesehatan?
Manfaat daun binahong bukan hanya untuk kesehatan namun juga untuk kecantikan. Namun yang perlu diingat, jangan berlebihan mengonsumsi daun binahong karena bisa menimbulkan efek samping, seperti pusing.
Nyeri pada payudara bisa disebabkan oleh perubahan hormon menjelang menstruasi, benturan, infeksi bakteri dan jamur, kista, hingga kanker payudara.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved