Daur hidup nyamuk terjadi dalam empat tahap yaitu diawali dengan tahap telur, lalu menjadi jentik, pupa, dan kemudian menjadi nyamuk. Daur hidup nyamuk berlangsung selama 8-10 hari. Cara memutus daur hidup nyamuk adalah dengan menguras dan menutup tempat penampungan air serta memanfaatkan kembali barang bekas.
2023-03-28 14:05:10
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Daur hidup nyamuk terjadi dalam empat tahap dan berlangsung selama 8-10 hari
Table of Content
Mengetahui daur hidup nyamuk penting sebagai salah satu usaha untuk memutusnya dan mencegah berbagai penyakit yang berkaitan dengan nyamuk, seperti demam beradarah, malaria, hingga chikungunya. Daur hidup nyamuk berlangsung dalam empat tahap. Berikut penjelasannya.
Advertisement
Di balik waktu hidupnya yang singkat, nyamuk merupakan salah satu hewan yang perlu diwaspadai karena berbagai penyakit yang bisa disebarkannya. Anda perlu mengenali siklus hidup nyamuk secara jelas, agar langkah pencegahan DBD dan penyakit lainnya dapat lebih efektif.
Daur hidup nyamuk terjadi dalam empat tahap dan umumnya berlangsung selama 8-10 hari, namun beberapa ada yang berlangsung hingga satu bulan.
Tiga tahap pertama dalam daur hidup nyamuk terjadi di air dan baru pada tahap keempat, saat nyamuk sudah berkembang menjadi nyamuk dewasa, ia akan hidup dengan cara terbang di udara.
Berikut ini tahapan daur hidup nyamuk yang perlu diketahui:
Telur nyamuk akan dikeluarkan oleh nyamuk betina di dalam air bersih. Sekali bertelur, nyamuk dapat mengeluarkan hingga 100 telur.
Bentuk telur nyamuk akan terlihat seperti debu atau pasir berwarna hitam, di pinggir permukaan air yang bening.
Telur nyamuk biasanya akan menetas menjadi jentik nyamuk dalam waktu 48 jam setelah dikeluarkan, namun waktu penetasan ini bisa berbeda-beda, tergantung suhu, kondisi lingkungan, dan banyaknya cahaya yang diterima.
Bahkan, beberapa telur yang ditetaskan oleh jenis nyamuk tertentu bisa bertahan di atas permukaan hingga berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Setelah telur, daur hidup nyamuk selanjutnya adalah jentik. Jentik nyamuk atau larva akan bertahan di air tersebut, dan perlu naik ke permukaan untuk mendapatkan udara untuk bernapas.
Jentik nyamuk baru akan naik ke permukaan saat ada cukup banyak air untuk menutup permukaannya. Karena itu, banyak jentik yang baru naik ke permukaan air ketika hujan atau ada tambahan air di wadah tempat nyamuk berkembang biak.
Untuk bertahan hidup, jentik nyamuk akan makan mikroorganisme yang ada di sekitarnya. Jentik nyamuk akan berganti kulit hingga empat kali, dan setiap pergantian, ukurannya akan semakin besar.
Pada pergantian keempat, jentik kemudian akan memasuki daur hidup nyamuk yang ketiga, yaitu pupa.
Pupa atau kepompong, bisa disebut sebagai tahap istirahat dari daur hidup nyamuk. Pasalnya, di fase ini, pupa tidak butuh makanan.
Tahap pupa akan berlangsung selama beberapa hari dan setelah tahap ini, pupa kemudian akan berkembang menjadi nyamuk dewasa.
Proses perubahan pupa menjadi nyamuk mirip dengan metamorfosis ulat menjadi kupu-kupu.
Daur hidup nyamuk yang terakhir adalah saat pupa berkembang menjadi nyamuk dewasa yang tidak lagi menghabiskan hidupnya di air. Meski begitu, nyamuk dewasa yang baru saja berubah dari tahap pupa akan beristirahat di permukaan air untuk sementara waktu.
Hal ini dilakukan sebagai cara nyamuk mengeringkan diri, dan menunggu bagian-bagian tubuhnya mengeras.
Nyamuk baru dapat terbang jika seluruh tubuhnya sudah kering. Tubuh yang kering memungkinkan nyamuk untuk mengeluarkan sayapnya.
Setelah bisa terbang, nyamuk tidak akan langsung menhisap darah. Nyamuk yang menggigit orang ataupun hewan hanya nyamuk betina.
Nyamuk betina memerlukan darah untuk bisa bertelur. Setelah mendapatkan darah, nyamuk betina akan mencari permukaan air terdekat untuk bertelur dan memulai daur hidup nyamuk yang baru.
Dibutuhkan waktu beberapa hari hingga nyamuk dapat mencari makan dan berkembang biak kembali.
Baca Juga: Bunga Pengusir Nyamuk yang Cocok Ditanam di Rumah
Nyamuk merupakan salah satu binatang paling mematikan di dunia. Sebab, kemampuannya dalam menyebarkan penyakit, dapat menyebabkan jutaan kematian setiap tahunnya.
Menurut data yang dikeluarkan oleh WHO, pada tahun 2015 lalu, malaria menyebabkan 438.000 kematian di seluruh dunia. Selain malaria, penyakit yang disebabkan oleh nyamuk lain seperti demam berdarah dengue, juga tidak sedikit menimbulkan korban jiwa.
Memutus siklus daur hidup nyamuk, bisa membantu Anda terhindar dari berbagai penyakit di bawah ini.
Kasus demam berdarah dengue telah meningkat 30 kali lipat dalam 30 tahun terakhir dan merupakan salah satu penyakit endemik di Indonesia. DBD disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Saat terinfeksi DBD, gejala seperti demam, ruam atau bintik-bintik merah di kulit, nyeri tubuh, mual, dan muntah bisa dirasakan.
Di Indonesia, masih terdapat beberapa area yang merupakan endemis malaria. Pada penderitanya, penyakit ini dapat menimbulkan gejala-gejala berupa demam, sakit kepala, menggigil, dan muntah-muntah.
Zika merupakan penyakit akibat virus yang disebarkan oleh nyamuk. Virus Zika sangatlah berbahaya apabila sampai menghinggapi ibu hamil.
Sebab, virus zika bisa menimbulkan gangguan fisik pada janin seperti mikrosefali, ditandai dengan ukuran kepala bayi yang terlalu kecil.
Virus ini juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan otak pada janin.
Kaki gajah atau filariasis limfatik adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang bersarang di sistem limfatik di tubuh.
Padahal, sistem limfatik di tubuh memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu mengatur keseimbangan cairan tubuh dan melawan infeksi.
Gangguan keseimbangan cairan di tubuh tersebut, membuat kaki dapat terlihat bengkak. Kemudian muncullah istilah kaki gajah.
Sesuai namanya, penderita yellow fever dicirikan dengan warna kulit dan mata yang berubah menjadi kuning (jaundice).
Jika masih ringan, infeksi ini hanya akan menyebabkan sakit kepala, sakit punggung, menggigil, dan muntah.
Chikungunya dapat ditandai dengan munculnya pembengkakan atau benjolan, yang mirip dengan gejala gangguan sendi.
Penderitanya juga akan mengalami sakit kepala, mual, dan mengalami bercak-bercak merah.
Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan infeksi ini. Namun, infeksi ini bisa sembuh dengan sendirinya.
Gejala chikungunya bisa bertahan hingga beberapa bulan, hingga tahun.
Baca Juga: Cara Penggunaan Bubuk Abate untuk Basmi Jentik Nyamuk yang Tepat
Mencegah penyebaran penyakit akibat gigitan nyamuk, paling efektif dilakukan saat nyamuk masih berada pada tahap awal daur hidupnya.
Maka itu, tidak ada salahnya untuk Anda mengenali secara lengkap mengenai daur hidup nyamuk seperti di atas.
Cara paling efektif untuk terhindari dari penyakit yang ditularkan melalui nyamuk adalah memutus daur hidupnya.
Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mengusir nyamuk. Namun secara umum, langkah 3M plus yang digagas oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dinilai sebagai langkah yang efektif.
Lebih lanjut, berikut ini cara memutus daur hidup nyamuk menggunakan cara 3M.
Rutinlah menguras tempat penampungan air yang sering Anda gunakan, seperti bak mandi dan ember. Anda juga perlu menguras dan membersihkan tempat penampungan air minum di dispenser, serta lemari es.
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti kendi, drum air, maupun pot tanaman.
Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang tempat-tempat bekas yang bisa menampung air, bisa menjadi langkah memutus daur hidup nyamuk yang efektif.
Sementara itu, langkah “plus” yang perlu dilakukan selain tiga langkah di atas adalah:
Baca Juga
Daur hidup nyamuk terdiri dari empat tahap, yaitu telur, jentik nyamuk, pupa, dan nyamuk dewasa. Daur hidup tersebut terjadi dalam jangka waktu 8-10 hari.
Daur hidup nyamuk perlu diputus, agar penularan penyakit melalui nyamuk bisa dicegah.
Tentu saja hal tersebut dapat menyelamatkan banyak nyawa. Apalagi dengan fakta bahwa nyamuk menjadi binatang paling mematikan di dunia dengan banyaknya penyakit yang dibawanya.
Penyakit seperti DBD, Malaria, Zika, Chikungunya, demam kuning, hingga kaki gajah menjadi penyakit yang dapat dihindari dengan memutus rantai kehidupan tersebut.
Jadi, ingatlah untuk selalu melakukan kegiatan menguras dan menutup tempat genangan air, serta memanfaatkan barang bekas yang ada di sekitar rumah agar tidak tertimbun dan menjadi sarang daur hidup nyamuk.
Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar penyakit yang disebabkan oleh nyamuk, konsultasikan langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Gejala DBD, tipes dan campak perlu diketahui perbedaannya. Hal ini penting untuk memudahkan proses pengobatan serta mencegah penyakit menjadi semakin parah.
Gejala demam berdarah pada bayi lebih sulit dikenali daripada ciri DBD pada orang dewasa. DBD pada bayi paling rentan terjadi pasa usia 0-12 bulan sehingga orangtua perlu waspada.
Pernyataan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengenai waspada KLB (Kejadian Luar Biasa) demam berdarah dengue (DBD) perlu Anda antisipasi. Memilih pakaian tertutup merupakan salah satu cara menghindari gigitan nyamuk DBD
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved