Depresi pada Anak - Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Depresi dapat dialami siapa saja, termasuk anak-anak. Kondisi ini bisa memengaruhi bagaimana si kecil berinteraksi dengan teman dan keluarganya. Selain itu, depresi pada anak dapat memicu hilangnya ketertarikan terhadap kegiatan di sekolah, kegiatan olahraga, hobi, atau aktivitas anak-anak lainnya. 

Oleh sebab itu, penting bagi orangtua untuk memahami penyebab, ciri-ciri, dan cara mengatasi depresi pada anak. 

Penyebab umum depresi pada anak

Berikut adalah penyebab depresi pada anak yang perlu diwaspadai:

• Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan. 
• Faktor lingkungan (termasuk masalah keluarga).
• Riwayat keluarga yang menderita depresi. 
• Kondisi medis tertentu. 
• Peristiwa traumatis atau yang membuat anak stres. 

Gejala depresi pada anak

Berikut adalah ciri-ciri anak depresi yang penting untuk diketahui orangtua. 

• Masalah perilaku di sekolah.
• Perubahan pada pola makan dan tidur. 
• Merasa sedih atau putus asa. 
• Hilangnya ketertarikan atau menarik diri terhadap kegiatan yang menyenangkan. 
• Tingkat energi yang rendah atau merasa lelah. 
• Suasana hati tidak menentu, misalnya mudah marah

Depresi karena orangtua toxic

Secara psikologis, keterampilan mengasuh anak yang buruk bisa menyebabkan munculnya masalah perkembangan dan kesehatan mental pada anak. . 

Pola asuh yang buruk juga dapat mengakibatkan anak mengalami gangguan mental berikut ini.

1. Masalah internal

• Depresi
• Gangguan kecemasan
• Gangguan kepribadian. 

2. Masalah eksternal

• Agresi (perilaku menyakiti seseorang atau merusak benda)
• Kekerasan.

Selain itu, perlakuan orangtua toxic kepada anak berpotensi mengakibatkan si kecil memiliki kepribadian narsistik atau menderita gangguan mental lainnya, seperti depresi dan gangguan kecemasan. 

Cara mengatasi depresi pada anak

Setelah memahami ciri-ciri anak depresi, orangtua juga perlu memahami cara mengatasi depresi pada si kecil. 

Pengobatan depresi pada anak sama seperti orang dewasa, termasuk psikoterapi (konseling) dan obat-obatan. 

Dokter umumnya menyarankan psikoterapi terlebih dahulu. Jika tidak ada perkembangan yang signifikan, dokter bisa mempertimbangkan pemberian obat-obatan antidepresan. 

Kombinasi antara psikoterapi dan obat-obatan antidepresan dianggap sebagai penanganan yang paling efektif untuk mengatasi depresi. 

Dilansir dari WebMD, fluoxetine adalah obat antidepresan paling efektif untuk mengatasi depresi pada anak dan remaja. 

Akan tetapi, obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi depresi pada anak biasanya disertai dengan peringatan terkait peningkatan keinginan bunuh diri pada label kemasannya. 

Itulah alasan mengapa konsumsi obat antidepresan perlu dilakukan di bawah pengawasan dokter. 

Selain itu, Anda disarankan untuk berbincang mengenai potensi manfaat dan risiko dari obat-obatan antidepresan dengan dokter sebelum memberikannya kepada anak. 

Punya pertanyaan lain seputar kesehatan anak dan parenting? Anda bisa mengunjungi Klinik Online Spesialis Anak dan Parenting SehatQ.