Gejala depresi postpartum pada pria yaitu menghabiskan banyak waktu dengan bekerja, mudah marah, hingga berperilaku kasar ke pasangan. Cara mengatasinya dengan terapi, konsumsi obat-obatan tertentu, atau kombinasi antara keduanya.
2023-03-23 19:27:26
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Suami yang mengalami depresi pospartum biasanya merasa frustasi dan putus asa
Table of Content
Depresi postpartum adalah depresi yang dialami wanita pasca persalinan. Kondisi ini membuat orang yang mengalaminya merasakan gejala depresi seperti cemas, kesulitan tidur, dan sering menangis setelah melahirkan.
Advertisement
Tidak hanya terjadi pada wanita, depresi postpartum ternyata juga bisa dialami oleh pria. Gejala depresi pascapersalinan pada pria umumnya hampir sama dengan wanita, tapi dalam beberapa kasus dapat bertahan lebih lama.
Sama seperti wanita, gejala depresi postpartum pada pria biasanya baru akan muncul 3 hingga 6 bulan pasca melahirkan. Namun, kondisi tersebut dapat berbeda pada masing-masing orang, bisa datang lebih cepat atau lebih lama.
Dibanding wanita, gejala depresi postpartum pada pria bisa berlangsung lebih lama. Gejalanya pun dapat lebih parah. Meskipun begitu, pria biasanya mengalihkan rasa depresi yang mereka rasakan ke tempat lain, misalnya pekerjaan.
Berikut ini beberapa gejala depresi postpartum pada pria:
Beragam faktor dapat menjadi penyebab depresi postpartum pada pria. Dengan memahami penyebabnya, Anda ke depannya bisa lebih waspada dan tahu bagaimana cara mencegah terjadinya kondisi serupa.
Sejumlah faktor yang berkontribusi, antara lain:
Tak hanya wanita, perubahan hormon juga bisa terjadi pada pria ketika pasangannya hamil atau setelah melahirkan. Usai bayi lahir, pria akan mengalami penurunan kadar hormon testosteron dan peningkatan jumlah hormon estrogen. Kondisi tersebut lah yang kemudian menjadi pemicu depresi pascapersalinan pada pria.
Kurang istirahat dapat menjadi penyebab berbagai masalah kesehatan, tak terkecuali depresi. Saat pria kurang istirahat, risiko mereka mengalami depresi postpartum akan meningkat, terlebih jika sebelumnya sudah dibuat stres dengan pekerjaan.
Depresi merupakan kondisi yang dapat memengaruhi orang di sekitar. Jika pasangan mereka menderita depresi, pria juga berpotensi mengalami kondisi yang sama. Maka dari itu, perawatan depresi sangat penting agar masalah kesehatan mental tersebut tidak menjalar ke orang lain.
Jika pria memiliki riwayat depresi sebelumnya, ia berisiko besar mengalami depresi postpartum setelah pasangannya melahirkan. Kondisi ini bisa terjadi ketika anggota keluarganya (ayah atau ibu) mempunyai riwayat depresi.
Depresi pascapersalinan pada pria dapat berdampak serius. Selain berdampak buruk bagi kesehatan mereka secara keseluruhan, hubungan dengan pasangan juga bisa terganggu. Risiko melakukan bunuh diri pun akan ikut meningkat. Maka dari itu, kondisi ini mendapat penanganan.
Beberapa cara mengatasi depresi postpartum pada pria, salah satunya dengan mengikuti terapi seperti terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi interpersonal (IPT). Konsumsi obat antidepresan juga bisa membantu meringankan gejala. Guna mendapat hasil yang maksimal, dokter mungkin akan mengombinasikan kedua jenis pengobatan tersebut.
Depresi postpartum pada pria merupakan kondisi yang dapat dicegah. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mengetahui apa saja upaya pencegahan yang bisa dilakukan daripada harus mengobatinya.
Sejumlah cara mencegah depresi postpartum pada pria adalah sebagai berikut:
Baca Juga
Depresi postpartum merupakan kondisi yang dapat menyerang siapa saja termasuk pria. Gejala depresi pascapersalinan pada pria seperti menghabiskan banyak waktu dengan bekerja, mudah marah, hingga berperilaku kasar ke pasangan.
Kondisi ini memerlukan penanganan serius karena bisa meningkatkan risiko bunuh diri. Cara mengatasi depresi postpartum dapat dilakukan dengan terapi, konsumsi obat-obatan tertentu, atau kombinasi antara keduanya.
Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Baby blues biasanya dirasakan oleh ibu setelah bayi lahir. Namun baby blues syndrome pada ayah juga biasa terjadi dan penyebabnya karena merasa tidak berguna.
Existential crisis adalah kondisi saat seseorang mempertanyakan keberadaan mereka dalam hidup. Kondisi ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental penderitanya apabila tidak ditangani dengan baik.
Beberapa makanan dapat memperparah gejala kecemasan apabila dikonsumsi berlebihan. Sejumlah pantangan makanan gangguan cemas antara lain gorengan, makanan tinggi gula, alkohol, dan roti tawar.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved