Depresi berat bisa menyebabkan penderitanya tidak bisa beraktivitas dengan baik, mengasingkan diri, bahkan mencoba bunuh diri. Tingkat keparahan depresi bisa dilihat dari seberapa parah gejala mengganggu aktivitas sehari-hari. Semakin seseorang tidak bisa menjalani aktivitas dasarnya dengan baik, maka kemungkinan depresi semakin berat.
4 Jan 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Depresi berat bisa membuat penderitanya mengasingkan diri
Table of Content
Depresi bisa dibagi menjadi beberapa tingkat keparahan, salah satunya depresi berat. Sesuai namanya, orang yang mengalami depresi berat akan mengalami gejala yang mungkin hampir sama dengan depresi biasa, tapi dalam intensitas yang lebih tinggi.
Advertisement
Orang yang depresi berat, pada kondisi terparah tidak hanya bisa memiliki pikiran untuk bunuh diri, tapi juga melanjutkan keinginan tersebut hingga ke tindakan. Karena itu, kondisi ini perlu benar-benar diwaspadai.
Tingkat keparahan depresi bisa dilihat dari seberapa parah gejala yang dialami mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti kehadiran di tempat kerja atau keaktifan berinteraksi dengan orang-orang sekitar.
Semakin seseorang tidak bisa menjalani aktivitas dasarnya dengan baik, maka kemungkinan depresi yang dialami semakin berat. Penentuan tingkat keparahan depresi hanya bisa dilakukan oleh dokter maupun psikolog lewat pemeriksaan menyeluruh.
Pada tingkat yang berat, depresi biasanya disertai gejala yang intens hingga menyebabkan penderitanya sangat menderita, bahkan hingga mencoba bunuh diri.
Terdapat beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya depresi berat, di antaranya:
Baca juga: Ciri-Ciri Anak Depresi yang Harus Orang Tua Waspadai
Gejala depresi berat biasanya memengaruhi suasana hati, serta menyebabkan seseorang merasa sedih dan timbul perasaan negatif dalam waktu yang lama.
Berikut ini ciri-ciri depresi berat yang perlu diwaspadai:
Seseorang yang mengalami depresi berat biasanya akan merasakan suasana hati yang buruk, seperti murung, sedih, tidak bahagia, merasa sangat gelisah, atau marah, secara terus menerus, bahkan saat hal-hal baik terjadi pada dirinya.
Orang depresi berat biasanya sulit mendapat kesenangan, bahkan dari aktivitas yang sebelumnya mereka sangat nikmati.
Orang yang depresi berat juga bisa mengalami gangguan tidur. Tidak melulu insomnia atau susah tidur, depresi juga bisa membuat pengidapnya tidur terus menerus atau dalam waktu yang sangat lama.
Ciri-ciri depresi berat juga bisa ditandai dengan gangguan nafsu makan. Mereka bisa kurang nafsu makan atau bahkan memiliki nafsu makan yang sangat besar. Hal ini tentu memengaruhi bobot tubuhnya secara signifikan.
Depresi berat bisa memengaruhi citra diri dan harga diri. Orang yang mengalami depresi berat biasanya akan menganggap dirinya tidak berharga, tidak berguna, dan selalu dibayangi oleh rasa bersalah.
Memiliki pikiran untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri bisa menjadi ciri-ciri depresi berat. Mereka biasanya kerap merasa tidak ada harapan dan berpikir tentang kematian sebagai jalan singkat untuk mengakhiri hidup.
Depresi berat bisa sangat melumpuhkan kehidupan seseorang. Mereka bisa sangat kelelahan, sulit bangun dari tempat tidur atau keluar rumah. Gerakan keseharian mereka juga bisa sangat lambat dan tidak bergairah.
Lebih lanjut, orang dengan depresi berat bisa saja mengisolasi diri dari lingkungan bahkan keluarga terdekat.
Pada tingkatan depresi yang lebih parah, ciri-ciri depresi berat bisa ditandai dengan gejala psikotik seperti adanya halusinasi dan delusi.
Baca juga: Mental Breakdown: Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Cara mengatasi depresi berat yang efektif biasanya melibatkan obat-obatan dan psikoterapi. Selain itu, penyesuaian gaya hidup juga diperlukan untuk membantu meringankan gejalanya. Berikut penjelasannya:
Obat antidepresan seperti SSRIs sering kali diresepkan untuk penderita depresi berat. Obat ini bekerja dengan membantu menghambat pemecahan serotonin di otak.
Orang dengan depresi berat dianggap memiliki tingkat serotonin yang rendah sehingga mengonsumsi obat ini dapat meredakan gejala dan meningkatkan jumlah serotonin. Selain SSRIs, SNRIs merupakan antidepresan lain yang sering diresepkan.
Psikoterapi dapat menjadi pengobatan yang efektif untuk penderita depresi berat. Terapi ini melibatkan pertemuan dengan terapis untuk membicarakan kondisi dan masalah yang kamu alami.
Psikoterapi dapat membantu kamu dalam:
Terapi perilaku kognitif atau terapi interpersonal juga mungkin direkomendasikan.
Perubahan gaya hidup diperlukan untuk memperbaiki gejala depresi yang kamu rasakan. Hal ini bukanlah tanpa alasan.
Menjalani gaya hidup sehat bisa membantu membuat suasana hati menjadi lebih baik. Berolahraga, misalnya, bisa memicu produksi serotonin alias hormon bahagia yang akan membantu meningkatkan suasana hati.
Selain itu, kamu juga disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, tidur yang cukup selama 7-9 jam setiap malam, serta berhenti minum alkohol.
Dukungan sosial bisa menjadi cara mengatasi depresi dan membantu memperbaiki kondisi penderita depresi berat. Keluarga, pasangan, teman, atau orang terdekat lainnya bisa merangkul akan memberikan ketenangan sehingga mempercepat proses penyembuhan.
BACA JUGA: Depresi pada Anak - Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Gejaladepresi berat bisa sangat mengganggu rutinitas harian dan berisiko tinggi memicu keinginan untuk bunuh diri.
Apabila Anda merasakan gejala yang serupa, hindari melakukan self diagnose atau mendiagnosis diri sendiri. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah segera berkonsultasi ke profesional seperti psikolog atau psikiater. Tujuannya, untuk memastikan kondisi kesehatan kamu dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar depresi berat, kamu juga bisa tanyakan langsung kepada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Dengan banyaknya persepsi salah mengenai depresi di media sosial atau platform lainnya, menunjukkan bahwa banyak orang tidak tahu apa itu depresi dan bagaimana rasanya depresi. Pemahaman tentang depresi sebaiknya dipelajari sebelum membantu penderita depresi, agar tidak semakin memperburuk gejala mereka.
Manfaat tertawa untuk kesehatan adalah menurunkan depresi dan meningkatkan kualitas tidur. Anda bahkan bisa mengurangi stres, rasa sakit, hingga melawan kelupaan.
Undang-undang body shaming diterapkan dengan ancaman kurungan penjara maupun denda bagi para pelakunya. Regulasi tersebut diberlakukan, mengingat dampak buruk perundungan tersebut bagi para korbannya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved