logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Manfaat Brotowali untuk Kesehatan, Termasuk Obati AIDS

open-summary

Daun brotowali dikenal masyarakat Indonesia dengan rasa pahitnya. Karena rasa pahitnya ini, daun brotowali pun tak jarang dimanfaatkan untuk menyapih bayi. Namun di balik rasa pahitnya ini, ada begitu banyak manfaatnya bagi kesehatan, seperti mengurangi jumlah virus HIV. Namun, konsumsi brotowali secara berlebihan dapat menimbulkan efek samping.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

22 Feb 2020

manfaat daun brotowali sangat banyak salah satunya mengobati demam

Daun brotowali menyimpan begitu banyak manfaat, termasuk untuk mencegah diabetes.

Table of Content

  • Manfaat brotowali bagi kesehatan
  • Efek samping brotowali yang perlu diwaspadai
  • Cara membuat jamu brotowali
  • Catatan dari SehatQ

Nama latin brotowali adalah Tinospora cordifolia, dikenal memiliki sejumlah khasiat bagi kesehatan. Manfaat brotowali terkenal berkhasiat untuk mengatasi diabetes, asam urat, hepatitis, mencegah kanker, menurunkan kolesterol, mengobati penyakit kelamin hingga mengurangi jumlah virus HIV.

Advertisement

Anda mungkin selama ini mengenal daun brotowali karena manfaatnya yang disebut-sebut ampuh untuk menyapih bayi. Namun ternyata, khasiat daun yang rasanya pahit ini, lebih dari itu bukan? Manfaat jamu brotowali bahkan terkenal sebagai obat herbal yang ampuh untuk mengatasi sejumlah penyakit.

Manfaat brotowali bagi kesehatan

Ada berbagai manfaat brotowali untuk kesehatan, yang mungkin tidak Anda sangka-sangka sebelumnya. Rasanya memang pahit, tapi khasiatnya tidak sedikit. Berikut ini beragam manfaat daun brotowali untuk kesehatan:

1. Mencegah diabetes

Kandungan antioksidan alkaloid, tanin, glikosida dan flavonoid dalam daun brotowali bermanfaat untuk mengontrol kadar gula darah.

Tak hanya itu, kandungan antioksidan dalam brotowali juga berfungsi meningkatkan produksi insulin serta memicu penyerapan glukosa ke otot yang sangat diperlukan untuk mengobati diabetes.

2. Mencegah kanker

Antioksidan melanoma dan flavonoid dalam daun brotowali berfungsi melawan radikal bebas penyebab kanker. Namun, masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan khasiat brotowali aman dan efektif untuk digunakan sebagai obat antikanker.

3. Mencegah stroke dan penyakit jantung

Selain itu, antioksidan dalam brotowali juga mampu mengurangi risiko gangguan kesehatan seperti penyakit stroke dan jantung. Antioksidan dalam tanaman ini dapat menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol jahat, serta mencegah penyumbatan darah penyebab stroke maupun penyakit jantung.

4. Mengobati asam urat

Brotowali sering dimanfaatkan untuk mengobati penyakit asam urat. Sebab, kandungan flavonoid dalam brotowali memiliki sifat antiradang yang dapat mengatasi nyeri di area persendian pengidap asam urat.

5. Mengobati penyakit kulit

Manfaat brotowali juga baik untuk menjaga kesehatan kulit. Brotowali juga memiliki senyawa antimikroba seperti kolin, tinosporin, isocolumbin, palmatine, tetrahydropalmatine, dan magnoflorine yang berfungsi mengatasi berbagai gangguan kesehatan akibat infeksi bakteri, virus dan jamur. Mengonsumsi daun brotowali dapat membantu mengobati penyakit ruam, gatal, iritasi kulit, hingga penyakit kelamin seperti raja singa atau sifilis.

6. Menurunkan demam

no caption
Saat mengalami demam, Anda bisa memanfaatkan daun
brotowali untuk menurunkan suhu tubuh.

Senyawa antimikroba, pikrotein dalam daun brotowali juga bermanfaat untuk melawan infeksi mikroorganisme patogen yang menyebabkan kenaikan suhu tubuh atau demam. Mengonsumsi brotowali dapat menormalkan suhu tubuh kembali.

Selain itu, efek antiperik dan analgesik pikrotein dalam brotowali dapat meredakan nyeri saat demam. Senyawa ini jugalah yang menimbulkan rasa pahit pada brotowali.

7. Meredakan kecemasan

Brotowali juga mengandung senyawa antistres yang efektif untuk meredakan kecemasan. Kandungan ini juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan saraf dan otak.

8. Menjaga kesehatan tulang

Manfaat daun brotowali selanjutnya yaitu menjaga kesehatan tulang. Kandungan senyawa ecdysteroid dalam brotowali efektif mengatasi penyakit rematik, serta mencegah osteoporosis dan osteoarthritis (peradangan sendi).

9. Mengatasi peradangan dan membasmi bakteri jamur penyebab infeksi

Antioksidan dalam brotowali juga memiliki sifat antiradang yang berfungsi mengatasi peradangan akut. Selain itu, brotowali mengandung zat kimia yang bersifat antibakteri dan antijamur.

Penelitian menunjukkan, ekstrak brotowali dapat membunuh dan mencegah pertumbuhan berbagai jenis bakteri dan jamur penyebab infeksi. Namun, efektivitas brotowali ini masih perlu penelitian lebih lanjut.

10. Mengobati hepatitis

Kandungan senyawa terpen dalam brotowali bermanfaat untuk mengatasi penyakit hepatitis. Brotowali diklaim bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan fungsi hati.

Ini karena brotowali memiliki kandungan antioksidan dan antiradang. Namun, manfaat brotowali untuk organ hati ini hanya untuk orang yang sehat. Pasalnya, pada orang yang mempunyai penyakit hati atau gangguan fungsi hati, konsumsi brotowali bisa berisiko menimbulkan kerusakan hati yang semakin parah, apalagi jika dikonsumsi berlebihan.

11. Berpotensi mengurangi jumlah virus HIV

no caption
Ekstrak daun brotowali dipercaya dapat mengurangi 
jumlah virus HIV dalam tubuh.

Ekstrak daun brotowali juga dinilai berpotensi membantu mengurangi resistensi kekambuhan virus HIV. Artinya, mengonsumsi daun ini bisa bantu menurunkan jumlah virus tersebut di dalam tubuh.

Khasiat ini dibuktikan melalui sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa daun brotowali bisa menurunkan kadar sel darah putih berlebih, serta komponen penanda infeksi lainnya di dalam tubuh.

12. Meningkatkan daya tahan tubuh

Khasiat antioksidan daun brotowali juga bermanfaat meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah berbagai penyakit berbahaya. Brotowali mengandung antioksidan, vitamin C, dan beragam nutrisi penting lainnya yang bermanfaat untuk meningkatkan sistem imun.

Baca juga: 14 Jenis Tanaman Obat-obatan yang Wajib Ada di Rumah Anda

Efek samping brotowali yang perlu diwaspadai

Meskipun terkenal sebagai jamu yang berkhasiat tinggi, namun mengonsumsi brotowali secara berlebihan bisa menimbulkan efek samping. Brotowali yang dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan keracunan hati dan ginjal.

Penelitian pada tikus menunjukkan, ekstrak brotowali pada dosis tinggi, yaitu 4 g/kg berat badan atau setara dengan 28,95 gram bubuk/kg berat badan berpotensi menyebabkan keracunan hati dan ginjal.

Oleh sebab itu, mengonsumsi brotowali dalam dosis tinggi untuk waktu yang lama tidak disarankan. 

Menggunakan brotowali untuk menyapih juga tidak disarankan, karena bisa membahayakan kesehatan anak.

Selain itu, brotowali juga berpotensi menimbulkan efek interaksi obat. Sehingga, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika hendak mengonsumsi brotowali, terutama untuk Anda yang memiliki riwayat penyakit tertentu.

Cara membuat jamu brotowali

Brotowali dapat diolah menjadi jamu untuk mengatasi berbagai penyakit, salah satunya seperti demam. Untuk membuat jamu brotowali, Anda bisa menyesuaikan dengan gangguan kesehatan yang sedang dialami.

Namun, secara umum pembuatan jamu brotowali sangat mudah. Berikut bahan yang dibutuhkan dan cara pembuatannya.

Bahan:

  • 5 gram batang brotowali
  • 3 gram sambiloto
  • 5 gram kumis kucing
  • 110 ml air

Cara pembuatan:

  • Cuci bersih semua bahan dengan air mengalir
  • Rebus daun brotowali dengan air mendidih
  • Matikan kompor dan saring airnya
  • Sajikan dan minum selagi hangat

Baca juga: Resep Car Membuat Jamu Brotowali yang Berkhasiat

Catatan dari SehatQ

Daun brotowali memang menawarkan berbagai manfaat bagi kesehatan. Namun jangan menggunakannya sebagai pengobatan utama untuk penyakit yang Anda alami. Sebaiknya Anda tetap berkonsultasi dengan dokter, termasuk ketika ingin menggunakannya untuk meredakan gejala infeksi HIV.

Jika ingin berkonsultasi secara langsung, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Advertisement

herbalbuah dan sayurantanaman obat

Ditulis oleh Aditya Prasanda

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved