Seorang desainer grafis ditemukan meninggal di kamar kosnya. Keluarga menyebut jika korban sebelumnya sakit asam lambung, serta sering begadang dan minum kopi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
21 Jul 2023
Ilustrasi desainer grafis ditemukan meninggal di kamar kos
Table of Content
Seorang warga Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah bernama Adi Sucianto ditemukan meninggal di kamar kosnya di daerah Bantul, Yogyakarta. Keluarga menuturkan bahwa korban sebelumnya sempat mengeluhkan sakit asam lambung. Benarkah penyakit asam lambung bisa sebabkan kematian?
Advertisement
Jasad Adi Sucianto ditemukan warga dalam kondisi tengkurap di tempat tidur. Menurut pemeriksaan medis, badan dan wajah korban sudah kaku, serta dada lebam membiru. Tapi, tidak ada tanda-tanda kekerasan.
Sementara, berdasarkan keterangan keluarga, beberapa hari lalu Adi bercerita jika ia sakit asam lambung. Dengan profesinya sebagai desain grafis, Adi juga disebut sering begadang dan gemar minum kopi.
Penyakit asam lambung naik atau GERD memang kondisi yang tidak boleh disepelekan. Meski tidak menyebabkan kematian secara langsung, penyakit ini dapat memicu komplikasi kesehatan yang serius dan berpotensi mengancam jiwa.
Asam lambung yang naik ke tenggorokan atau mulut dapat terhirup ke dalam paru-paru. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya pneumonia aspirasi.
Pneumonia aspirasi adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh terhirupnya isi mulut atau lambung sehingga menimbulkan gejala berupa:
Tak hanya itu, penyakit asam lambung naik jika tidak diobati bisa memicu komplikasi lain, seperti sinusitis, asma, esofagitis (peradangan pada kerongkongan), penyempitan atau luka pada kerongkongan, hingga kanker kerongkongan.
Ada beberapa faktor yang dapat memicu naiknya asam lambung, tak terkecuali gaya hidup. Lantas, bagaimana dengan kebiasaan minum kopi dan begadang?
Kebiasaan begadang, entah karena pekerjaan, tugas akademik, atau sekadar bermain gawai, bisa membuat kita tidak tidak cukup tidur dan kelelahan. Hal ini kemudian dapat memicu asam lambung naik.
Pasalnya, katup sfingter di bagian bawah kerongkongan (LES) yang mencegah isi lambung mengalir kembali ke esofagus atau kerongkongan, tidak mampu berfungsi dengan baik.
Kurang tidur juga dapat memicu terbentuknya lebih banyak asam lambung, yang bisa mengiritasi LES. Hal ini memungkinkan asam lambung naik dan menyebabkan heartburn serta gejala GERD (seperti rasa asam di mulut, sulit menelan, batuk kronis, dan nyeri dada).
Selain itu, kurang tidur dapat menyebabkan peningkatan kepekaan terhadap asam lambung di kerongkongan. Peneliti dari Michigan Medicine menemukan bahwa saat kurang tidur, seseorang akan lebih mudah merasakan gejala GERD.
Di samping begadang, kebiasaan minum kopi dapat menyebabkan kenaikan asam lambung. Sebab, kandungan kafein di dalamnya bisa melemahkan LES sehingga membuat asam lambung naik ke kerongkongan.
Mengonsumsi kopi juga dipercaya dapat memperburuk gejala GERD. Namun, hanya ada sedikit bukti mengenai hal ini.
Walau begitu, untuk mencegah asam lambung naik, sebaiknya hentikan kebiasaan begadang dan kurangi atau hindari konsumsi minuman berkafein.
Tak hanya berhenti begadang dan konsumsi kafein, ada pula beberapa perubahan gaya hidup yang bisa dilakukan untuk membantu mengendalikan asam lambung. Berikut contohnya:
Jika gejala asam lambung naik tidak kunjung membaik, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Jangan sampai kondisi terus memburuk dan berakibat fatal di kemudian hari.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Karagenan adalah zat aditif pengental yang diekstraksi dari rumput laut merah. Karagenan merupakan pengental yang kontroversial dan dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan.
12 Nov 2020
Kementerian Kesehatan membuat kebijakan menyiagakan bed rumah sakit untuk mengantisipasi meningkatnya pasien gangguan pernapasan akibat buruknya kualitas udara.
21 Agt 2023
Leher seperti tercekik dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti reaksi alergi, asam lambung naik, kecemasan, atau radang amandel. Periksakan diri ke dokter spesialis THT untuk mendapat penanganan yang tepat.
13 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved