Denyut nadi normal ibu hamil sebaiknya tidak melebihi 90 kali per menit. Bila terlalu lambat atau malah terlalu cepat, ibu hamil rentan mengalami komplikasi kesehatan tertentu.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
27 Sep 2023
Denyut nadi normal ibu hamil tidak kurang atau lebih dari 90 kali per menit
Table of Content
Denyut nadi normal ibu hamil adalah salah satu indikator kehamilan sehat. Mengetahui detak jantung normal ibu hamil dapat menggambarkan kesehatan jantung ibu sendiri dan kesehatan janin dalam kandungannya.
Advertisement
Lantas, berapa denyut nadi normal ibu hamil?
Detak jantung normal sebelum kehamilan adalah sekitar 70-80 denyut per menit.
Namun, penelitian dari BMC Medicine memaparkan bahwa selama kehamilan, detak jantung normal bisa meningkat sebanyak 10 hingga 20 denyut per menit.
Artinya, denyut nadi normal ibu hamil bisa mencapai 80-90 denyut per menit.
Hal ini karena jantung akan bekerja lebih keras untuk menyediakan lebih banyak darah bagi ibu dan janin.
Jumlah darah yang dipompa oleh jantung selama kehamilan bahkan dapat meningkat hingga 50 persen.
Darah membawa oksigen dan nutrisi untuk janin yang dialiri melalui plasenta. Aliran nutrisi inilah yang membuat janin tetap bertahan hidup di dalam rahim.
Peningkatan detak jantung normal bagi ibu hamil, dan umumnya tidak terjadi permanen.
Pembuluh darah dalam tubuh akan mulai melebar saat memasuki trimester 2 sehingga tekanan darah akan menurun secara alami.
Namun bila denyut nadi Anda terlalu cepat atau lambat daripada “standar” normalnya selama kehamilan, ini mungkin menandakan ada masalah pada jantung Anda.
Apa saja penyebab detak jantung tidak normal selama kehamilan?
Baca Juga
Mengingat denyut nadi normal ibu hamil lebih tinggi daripada normalnya, Anda mungkin lebih mudah merasakan jantung berdebar. Bahkan, riset terbitan BMJ Heart menyatakan bahwa 60% ibu hamil di bawah usia 40 tahun kerap mengalami hal ini meski tidak memiliki gangguan jantung apapun.
Namun jika detak jantung ibu hamil meningkat melebihi 100 kali per menit, hal ini dapat menandakan gejala takikardia.
Takikardia sebetulnya tidak begitu membahayakan. Akan tetapi, takikardia yang terjadi selama kehamilan dapat memicu kondisi lemah jantung atau kardiomiopati yang membahayakan ibu dan bayi.
Kardiomiopati pada ibu hamil yang tidak terdeteksi dan ditangani dengan tepat dapat meninigkatkan risiko Anda mengalami komplikasi kehamilan berupa:
Mempertahankan denyut nadi normal ibu hamil akan bermanfaat untuk menjaga kesehatan Anda dan janin hingga persalinan tiba. Inilah cara mengelola detak jantung yang bisa Anda ikuti:
Pilihlah olahraga ringan dan yang telah disesuaikan untuk ibu hamil, seperti prenatal yoga. Umumnya, ibu hamil membutuhkan 150 menit latihan aerobik selama seminggu.
Selain prenatal yoga, Anda juga bisa mencoba olahraga yang aman untuk ibu hamil lainnya, seperti berjalan kaki atau berenang.
Agar lebih aman, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mencoba aktivitas baru.
Perlu diketahui, sebagian besar ibu hamil membutuhkan asupan kalori sebanyak 2.200 hingga 2.900 kkal per hari.
Kebutuhan ini bervariasi, bergantung dengan usia, ukuran tubuh, hingga jumlah aktivitas fisik.
Anda bisa mengonsumsi buah, sayur, dan protein untuk membantu merawat kesehatan jantung.
Selalu cek kandungan anda dengan dokter kandungan atau bidan setidaknya sekali selama kehamilan trimester pertama.
Setelahnya, pastikan Anda menjadwalkan pertemuan selanjutnya secara teratur sesuai anjuran dokter atau bidan.
Saat pengecekan, hal ini membantu Anda untuk memantau kesehatan jantung Anda. Jadi, Anda bisa mengurangi risiko masalah jantung saat kehamilan.
Stres dapat meningkatkan detak jantung untuk sementara. Namun, stres kronis yang terjadi dalam jangka panjang dapat mengubah pola detak jantung Anda.
Maka itu, sebaiknya hindari atau minimalisir paparan Anda terhadap stres selama kehamilan.
Anda bisa melakukan aktivitas yang membantu mengurangi stres dan rasa cemas Anda, seperti berlatih pernapasan. Bila perlu, Anda bisa menemui psikiater atau psikolog.
Denyut nadi normal ibu hamil akan bertambah daripada sebelum kehamilan. Hal ini dikarenakan ibu hamil mengalami pelebaran dan pembesaran pembuluh darah.
Selain itu, tubuh ibu hamil pun memerlukan volume darah yang lebih banyak untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi ke janin melalui plasenta.
Segera temui dokter kandungan dan dokter jantung terdekat bila Anda merasakan:
Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait detak jantung normal ibu hamil, kosultasikan langsung dengan dokter.
Advertisement
Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari
Referensi
Artikel Terkait
Terdapat sejumlah kelainan jantung pada anak yang perlu diketahui orangtua, mulai dari aritmia, aterosklerosis, penyakit Kawasaki, hingga penyakit jantung bawaan. Bagaimana cara mengatasinya?
18 Apr 2022
Karakteristik anak tunagrahita di antaranya terlambat atau kesulitan bicara, sulit memahami akibat dari sebuah tindakan, memiliki masalah perilaku, hingga kesulitan memecahkan masalah.
23 Nov 2020
Pantangan setelah operasi Caesar penting diketahui untuk mempercepat proses pemulihan. Selain mandi dan berenang, berhubungan seks juga dilarang selama masa pemulihan.
25 Okt 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved