logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Mental

Merasa Depresi dan Galau Saat Musim Hujan? Hati-Hati, Seasonal Affective Disorder

open-summary

Seasonal affective disorder adalah gangguan suasana hati yang terjadi pada musim tertentu. Penyebabnya adalah gangguan ritme sirkadian tubuh yang dipengaruhi perubahan cuaca.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

17 Nov 2021

Seasonal affective disorder

Seasonal affective disorder menyebabkan perasaan galau saat musim hujan atau mendung

Table of Content

  • Penyebab seasonal affective disorder
  • Ciri-ciri seasonal affective disorder
  • Cara mengatasi seasonal affective disorder 
  • Adakah cara menghindari seasonal affective disorder?
  • Catatan dari SehatQ

Ketika hujan turun, pernahkah Anda merasa tiba-tiba galau, sedih, bahkan depresi? Hati-hati, bisa jadi Anda terkena seasonal affective disorder. Seasonal affective disorder (SAD) adalah gangguan suasana hati yang terjadi pada waktu tertentu yang sama setiap tahunnya, misalnya saat musim hujan. 

Advertisement

Kenali lebih jauh penyebab hujan bikin galau beserta cara mengatasi dan mencegahnya berikut ini. 

Penyebab seasonal affective disorder

Bagi beberapa orang, musim hujan atau cuaca tertentu kadang membuat suasana hati menjadi sedih, muram, galau, hingga merasa depresi. Bahkan, Anda mungkin tidak merasa sedang menghadapi masalah apa pun.

Meski depresi musim hujan ini bisa hilang dengan sendirinya, membiarkannya berlarut-larut bisa membawa pengaruh negatif bagi kesehatan fisik dan mental, bahkan mengganggu kualitas hidup. 

Hujan membuat sedih yang terjadi akibat seasonal affective disorder biasanya disebabkan oleh gangguan ritme sirkadian tubuh. 

Dalam National Institute of General Medical Science, ritme sirkadian (circadian rhythms) adalah proses alami tubuh yang berkaitan dengan perubahan fisik, mental, dan perilaku dalam siklus 24 jam. Ritme ini dipengaruhi oleh kondisi terang dan gelap sehingga mengontrol waktu Anda tidur dan terjaga.

Ketika musim hujan tiba, matahari sering kali tertutup awan sehingga kondisi mulai gelap dan mendung. Anda pun tidak cukup mendapatkan sinar matahari. 

Jurnal Depression Research and Treatment menyatakan bahwa saat gelap, kelenjar pineal menghasilkan lebih banyak melatonin yang menimbulkan rasa kantuk dan muram. Selain itu, produksi serotonin yang bertanggung jawab menyeimbangkan suasana hati juga berkurang. Kombinasi keduanya inilah yang mengganggu ritme sirkadian tubuh dalam merespons perubahan terang dan gelap yang terjadi sepanjang musim. 

Itu sebabnya, beberapa orang cenderung akan merasa kesepian, sedih, mengalami perubahan mood, dan rendah diri ketika hari mendung atau terus-menerus hujan. 

BACA JUGA: Apa itu Kelenjar Pineal dan Fungsinya bagi Tubuh?

Ciri-ciri seasonal affective disorder

Beberapa ciri-ciri Anda terkena seasonal affective disorder atau depresi musim hujan antara lain:

  • Kelelahan 
  • Menarik diri dari lingkungan sosial
  • Merasa depresi
  • Tidur lebih lama
  • Nafsu makan meningkat dan ingin makan makanan kaya karbohidrat
  • Berat badan naik
  • Mudah tersinggung
  • Sensitivitas akan penolakan
  • Merasa berat di bagian lengan dan kaki

Untuk memastikan kondisi Anda, silakan berkonsultasi ke tenaga profesional kejiwaan seperti psikiater atau psikolog. Penegakkan diagnosis mungkin akan dilakukan dengan tes Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM-5). 

Cara mengatasi seasonal affective disorder 

Sebenarnya, perubahan mood yang terjadi saat musim hujan, seperti merasa lebih mengantuk dan mager, adalah hal yang wajar. Jadi, bukan berarti perasaan sedih, gloomy yang muncul ketika hujan turun pasti berarti Anda terkena seasonal affective disorder.

Namun, jika depresi dan perubahan suasana hati yang terjadi tak kunjung hilang, Anda perlu penanganan yang lebih serius.

Berikut ini beberapa cara mengatasi seasonal affective disorder yang cukup efektif mengobati depresi musim hujan, antara lain:

1. Obat antidepresan

Sama halnya dengan depresi lainnya, penyebab seasonal affective disorder juga dikaitkan dengan gangguan aktivitas serotonin di otak. Beberapa obat antidepresan, seperti fluoxetine dan bupropion menjadi obat yang menjanjikan untuk mengatasi SAD. 

2. Terapi cahaya

Terapi cahaya dilakukan dengan menggunakan suatu perangkat yang mengeluarkan cahaya putih terang. Penggunaan terapi cahaya harus dilakukan oleh tenaga profesional dengan pedoman tertentu. Terapi ini biasanya dimulai di pagi hari saat bangun tidur untuk memaksimalkan pengobatan. 

3. Psikoterapi 

Psikoterapi berupa cognitive behavioral therapy (CBT), atau terapi perilaku kognitif, bisa menjadi salah satu pengobatan seasonal affective disorder. Terapi ini dilakukan dengan mengenali pola pikir negatif yang turut menyebabkan SAD dan menggantinya dengan pikiran positif. Terapi ini bisa dilakukan berbarengan dengan terapi cahaya. 

4. Konsumsi vitamin D 

Kekurangan vitamin D dikaitkan dengan kejadian depresi. Salah satu sumber vitamin D yang bisa didapatkan tubuh adalah melalui paparan sinar matahari.

Saat musim hujan, Anda mungkin tidak cukup mendapatkan sinar matahari sehingga kadar vitamin D pun berkurang. Itulah sebabnya, konsumsi vitamin D dari suplemen atau makanan kaya vitamin D dapat membantu mencukupi kebutuhannya. 

5. Mengendalikan stres

Pikiran negatif dan stres juga menjadi salah satu penyebab Anda mengalami depresi musim hujan. Maka, yang bisa Anda lakukan adalah melakukan berbagai cara untuk mengatasi stres alias coping

Coping adalah pengaturan pikiran atau perilaku untuk mengelola stres atau suasana hati. Penting bagi setiap orang untuk mengenali metode coping yang sesuai dengan dirinya. 

Ada beberapa kegiatan yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi stres dan depresi akibat SAD, antara lain:

  • Olahraga teratur
  • Tidur cukup
  • Makan makanan sehat

BACA JUGA: Suara Hujan Bisa Membuat Mudah Tidur, Mitos atau Fakta?

Adakah cara menghindari seasonal affective disorder?

Meski seasonal affective disorder terjadi akibat perubahan cuaca yang tidak bisa dicegah, beberapa perilaku berikut ini bisa Anda lakukan ketika musim hujan untuk mencegah dan mengurangi gejala depresi musim hujan, antara lain:

  • Menyalakan lampu ketika hujan akan membantu meningkatkan hormon serotonin yang bisa meningkatkan suasana hati
  • Beraktivitas fisik, seperti berjalan ke luar atau berolahraga secara rutin
  • Usahakan untuk mendapatkan sinar matahari ketika cuaca kembali cerah
  • Lakukan kegiatan menyenangkan, seperti menonton film, membaca buku, atau bermain games
  • Tingkatkan interaksi sosial, misalnya dengan menelepon teman saat hujan tiba

Baca Juga

  • 8 Titik Refleksi di Tangan untuk Mengatasi Masalah Kesehatan
  • Sejak Kecil Dituntut Tangguh, Justru Jadi Pemicu Banyak Pria Bunuh Diri
  • Ini Manfaat dan Gerakan Yoga Vinyasa untuk Pemula

Catatan dari SehatQ

Perubahan mood selama musim tertentu mungkin saja terjadi. Namun, jika kondisi ini sering terjadi dan terus-menerus, bahkan mengganggu aktivitas harian Anda, mungkin saja Anda mengalami seasonal affective disorder.

Mengenali gejala dan penyebab seasonal affective disorder bisa menjadi bentuk antisipasi. Selanjutnya, konsultasikan kondisi Anda ke profesional kesehatan jiwa untuk memastikan diagnosis dan mengatasi depresi musim hujan. 

Jika masih ada pertanyaan seputar seasonal affective disorder, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!

Advertisement

mengatasi depresistresmusim hujan

Ditulis oleh Yanita Nur Indah Sari

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved