25 Des 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Demam anak turun naik disertai batuk pilek memiliki beberapa kemungkinan penyebab
Table of Content
Saat demam anak naik turun disertai batuk pilek, Anda mungkin sudah langsung merasa khawatir. Apakah Si Kecil sedang mengalami serangan flu atau terinfeksi Covid-19? Agar Anda tidak lekas panik, simak terlebih dahulu penjelasan berikut ini.
Advertisement
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), demam merupakan reaksi normal tubuh ketika tengah melawan kuman yang masuk. Namun saat hal ini terjadi, orangtua kerap merasa anak sedang ‘sakit demam” sehingga memberi obat penurun panas agar suhu tubuh anak lekas normal dan dicap sembuh.
Padahal, tujuan utama pemberian obat penurun panas bukanlah menyembuhkan penyakit atau mempertahankan suhu normal, melainkan membuat anak merasa nyaman. Agar anak benar-benar sembuh, tentu penyebab munculnya demam itu sendiri yang harus diatasi.
Demam batuk pilek merupakan salah satu penyakit langganan pada anak di musim penghujan, apalagi pada anak yang berusia di bawah 5 tahun. Jika Si Kecil lahir tanpa penyakit bawaan, kondisi ini bukanlah hal yang mengancam nyawa serta bisa sembuh sendiri dalam 4-10 hari.
Meskipun demikian, ada rasa khawatir berlebih di pundak orangtua mengingat pandemi Covid-19 masih berlangsung. Gejala demam batuk pilek dan Covid-19 pun mirip karena keduanya sama-sama disebabkan oleh virus. Lalu, apa bedanya?
Demam anak naik turun disertai batuk pilek bisa jadi menandakan common cold atau dikenal sebagai demam batuk pilek biasa. Kondisi ini bisa diakibatkan oleh berbagai virus, selain virus influenza dan virus corona.
Gejala yang ditunjukkan tiap anak berbeda-beda, tapi biasanya berupa:
Demam anak turun naik disertai batuk pilek juga bisa disebabkan oleh infeksi virus influenza alias flu. Secara umum, gejala yang ditunjukkan anak akan lebih parah dibanding demam batuk pilek biasa, seperti:
Kadang kala, anak akan membaik dengan sendirinya seperti penderita common cold, tapi dokter juga bisa meresepkan obat antivirus untuk meredakan gejala flu ini. Sebagai tindakan pencegahan, anak juga dapat diberikan vaksin flu lewat imunisasi di pusat kesehatan.
Secara umum, anak yang terkena Covid-19 memiliki gejala yang hampir mirip dengan demam batuk pilek biasa atau flu. Namun, satu gejala spesifik yang biasa diidap pasien Covid-19 ialah ketidakmampuan mencium bau atau merasakan rasa tertentu.
Untuk memastikan infeksi Covid-19, anak harus menjalani tes usap (swab) dengan mengambil sampel lendir dari tenggorokan. Jika mengalami gejala ringan, anaka hanya perlu dirawat di rumah hingga sembuh dengan tetap mempraktikkan protokol kesehatan.
Sebaliknya, jika anak terlihat sangat lemah, apalagi sampai sesak napas, sebaiknya Anda tidak menunda untuk membawanya ke dokter atau rumah sakit terdekat.
Baca Juga
Demam anak turun naik disertai batuk pilek biasanya disebabkan oleh infeksi virus seperti yang dijelaskan di atas. Oleh karena itu, pemberian obat antibiotik bukanlah solusi, karena antibiotik hanya bisa membunuh bakteri, bukan virus.
Selain itu, Anda juga tidak boleh memberi anak obat batuk yang dijual bebas tanpa resep dokter. Sebaliknya, ada hal yang dapat Anda lakukan untuk meringankan gejala demam anak naik turun disertai batuk pilek, seperti:
Paracetamol atau ibuprofen (pada anak tertentu) bisa diberikan saat suhu tubuh anak lebih dari 38 derajat Celcius (lewat pengukuran suhi di ketiak). Dosisnya harus disesuaikan dengan banyak hal, seperti usia dan berat badan anak.
Hal ini dilakukan untuk mencegah dehidrasi. Pada bayi, berikan ASI atau susu formula. Pada anak yang lebih besar, Anda bisa memberinya jus, es loli, atau sup.
Salah satu opsinya adalah dengan meneteskan cairan saline ke hidung Si Kecil, kemudian mengeluarkan lendirnya dengan sedotan khusus hidung anak. Anda juga bisa memposisikan anak telungkup agar lendir mengalir keluar.
Pada anak yang berusia di atas 1 tahun, Anda bisa memberi madu yang terbukti efektif meredakan batuk.
Jika demam anak turun naik disertai batuk pilek tidak reda dalam 3 hari beruntun, periksakan ia ke dokter. Selain itu, jangan tunggu untuk membawanya ke klinik maupun rumah sakit jika mengalami tanda kegawatdaruratan, seperti sesak napas, sangat lesu, sakit perut hebat, dan bibir sangat kering hingga membiru.
Sebelum membawa anak ke klinik maupun rumah sakit, Anda juga bisa berkonsultasi langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Meningkatnya kasus Covid-19 belakangan ini membuat orangtua semakin khawatir terhadap kesehatan anak. Vaksinasi terhadap anak diharapkan dapat melindungi anak dari infeksi virus Covid-19.
Terdapat berbagai macam cara mengatasi hidung tersumbat alami dan efektif yang bisa dicoba. Apa saja macam-macam cara menghilangkan hidung tersumbat? Berikut informasinya!
Per 24 Juli 2021, terdapat 966 kasus variant of concern (VoC) di Indonesia yang didominasi varian Delta. Varian Covid-19 ini dipercaya lebih mudah menular dibandingkan jenis virus corona lainnya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved