Mengalami depresi di tempat kerja bisa memberikan efek pada produktivitas Anda. Setelah mengenali gejalanya, berbicaralah dengan teman satu tim, atasan, dan juga HRD perusahaan untuk dapatkan bantuan.
10 Nov 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Depresi di tempat kerja bisa memberikan efek pada keseharian
Table of Content
Ternyata, depresi berada di peringkat ketiga dalam berbagai masalah kesehatan yang ada di tempat kerja.
Advertisement
Kondisi ini umumnya ditandai ketika Anda tidak lagi semangat mengerjakan pekerjaan, konsentrasi terus menurun, dan tidak lagi produktif bekerja. Bahkan, depresi membuat Anda tidak bisa menikmati waktu istirahat kerja.
Sebenarnya, apa saja penyebab depresi di tempat kerja dan dampaknya bagi kehidupan sehari-hari? Pertolongan seperti apa yang perlu Anda dapatkan? Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Depresi adalah gangguan suasana hati yang menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat secara terus-menerus. Ini bisa memengaruhi cara berpikir dan berperilaku sehingga bisa pula mengakibatkan berbagai masalah.
Mengutip dari WHO, diperkirakan terdapat 264 juta orang di dunia yang menderita depresi, juga mengalami stres serta gejala kecemasan.
Salah satunya adalah mengalami depresi atau stres di tempat kerja. Penyebab stres atau depresi di tempat kerja bisa jadi bukan karena pekerjaannya.
Sebagian besar, yang menyebabkan seseorang mengalami stres ketika bekerja adalah lingkungan pekerjaan. Apalagi, jika Anda sebelumnya pernah mengalami depresi.
Penyebab depresi sebenarnya cukup kompleks karena berasal dari pola berpikir, perasaan, dan juga efek dari lingkungan. Ini juga dapat terjadi dari tingkat stres dan dukungan di tempat kerja.
Berikut adalah penyebab serta faktor risiko depresi di tempat kerja, antara lain:
Mengerjakan pekerjaan yang tidak sesuai kemampuan juga menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko Anda mengalami depresi. Termasuk saat Anda mempunyai beban kerja terlalu tinggi.
Baca Juga
Tanda atau gejala depresi di tempat kerja sebenarnya tak jauh berbeda dengan depresi pada umumnya. Awalnya, bisa saja Anda tidak menyadari gejala depresi yang Anda alami.
Namun, lama-kelamaan akan terlihat dan memengaruhi sikap Anda di lingkungan sosial, begitu juga di rumah.
Berikut adalah beberapa gejala atau tanda depresi di kantor:
Baca Juga
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ada berbagai gejala atau tanda depresi di lingkungan kantor. Bahkan, mungkin saja Anda sudah menyadari, tetapi berusaha menutupinya.
Walaupun sulit menerimanya, Anda sebaiknya tidak menahan diri atau menyangkal. Jika terus menerus menyangkal, depresi bisa memberikan efek atau dampak tertentu, seperti:
Pada kasus depresi yang tergolong parah dan tidak ditangani, tidak menutup kemungkinan Anda ingin menyakiti diri sendiri. Kondisi ini bisa berujung pada keinginan untuk bunuh diri.
Baca Juga
Tidak seperti terserang virus yang kesembuhannya dapat diperkirakan, depresi mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat mengatasinya. Meski begitu, Anda tetap perlu mencobanya demi kesehatan fisik dan mental Anda di masa mendatang.
Untuk mengatasi depresi di tempat kerja, ada beberapa cara yang bisa Anda coba, seperti:
Kecenderungan perilaku saat depresi adalah menutup diri. Padahal, hal ini justru bisa menambah buruk depresi yang Anda alami.
Apabila Anda merasa mengalami depresi di tempat kerja, cobalah untuk membicarakan hal ini dengan rekan kerja atau atasan langsung, selama Anda merasa bahwa mereka akan mendukung Anda. Dalam artian, mereka bukanlah pihak yang menentang Anda.
Cara ini dapat menjadi langkah awal untuk membantu menemukan solusi yang Anda butuhkan. Cobalah untuk mencurahkan segala ketakutan dan masalah yang dialami. Bisa saja, tindakan ini dapat mengurangi beban yang selama ini Anda rasakan.
Beberapa kantor menyediakan program bantuan karyawan untuk menjaga kesehatan mentalnya. Anda mungkin bisa menggali informasi ini kepada HRD kantor Anda.
Selain asuransi kesehatan yang diberikan sebagai benefit, perusahaan juga mungkin menyediakan jasa konsultasi dengan psikolog untuk mencegah burnout pada karyawan.
Jika Anda mengalami kesulitan untuk mengatasi depresi, sementara kantor juga tidak memiliki program bantuan karyawan, mengunjungi tenaga ahli, seperti psikolog dan psikiater bisa menjadi pilihan yang baik. Anda bisa datang secara langsung, seperti datang ke tempat praktik atau rumah sakit, tergantung kenyamanan Anda.
Beberapa orang mungkin merasa enggan mengunjungi psikolog atau psikiater karena stigma yang mungkin muncul. Itu sebabnya, pilihlah metode yang paling nyaman untuk Anda.
Bahkan, Anda juga bisa menggunakan konsultasi online untuk berbincang dengan ahli mengenai keluhan depresi di tempat kerja. Psikiater mungkin akan memberikan kombinasi perawatan, yakni psikoterapi dan obat-obatan untuk mengatasi depresi yang Anda alami.
Selain menjalani apa yang diminta oleh psikiater ataupun psikolog, penting pula bagi Anda untuk menjalani gaya hidup sehat. Pasalnya, gaya hidup sehat dapat membantu meredakan gejala stres, yang berguna bagi depresi yang Anda alami.
Konsumsi makan makanan bergizi serta berolahraga secara rutin setidaknya 30 menit sehari dapat membantu Anda mengatasi stres. Selain itu, berlatih teknik pernapasan atau melakukan meditasi juga dapat membantu mengatasi kecemasan yang dapat memperburuk depresi yang Anda alami.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar depresi di tempat kerja, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penyakit bipolar adalah kondisi gangguan mental yang menyebabkan penderitanya mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem. Penyakit ini bisa diobati selama didiagnosis sejak dini.
Mood stabilizer adalah obat yang membantu mengontrol perubahan mood pada penderita bipolar. Terdapat tiga kelompok mood stabilizer, yaitu mineral, antikonsulvan, dan antipsikotik.
Apa itu logical fallacy? Logical fallacy atau sesat pikir adalah kesalahan penalaran yang menciptakan argumen tidak benar. Argumen ini biasanya tidak berdasarkan bukti atau fakta ilmiah dan bersifat memengaruhi orang lain.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved