Penyebab darah menstruasi mengalir lebih deras dari normal antara lain hormon yang tidak seimbang, tumor jinak, KB IUD, hingga PCOS.
2023-03-28 22:42:37
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Darah menstruasi yang keluar berlebihan disebut menorrhagia
Volume darah menstruasi yang berlebihan disebut sebagai menorrhagia. Istilah yang sama juga dipakai saat durasi menstruasi berlangsung lebih lama dari biasanya. Selain membuat tidak nyaman, kondisi ini juga dapat memicu anemia dan nyeri haid yang hebat.
Advertisement
Seorang wanita dikatakan mengalami menstruasi berlebihan saat pembalut harus diganti setiap satu hingga dua jam selama beberapa kali berturut-turut. Menorrhagia juga ditandai dengan keluarnya gumpalan darah yang ukurannya lebih besar dari uang koin.
Kondisi ini bisa diatasi dengan baik selama penyebab darah haid mengalir deras diketahui. Pasalnya, cara mengatasi menstruasi yang berlebihan ada beragam dan bergantung dari kondisi masing-masing wanita.
Keluarnya darah haid secara berlebihan merupakan salah satu jenis gangguan menstruasi yang perlu diwaspadai. Penyebabnya bisa beragam, termasuk penyakit di organ reproduksi wanita.
Beberapa penyebab menstruasi berlebihan, antara lain:
Setiap bulannya, dinding rahim secara alami akan menebal untuk mempersiapkan kehamilan. Apabila kehamilan tidak terjadi karena tidak ada proses pembuahan, dinding rahim akan meluruh dan keluar dari vagina sebagai darah haid.
Saat ada ketidakseimbangan hormon, dinding rahim yang terbentuk bisa terlalu tebal. Akibatnya, jumlah yang meluruh jauh lebih banyak dari biasanya sehingga menorrhagia bisa terjadi.
Dalam satu siklus menstruasi, ada masa di mana ovarium alias indung telur, melepas sel-sel telur yang sudah matang ke rahim agar bisa dibuahi sperma. Proses pelepasan ini dinamakan sebagai ovulasi.
Namun, pada beberapa wanita yang memiliki gangguan pada ovarium, ovulasi bisa saja tidak terjadi. Hal ini menyebabkan produksi hormon progesteron di tubuh jadi menurun dari yang seharusnya.
Menurunnya kadar progesteron dalam tubuh dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Kondisi ini kemudian mungkin berujung pada menorrhagia.
Darah haid yang keluar berlebihan juga bisa disebabkan oleh fibroid rahim atau yang sering juga disebut miom. Fibroid rahim adalah pertumbuhan abnormal yang muncul di dinding uterus atau rahim. Struktur fibroid menyerupai otot dan termasuk salah satu jenis tumor jinak.
Saat ukurannya kecil, kemunculan fibroid tidak akan menimbulkan gejala apa pun. Akan tetapi, apabila ukurannya besar, fibroid rahim dapat mengganggu kerja organ lain di sekitarnya dan memicu gejala seperti darah haid keluar lebih deras, nyeri di area panggul, bahkan gangguan kesuburan.
Polip rahim juga termasuk sebagai salah satu penyebab menorrhagia. Ini adalah kondisi tumor jinak yang tumbuh di dinding rahim atau lebih tepatnya di lapisan endometrium. Pada beberapa kasus, polip rahim juga bisa muncul di serviks atau leher rahim.
Benjolan polip bisa menyebakan gangguan perdarahan, yang ditandai dengan darah haid yang keluar berlebihan, perdarahan meski sedang tidak haid, dan perdarahan setelah berhubungan seks..
Adenomyosis merupakan salah satu penyebab menstruasi berlebihan yang paling umum. Kondisi ini juga bisa memicu rasa nyeri hebat saat haid.
Adenomyosis terjadi saat kelenjar endometrium tumbuh di dalam otot rahim. Hal ini membuat rahim jadi membesar, sehingga luruhannya jadi lebih banyak ketika siklus menstruasi berlangsung.
Endometriosis terjadi ketika jaringan yang seharusnya tumbuh di dinding rahim bagian dalam (endometrium), justru ditemukan di luar rahim, seperti di indung telur atau tuba falopi.
Wanita yang mengidap endometriosis akan merasakan nyeri haid yang hebat. Beberapa di antaranya juga disertai dengan darah haid yang keluar secara berlebihan.
PID atau penyakit radang panggul merupakan infeksi yang terjadi di saluran reproduksi bagian atas. Infeksi ini dapat menyerang rahim, tuba falopi, maupun ovarium.
Gejala yang ditimbulkan PID cukup beragam, di antaranya sakit perut, demam, menstruasi berlebihan, perdarahan setelah berhubungan seks, hingga keputihan tidak normal.
Penggunaan alat kontrasepsi jenis intrauterine device alias IUD bisa memicu beberapa efek samping, salah satunya adalah meningkatnya volume darah menstruasi alias menorrhagia.
Efek samping ini umum dialami pada penggunaan kontrasepsi yang tidak mengandung hormon.
Polycystic ovary syndrome atau PCOS merupakan gangguan yang terjadi pada indung telur. Umumnya, sel telur yang dilepaskan ke rahim berukuran kecil-kecil dan belum matang. Wanita yang mengalami PCOS biasanya punya siklus haid tidak teratur. Beberapa bahkan berhenti haid selama beberapa bulan.
Saat haid kembali terjadi setelah absen beberapa bulan, volume darah yang keluar biasanya akan lebih deras dari normal.
Perdarahan berlebih yang keluar saat haid bisa terjadi sebagai efek samping konsumsi obat-obatan. Jenis obat yang mungkin menyebabkan kondisi ini, antara lain obat antikoagulan yang digunakan untuk mencegah terbentuknya gumpalan darah dan obat-obatan yang dipakai dalam kemoterapi.
Beberapa suplemen herbal juga bisa membuat darah haid mengalir lebih deras dari normal karena memengaruhi keseimbangan hormon di tubuh. Contohnya adalah suplemen yang mengandung ginseng, ginko, atau kedelai.
Baca Juga: Penyebab Darah Haid Menggumpal yang Perlu Dikenali
Untuk bisa mengatasi darah mensturasi yang keluar berlebihan, tentu perawatan yang dilakukan harus disesuaikan dengan penyebabnya. Secara umum, berikut ini beberapa cara mengatasi darah haid yang keluar terlalu deras yang biasa dipilih:
Konsumsi obat golongan antiiflamasi non-steroid atau NSAID, seperti ibuprofen dapat membantu meredakan nyeri haid sekaligus mengurangi kehilangan darah akibat menstruasi yang berlebihan.
Pada beberapa kasus, dokter juga bisa meresepkan obat lain yang mengandung hormon progesteron untuk menangani menorrhagia.
Kontrasepsi hormonal, seperti pil KB dan IUD hormonal bisa membantu mengembalikan keseimbangan hormon di tubuh. Dengan begitu, menstruasi bisa lebih teratur dan volume darah yang keluar kembali normal.
Operasi biasanya dipilih apabila perdarahan berlebih yang terjadi saat haid disebabkan oleh polip maupun fibroid rahim yang berukuran cukup besar dan memicu gejala yang mengganggu.
Kuretase untuk mengatasi menstruasi berlebihan biasanya baru dilakukan apabila metode lain tidak membuahkan hasil yang baik. Saat kuretase, dokter akan mengeruk lapisan terluar dari dinding rahim. Cara ini akan membantu mengurangi volume darah yang keluar saat haid.
Pada kasus perdarahan haid yang sangat parah, histerektomi bisa jadi pilihan. Histerektomi adalah prosedur pengangkatan rahim. Prosedur ini akan membuat Anda berhenti haid dan tidak lagi bisa hamil.
Baca Juga
Mengalami menstruasi yang berlebihan adalah gangguan yang umum terjadi dan bisa diatasi selama diketahui penyebabnya secara pasti. Maka dari itu, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter apabila merasa volume darah haid yang keluar jauh lebih banyak dari normal.
Apabila masih punya pertanyaan seputar menstruasi maupun keluhan lain yang berkaitan dengan organ reproduksi wanita, tanyakan langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga, SehatQ. Unduh secara gratis di Appstore maupun Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Demam dan meriang saat haid disebabkan oleh kadar hormon yang naik turun. Bisa diatasi dengan minum obat, istirahat yang cukup, dan mengonsumsi makanan bergizi.
Datang bulan membawa kram yang mengganggu. Bagi yang kerap merasa tidak bisa tidur nyenyak saat tamu bulanan datang, berikut beberapa posisi tidur yang dapat mengurangi rasa nyeri.
Akan ada beberapa perubahan siklus haid yang jadi ciri Anda menjelang masa menopause, salah satunya adalah volume darah menstruasi. Kondisi ini bisa berbeda pada tiap orang.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved