Istilah medis untuk rasa cemas saat harus berbicara di depan banyak orang disebut dengan glossophobia. Untungnya ada cara mengatasi grogi saat berbicara di depan umum. Apa saja? Simak penjelasannya.
2023-03-20 04:43:33
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Demam panggung rentan dialami oleh siapa saja
Table of Content
Bukan hanya pemula, bahkan orang profesional pun bisa saja mengalami demam panggung alias grogi. Hal ini wajar dialami siapapun, tak perlu malu atau menyalahkan diri sendiri.
Advertisement
Istilah medis untuk rasa cemas saat harus berbicara di depan banyak orang disebut dengan glossophobia. Ini merupakan salah satu ketakutan sosial yang paling banyak dialami manusia.
Meski wajar terjadi, bukan berarti tidak ada cara untuk mengatasinya.
Seseorang bisa merasa tegang saat harus berbicara di depan publik. Ini sangat wajar, bahkan orang-orang profesional dengan jam terbang tinggi pun bisa mengalaminya.
Beberapa ciri orang yang mengalami grogi seperti:
Hal-hal di atas muncul karena respon alamiah tubuh, yaitu fight or flight, kondisi terpacunya adrenalin saat seorang individu merasa terancam. Meskipun demam panggung tidak memberikan ancaman nyata secara fisik, tetapi bisa membuat seseorang berdiri mematung dan membuat pikirannya kosong mendadak saat berada di depan banyak orang.
Sering kali, hal ini dapat membuat seseorang memilih untuk menghindari berbicara di depan publik. Belum lagi ditambah pernah mengalami pengalaman memalukan yang terjadi akibat demam pangggung.
Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa cemas saat harus berbicara, berpidato, atau tampil di depan banyak orang. Apa saja?
Sama seperti aktivitas lainnya, persiapan matang akan menghasilkan performa yang juga matang. Ketika seseorang merasa benar-benar siap, tentu rasa percaya diri juga meningkat.
Dengan demikian, akan lebih mudah untuk berkonsentrasi saat menyampaikan sebuah pesan.
Memastikan persiapan sudah cukup matang bisa dilakukan dengan banyak riset, menuliskan apa pertanyaan dan jawaban yang mungkin muncul, hingga berlatih. Coba lakukan simulasi di depan kaca atau orang terdekat yang bisa memberikan umpan balik secara objektif.
Saat harus berbicara di depan publik, sebisa mungkin pilih topik yang paling disukai. Jika tidak ada pilihan topik, coba lakukan pendekatan lewat cara yang khas diri sendiri. Misalnya, saat harus berbicara seputar dunia kerja, awali dengan bercerita singkat tentang pengalaman paling menarik selama bekerja.
Dengan cara ini, maka topik yang dibawakan tentu akan menjadi lebih menarik. Ini dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan riset dan persiapan matang.
Jangan salah, antusiasme ini bisa dirasakan oleh orang yang menyaksikan. Mereka bisa ikut tertarik dengan apa yang disampaikan, jika memang topik atau cara menyampaikan berkaitan dengan hal yang disukai. Jadi, cara mengatasi grogi bisa dilakukan sejak awal ketika diberikan pilihan tema apa yang akan dibawakan.
Sebisa mungkin, kunjungi terlebih dahulu tempat Anda akan melakukan pidato atau performa. Baik itu ruang konferensi, kelas, auditorium, maupun aula besar. Kenali betul bagaimana gambaran ketika nanti Anda berada di depan hadirin. Cara ini akan membuat seseorang lebih siap dengan apa yang akan dihadapinya.
Hal ini juga berlaku saat melakukan rapat virtual seperti Zoom meeting dan semacamnya. Ketahui apa saja fitur yang ada dalam aplikasi semacam itu. Apabila memungkinkan, lakukan latihan dengan orang terdekat agar tahu apa yang harus dilakukan saat berinteraksi dengan peserta meeting.
Sebisa mungkin, pahami apa yang akan disampaikan. Jangan hanya membaca kata demi kata dalam bentuk naskah. Ini hanya akan membuat hadirin merasa bosan dan tidak memahami apa yang disampaikan.
Buat poin-poin dari apa yang ingin disampaikan dalam kertas kecil. Ketika merasa kehilangan fokus, lihat kembali apa yang perlu dibicarakan agar tetap fokus. Strategi ini adalah cara mengatasi grogi yang ampuh agar apa yang disampaikan tetap pada jalurnya.
Ketika ada umpan balik dari hadirin seperti pertanyaan atau komentar yang cukup sulit, beri respons yang tepat. Mulai dengan memuji atau berterima kasih atas apa yang mereka sampaikan. Ini akan menunjukkan bahwa Anda adalah sosok yang santai dan berpikiran terbuka.
Jika tidak tahu apa jawaban dari pertanyaannya, sampaikan dengan jujur. Tekankan bahwa Anda akan mencari tahu lebih banyak seputar hal itu. Jangan lupa antisipasi munculnya pertanyaan sulit dengan berlatih sebelum presentasi atau berpidato.
Menariknya, otak manusia tidak bisa membedakan mana aktivitas yang hanya dibayangkan dan kenyataan. Untuk itu, coba berlatih puluhan kali dan membayangkan hadirin memberikan tepuk tangan. Jika dilakukan terus menerus, bayangan ini akan menjadi keyakinan bahwa Anda mampu melakukannya.
Sebaliknya, jangan sampai terjebak dalam bayangan kecemasan seperti gagal presentasi atau tidak mendapat perhatian hadirin saat berpidato. Ini hanya akan membuat rasa cemas menjadi kian nyata.
Setiap kali harus tampil di depan orang banyak seperti membawakan presentasi atau berpidato, sebisa mungkin temukan rutinitas yang menenangkan. Setiap orang punya cara berbeda. Lakukan apapun yang membuat pikiran menjadi lebih rileks, seperti berolahraga ringan atau meditasi.
Jangan lupa untuk menerima rasa grogi yang muncul. Bahkan orang profesional yang sudah sering tampil pun masih mengalami ketegangan sebelum unjuk gigi di depan publik.
Bahkan menariknya, rasa cemas bisa menjadikan seseorang pembicara yang lebih baik. Mereka akan menghabiskan waktu lebih banyak untuk riset dan memastikan persiapan benar-benar matang.
Baca Juga
Tak perlu risau pula apabila ada momen ketika semuanya hening. Jika lupa apa yang harus disampaikan berikutnya, seseorang bisa merasa keheningan terasa begitu lama. Padahal, itu hanya berlangsung beberapa detik saja.
Tetap bernapas dengan tenang dan kembali berbicara dengan tenang. Penasaran ingin tahu apa lagi cara mengatasi rasa cemas saat di depan publik? Anda bisa konsultasi langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Kamar berantakan sudah biasa, entah itu kamar anak kos atau orangtua yang masih memiliki anak kecil. Namun bisa jadi ada implikasi terhadap kesehatan mental apabila kamar berantakan berarti kondisi pikiran yang juga semrawut. Menariknya lagi, kamar berantakan juga menunjukkan kepribadian seseorang.
Tentu ada alasan mengapa seorang dokter menerapkan prosedur pemeriksaan berlapis sebelum mengeluarkan diagnosis atas kondisi kesehatan seseorang. Setelah diagnosis keluar, jenis pengobatan yang tepat pun bisa diambil. Namun ada kalanya orang melakukan swamedikasi alias self-medication.
Miracle fruit (Synsepalum dulcificum) adalah "buah ajaib" yang baik untuk kesehatan. Buah berukuran kecil ini dipercaya bisa mengatasi diabetes hingga menurunkan berat badan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved